Foto : Dr. H. Amiruddin Idris, SE., M.Si., Ketua Pembina Yayasan Kebangsaan (kiri) dan Prof. Dr. H. Apridar, SE, M.Si., Rektor UNIKI (kanan)
Detikacehnews.id | Bireuen - Siapa yang tidak kenal dengan dua tokoh ini? Namanya sudah populer dikalangan masyarakat terutama mereka yang berada di jalur dunia pendidikan.
Dedikasi dan pengalaman dua tokoh ini sudah mampu melahirkan berbagai inovasi dan kemudahan dalam dunia pendidikan di Aceh. Bahkan berkat kinerja keduanya, banyak pelajar Aceh bisa merasakan Pendidikan Tinggi tanpa harus terbebani dengan biaya
Lantas siapakah kedua tokoh tersebut?
Yach,, mereka adalah Dr. H. Amiruddin Idris, SE, M.Si dan Prof. Dr. H. Apridar, SE, M.Si. Keduanya merupakan Tokoh Pendidikan di Aceh yang juga Mantan Rektor Kampus Ternama di Aceh
Tim media detikacehnews.id tertarik untuk mengupas sedikit tentang dua tokoh ini yang kini bersatu di kampus Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen dan kabarnya UNIKI saat ini menjadi salah satu kampus favorit milenial di Aceh
Namun sebelumnya, mari kita mengenali dulu kedua tokoh tersebut dan seperti apa track record keduanya di dunia pendidikan selama ini
Pertama, Bapak Dr. H. Amiruddin Idris, SE., M.Si., kelahiran Peusangan Bireuen, 5 Agustus 1957. Beliau merupakan putra dari (Alm) Idris Sulaiman dan (Almh) Fatimah Ishak
Amiruddin Idris saat ini diamanahkan sebagai Anggota DPRA Fraksi PPP dan juga Ketua DPW PPP Provinsi Aceh. Meskipun begitu, Amiruddin Idris tetap selalu dipanggil sebagai "Pak Rektor" oleh masyarakat Aceh. Mengapa? Karena beliau pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Almuslim selama tiga periode bahkan kampus tersebut menjadi salah satu kampus swasta termegah di Aceh dibawah pimpinannya
Penulis buku "Bireuen Segitiga Emas Ekonomi Aceh" ini pernah mengenyam pendidikan SD Tanoh Mirah, SMP Negeri 1 Bireuen, SMA Negeri 1 Bireuen, S1 Pendidikan Ekonomi Unsyiah (1981), S2 Ilmu Ekonomi Unsyiah (2004), dan S3 Ekonomi Manajemen Universitas Pasundan Bandung
Sudah banyak pengalaman dan karier yang telah dijalankannya, antara lain guru Akuntansi SMAN & SMKN Peusangan, (1981-1987). Geusyik Kepala Desa Blang Asan Peusangan (1997-2002). Sebagai salah seorang pendiri Perguruan Tinggi Almuslim peusangan. Pendiri Perguruan Tinggi Kebangsaan Bireuen, dan STMIK Bina Bangsa Lhokseumawe. Pada tahun 2002-2007 dipercayakan sebagai Wakil Bupati Bireuen. Namun dalam perjalanannya, Tokoh satu ini terkenal dengan tugas yang sangat mulia dipundaknya adalah menjabat Rektor Universitas Almuslim selama tiga periode. Selama mengabdi di Universitas Almuslim, ia mampu membangun, mengangkat harkat dan martabat kampus ini menjadi Perguruan Tinggi Swasta terbaik di lingkungan Kopertis Wilayah I Sumatera Utara dan Aceh. Dan setelah Almuslim bergabung dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) XIII Aceh, pernah selama 2 kali berturut-turut Universitas Almuslim menjadi jawara, sebagai kampus terbaik dan tervavorit untuk PTS di Aceh.
Hasil kepemimpinan yang ia tunjukkan tentu menjadikan dirinya layak disematkan sebagai Bapak Pendidikan dari Bireuen yang sudah sangat mumpuni dan memiliki kharisma yang luar biasa dalam menjalankan amanahnya
Amiruddin Idris saat ini sudah menjadi pendiri dan Ketua Pembina Yayasan Islam Kebangsaan dengan kampus UNIKI dibawah naungannya. Hal ini tentu tidak diragukan lagi oleh masyarakat dengan segudang pengalaman dan kemampuannya dalam membangun instansi pendidikan menjadi kampus terbaik di Aceh bahkan hingga mancanegara
Kedua, Prof. Dr. H. Apridar, SE, M.Si lahir di Lhokseumawe, 13 April 1967 adalah seorang akademisi. Sekarang menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI). Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Malikussaleh selama dua periode, yaitu sejak 2010-2014 dan 2014–2018
Prof. Apridar pernah mengenyam pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi Unsyiah, Program Pasca Sarjana Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangun, dan Program Doktor Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
Apridar pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Unimal, Dekan Fakultas Ekonomi Unimal, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unimal, dan menjadi Rektor Unimal sejak 2010 sampai 2018. Sejumlah buku yang ditulis ayah dari empat anak ini diantaranya buku Ekonomi Internasional (2008), Teori Ekonomi (2010), Ekonomi Kelautan (2011), Daya Saing Ekspor Ikan Tuna Indonesia (2014) dan buku terbarunya Ekonomi Peradaban terbit 2015.
Tentu karir dan pengalamannya di dunia pendidikan juga tidak diragukan lagi. Salah satunya kepemimpinan Prof. Apridar menjadi Rektor Unimal selama dua periode menjadi tolak ukur betapa tokoh satu ini sangat berpengaruh di dunia pendidikan Aceh
Nah! Itulah sedikit profil kedua tokoh pendidikan yang sangat berpengaruh di Aceh. Dari hasil amatan tersebut maka tidak salah lagi banyak masyarakat menyimpulkan ketika dua mantan Rektor dari Kampus Ternama di Aceh bersatu membangun UNIKI maka akan melahirkan kampus yang lebih hebat lagi kedepannya
Dalam satu kesempatan, tim media detikacehnews.id sempat berbincang dengan Amiruddin Idris dan menanyakan perihal kampus UNIKI serta seperti apa progres kedepannya?
Dengan tenang dan penuh wibawa, ia menjawab bahwa kampus UNIKI terus tumbuh dan berinovasi sesuai perkembangan zaman. Apalagi saat ini peminat yang masuk ke UNIKI sudah mencapai ribuan mahasiswa
UNIKI juga sudah memiliki fasilitas yang memadai sebagai suatu instansi pendidikan mulai dari ruangan belajar yang nyaman, ruang akademik, mushala, aula, ruang lainnya yang dianggap penting dalam mendukung aktivitas kampus, dan rumah singgah bagi mahasiswa yang jauh. Bahkan Amiruddin Idris mengatakan UNIKI sedang dibangun lagi ruangan yang memiliki luas tanah 3 hektar tepat di depan kampus
"InsyaAllah saya akan terus melakukan inovasi dan pembangunan besar-besaran terhadap kampus UNIKI hingga menjadi kampus termegah dan terbaik di Aceh bahkan kancah nasional," ujar Amiruddin Idris dengan penuh keyakinan
Amiruddin Idris menambahkan ia semakin yakin terhadap kemajuan kampus yang ia dirikan apalagi saat ini dinakhodai oleh Rektor terbaik Aceh Prof. Dr. H. Apridar, SE., M.Si sehingga sangat memudahkan dan menambah semangat dirinya untuk terus berkarya memberikan yang terbaik melalui kampus UNIKI
Di kesempatan yang lain, tim media detikacehnews.id juga mencoba menanyakan tanggapan Prof. Apridar temtang kampus UNIKI
Dengan semangat dan penuh keyakinan ia menjawab "InsyaAllah UNIKI 5 tahun kedepan akan lebih megah dan semakin dicintai masyarakat Aceh"
Ia begitu yakin karena baru beberapa tahun berdiri saja UNIKI hampir setara dengan kampus lain di Aceh yang sudah lama beroperasi. Bahkan saat ini sudah ribuan mahasiswa yang berbondong-bondong masuk mengenyam pendidikan disitu
Tentu kolaborasi dua Mantan Rektor terhebat di Aceh ini sangat tidak diragukan lagi dalam membangun UNIKI menjadi terbaik diantara yang terbaik
Akankah semua itu akan terwujud dalam waktu singkat? Kita tunggu saja inovasi terbaik dan kejutan dari dua Mantan Rektor tersebut dalam membawa UNIKI menjadi yang terhebat
Dedikasi dan pengalaman dua tokoh ini sudah mampu melahirkan berbagai inovasi dan kemudahan dalam dunia pendidikan di Aceh. Bahkan berkat kinerja keduanya, banyak pelajar Aceh bisa merasakan Pendidikan Tinggi tanpa harus terbebani dengan biaya
Lantas siapakah kedua tokoh tersebut?
Yach,, mereka adalah Dr. H. Amiruddin Idris, SE, M.Si dan Prof. Dr. H. Apridar, SE, M.Si. Keduanya merupakan Tokoh Pendidikan di Aceh yang juga Mantan Rektor Kampus Ternama di Aceh
Tim media detikacehnews.id tertarik untuk mengupas sedikit tentang dua tokoh ini yang kini bersatu di kampus Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen dan kabarnya UNIKI saat ini menjadi salah satu kampus favorit milenial di Aceh
Namun sebelumnya, mari kita mengenali dulu kedua tokoh tersebut dan seperti apa track record keduanya di dunia pendidikan selama ini
Foto : Dr. H. Amiruddin Idris, SE., M.Si., Ketua Pembina Yayasan Kebangsaan
Pertama, Bapak Dr. H. Amiruddin Idris, SE., M.Si., kelahiran Peusangan Bireuen, 5 Agustus 1957. Beliau merupakan putra dari (Alm) Idris Sulaiman dan (Almh) Fatimah Ishak
Amiruddin Idris saat ini diamanahkan sebagai Anggota DPRA Fraksi PPP dan juga Ketua DPW PPP Provinsi Aceh. Meskipun begitu, Amiruddin Idris tetap selalu dipanggil sebagai "Pak Rektor" oleh masyarakat Aceh. Mengapa? Karena beliau pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Almuslim selama tiga periode bahkan kampus tersebut menjadi salah satu kampus swasta termegah di Aceh dibawah pimpinannya
Penulis buku "Bireuen Segitiga Emas Ekonomi Aceh" ini pernah mengenyam pendidikan SD Tanoh Mirah, SMP Negeri 1 Bireuen, SMA Negeri 1 Bireuen, S1 Pendidikan Ekonomi Unsyiah (1981), S2 Ilmu Ekonomi Unsyiah (2004), dan S3 Ekonomi Manajemen Universitas Pasundan Bandung
Sudah banyak pengalaman dan karier yang telah dijalankannya, antara lain guru Akuntansi SMAN & SMKN Peusangan, (1981-1987). Geusyik Kepala Desa Blang Asan Peusangan (1997-2002). Sebagai salah seorang pendiri Perguruan Tinggi Almuslim peusangan. Pendiri Perguruan Tinggi Kebangsaan Bireuen, dan STMIK Bina Bangsa Lhokseumawe. Pada tahun 2002-2007 dipercayakan sebagai Wakil Bupati Bireuen. Namun dalam perjalanannya, Tokoh satu ini terkenal dengan tugas yang sangat mulia dipundaknya adalah menjabat Rektor Universitas Almuslim selama tiga periode. Selama mengabdi di Universitas Almuslim, ia mampu membangun, mengangkat harkat dan martabat kampus ini menjadi Perguruan Tinggi Swasta terbaik di lingkungan Kopertis Wilayah I Sumatera Utara dan Aceh. Dan setelah Almuslim bergabung dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) XIII Aceh, pernah selama 2 kali berturut-turut Universitas Almuslim menjadi jawara, sebagai kampus terbaik dan tervavorit untuk PTS di Aceh.
Hasil kepemimpinan yang ia tunjukkan tentu menjadikan dirinya layak disematkan sebagai Bapak Pendidikan dari Bireuen yang sudah sangat mumpuni dan memiliki kharisma yang luar biasa dalam menjalankan amanahnya
Amiruddin Idris saat ini sudah menjadi pendiri dan Ketua Pembina Yayasan Islam Kebangsaan dengan kampus UNIKI dibawah naungannya. Hal ini tentu tidak diragukan lagi oleh masyarakat dengan segudang pengalaman dan kemampuannya dalam membangun instansi pendidikan menjadi kampus terbaik di Aceh bahkan hingga mancanegara
Foto : Prof. Dr. H. Apridar, SE, M.Si Rektor UNIKI
Kedua, Prof. Dr. H. Apridar, SE, M.Si lahir di Lhokseumawe, 13 April 1967 adalah seorang akademisi. Sekarang menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI). Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Malikussaleh selama dua periode, yaitu sejak 2010-2014 dan 2014–2018
Prof. Apridar pernah mengenyam pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi Unsyiah, Program Pasca Sarjana Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangun, dan Program Doktor Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
Apridar pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Unimal, Dekan Fakultas Ekonomi Unimal, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unimal, dan menjadi Rektor Unimal sejak 2010 sampai 2018. Sejumlah buku yang ditulis ayah dari empat anak ini diantaranya buku Ekonomi Internasional (2008), Teori Ekonomi (2010), Ekonomi Kelautan (2011), Daya Saing Ekspor Ikan Tuna Indonesia (2014) dan buku terbarunya Ekonomi Peradaban terbit 2015.
Tentu karir dan pengalamannya di dunia pendidikan juga tidak diragukan lagi. Salah satunya kepemimpinan Prof. Apridar menjadi Rektor Unimal selama dua periode menjadi tolak ukur betapa tokoh satu ini sangat berpengaruh di dunia pendidikan Aceh
Nah! Itulah sedikit profil kedua tokoh pendidikan yang sangat berpengaruh di Aceh. Dari hasil amatan tersebut maka tidak salah lagi banyak masyarakat menyimpulkan ketika dua mantan Rektor dari Kampus Ternama di Aceh bersatu membangun UNIKI maka akan melahirkan kampus yang lebih hebat lagi kedepannya
Foto : Kampus UNIKI, Jln. Medan-B. Aceh, Blang Blahdeh, Bireuen
Dalam satu kesempatan, tim media detikacehnews.id sempat berbincang dengan Amiruddin Idris dan menanyakan perihal kampus UNIKI serta seperti apa progres kedepannya?
Dengan tenang dan penuh wibawa, ia menjawab bahwa kampus UNIKI terus tumbuh dan berinovasi sesuai perkembangan zaman. Apalagi saat ini peminat yang masuk ke UNIKI sudah mencapai ribuan mahasiswa
UNIKI juga sudah memiliki fasilitas yang memadai sebagai suatu instansi pendidikan mulai dari ruangan belajar yang nyaman, ruang akademik, mushala, aula, ruang lainnya yang dianggap penting dalam mendukung aktivitas kampus, dan rumah singgah bagi mahasiswa yang jauh. Bahkan Amiruddin Idris mengatakan UNIKI sedang dibangun lagi ruangan yang memiliki luas tanah 3 hektar tepat di depan kampus
"InsyaAllah saya akan terus melakukan inovasi dan pembangunan besar-besaran terhadap kampus UNIKI hingga menjadi kampus termegah dan terbaik di Aceh bahkan kancah nasional," ujar Amiruddin Idris dengan penuh keyakinan
Adapun Program Studi yang sudah berjalan selama ini Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen, diantaranya :
- Manajemen (S2)
- Manajemen (S1)
- Akuntansi (S1)
- Teknik Informatika (S1)
- Sistem Informatika (S1)
- Ilmu Hukum (S1)
- Ilmu Pertanian (S1)
- Peternakan (S1)
- Pendidikan Jasmani dan Olah Raga (S1)
- Teknik Sipil (S1)
Amiruddin Idris menambahkan ia semakin yakin terhadap kemajuan kampus yang ia dirikan apalagi saat ini dinakhodai oleh Rektor terbaik Aceh Prof. Dr. H. Apridar, SE., M.Si sehingga sangat memudahkan dan menambah semangat dirinya untuk terus berkarya memberikan yang terbaik melalui kampus UNIKI
Di kesempatan yang lain, tim media detikacehnews.id juga mencoba menanyakan tanggapan Prof. Apridar temtang kampus UNIKI
Dengan semangat dan penuh keyakinan ia menjawab "InsyaAllah UNIKI 5 tahun kedepan akan lebih megah dan semakin dicintai masyarakat Aceh"
Ia begitu yakin karena baru beberapa tahun berdiri saja UNIKI hampir setara dengan kampus lain di Aceh yang sudah lama beroperasi. Bahkan saat ini sudah ribuan mahasiswa yang berbondong-bondong masuk mengenyam pendidikan disitu
Tentu kolaborasi dua Mantan Rektor terhebat di Aceh ini sangat tidak diragukan lagi dalam membangun UNIKI menjadi terbaik diantara yang terbaik
Akankah semua itu akan terwujud dalam waktu singkat? Kita tunggu saja inovasi terbaik dan kejutan dari dua Mantan Rektor tersebut dalam membawa UNIKI menjadi yang terhebat