Detikacehnews.id | Bireuen - Siapa yang tidak kenal dengan kuliner khas Aceh yang satu ini. Rasanya yang nikmat dan harum menjadi andalan atau bahkan primadonanya para pengguna lintas jalan nasional di Bireuen
Pulut Pandan atau lebih dikenal "Pulot Ijoe" adalah salah satu kuliner khas Aceh yang paling banyak diminati. Mengapa? Karena rasanya yang nikmat dan harum serta dibandrol dengan harga yang sangat terjangkau untuk satu porsinya yaitu Rp 1.000
Pulot ijoe dijual di kawasan Cot Batee Geulungku, tepatnya dipinggir jalan lintas nasional di Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen. jika anda melintasi kawasan tersebut boleh sesekali singgah untuk mencicipi lezatnya Pulot Ijoe di Cot Batee Geulungku. selain Pulot Ijoe, disana juga tersedia minuman segar seperti air tebu, air kelapa muda, rujak aceh dan berbagai macam minuman ringan lainnya
Bahan untuk membuat Pulot Ijoe juga tidak terlalu rumit dan menggunakan bahan alami seperti beras ketan dan ditambah olahan daun pandan sehingga warnanya hijau dan tercium sedikit aroma daun pandan. Kemudian dibungkus memanjang menggunakan daun pisang, lalu dibakar menggunakan arang, sehingga masaknya pas sampai meresap kedalam ketan yang sudah dilumuri khas daun pandan
Salah satu penjual Pulot Ijoe di lokasi tersebut mengaku banyak laku dan terkadang terjual habis Pulot Ijoe yang dijualnya
"Alhamdulillah hasil penjualan Pulot Ijoe sangat lumayan apalagi di musim liburan seperti ini terkadang cepat habis Pulot Ijoe dibeli oleh pengguna jalan yang melintas," ujar pedagang tersebut
Miftah dan Della yang merupakan warga Peusangan dan Sawang, Aceh Utara juga ikut membeli Pulot Ijoe Cot Batee Geulungku, Bireuen. Mereka mengatakan rasanya tidak sah sebelum membawa pulang kuliner tersebut jika melintasi kawasan disana karena sepanjang perjalanan berjejeran pedagang Pulot Ijoe seperti seolah menarik pengguna jalan untuk membelinya
Apalagi saat sedang dibakar di atas arang, sudah pasti aroma ketan dan daun pandan tercium hingga ke hidung yang membuat selera tergugah untuk membelinya
"Kami ikut membeli Pulot Ijoe ini untuk oleh-oleh keluarga di rumah karena rasanya enak dan harganya pun terjangkau," ujar Miftah dan Della
Bagi kamu yang melintasi jalan lintas tepatnya di kawasan Pulot Ijoe Cot Batee Geulungku, Kecamatan Simpang Mamplam, Bireuen jangan lupa untuk singgah ya sejenak disana dan nikmati sajian kuliner mulai dari Pulot Ijoe, Mie Aceh, Air Tebu, Air Kelapa, dan menu lainnya yang menggugah selera
Bahan untuk membuat Pulot Ijoe juga tidak terlalu rumit dan menggunakan bahan alami seperti beras ketan dan ditambah olahan daun pandan sehingga warnanya hijau dan tercium sedikit aroma daun pandan. Kemudian dibungkus memanjang menggunakan daun pisang, lalu dibakar menggunakan arang, sehingga masaknya pas sampai meresap kedalam ketan yang sudah dilumuri khas daun pandan
Salah satu penjual Pulot Ijoe di lokasi tersebut mengaku banyak laku dan terkadang terjual habis Pulot Ijoe yang dijualnya
"Alhamdulillah hasil penjualan Pulot Ijoe sangat lumayan apalagi di musim liburan seperti ini terkadang cepat habis Pulot Ijoe dibeli oleh pengguna jalan yang melintas," ujar pedagang tersebut
Miftah dan Della yang merupakan warga Peusangan dan Sawang, Aceh Utara juga ikut membeli Pulot Ijoe Cot Batee Geulungku, Bireuen. Mereka mengatakan rasanya tidak sah sebelum membawa pulang kuliner tersebut jika melintasi kawasan disana karena sepanjang perjalanan berjejeran pedagang Pulot Ijoe seperti seolah menarik pengguna jalan untuk membelinya
Apalagi saat sedang dibakar di atas arang, sudah pasti aroma ketan dan daun pandan tercium hingga ke hidung yang membuat selera tergugah untuk membelinya
"Kami ikut membeli Pulot Ijoe ini untuk oleh-oleh keluarga di rumah karena rasanya enak dan harganya pun terjangkau," ujar Miftah dan Della
Bagi kamu yang melintasi jalan lintas tepatnya di kawasan Pulot Ijoe Cot Batee Geulungku, Kecamatan Simpang Mamplam, Bireuen jangan lupa untuk singgah ya sejenak disana dan nikmati sajian kuliner mulai dari Pulot Ijoe, Mie Aceh, Air Tebu, Air Kelapa, dan menu lainnya yang menggugah selera