Foto : Zahrul Fuadi Anwar, S.Fil.I., M.Ag.
Penyuluh Agama Islam Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireuen
Detikacehnews.id | Artikel - "Dan kewajiban manusia (kepada Allah SWT) bagi yang sudah mampu melaksanakan ibadah haji, adalah segera dengan segera menunaikannya." (Ali Imran: 97)
Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima, kemampuan yang menjadi syarat mutlak untuk ibadah haji ini dinamakan pula dengan rukun penyempurnaan. Seseorang dirasakan belum sempurna keIslamannya sebelum melaksanakan ibadah haji. Hal inilah menjadikan haji sebagai ibadah dambaan seluruh umat Islam didunia. Cita-cita berhaji bukan sekadar terdorong karena keinginan untuk melakukan ibadah di depan Ka'bah secara langsung.
Setiap jiwa dalam menunaikan ibadah haji tentu mengharapkan ridha Allah SWT agar dapat melaksanakan rukunnya secara sempurna, kesempurnaan dalam melaksanakan ibadah haji akan menjadikan kita haji yang mabrur, dan untuk memperolehnya kita harus memperhatikan syarat, rukun dan tata laksananya. Tulisan ini akan mengupas tiga tipe orang setelah berhaji, apakah ia mendapatkan titel haji mabrur atau sekedar titel kebanggaan.
Panggilan haji pertama adalah menunaikan ibadah haji karena panggilan syaithan, tipe manusia seperti ini merupakan tipe orang sombong yang menunaikan ibadah haji hanya ingin terlihat mapan dan keinginan memperoleh sanjungan dari masayarakat. Berhaji dengan tipe ini perangainya tidak berubah setelah pulang dari haji bahkan semakin buruk dalam bermasyarakat.
Panggilan haji yang kedua yaitu menunaikan ibadah haji karena panggilan malaikat, orang yang melaksakan haji panggilan malaikat ialah orang-orang melaksanakan rukun-rukun haji secara sempurna namun berhaji tipe ini setelah melaksanakan haji dengan sempurna ia meninggal dunia di tanah suci Mekkah tidak kembali lagi ke tanah air karena Allah SWT lebih senang ia kembali ke hadhiratnya terlebih dahulu. Berhaji karena panggilan malaikat merupakan haji mabrur, Insya Allah.
Panggilan haji ketiga merupakan pangggilan haji Nabi Ibrahim AS, haji panggilan Nabi Ibrahim AS adalah orang-orang yang mampu melaksanakan haji, tipe orang seperti ini Allah beri kesempatan pulang ke tanah air dengan selamat setelah melaksakan haji dengan sempurna, orang dengan titel panggilan Nabi Ibrahim AS merupakan haji mabrur. Haji mabrur yang Allah berikan kepada tipe ini dapat terlihat dari perubahan sikap setelah kembali dari tanah suci yaitu akhlak yang semakin baik, jauh pada dari akhlak tercela dan tawadhu’ dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT.
Meraih haji mabrur diperlukan ikhtiar, doa, ilmu dan niat yang ikhlas mengharapkan ridha Allah. Menuju tanah suci bukan karena ingin memperoleh gelar haji atau hajjah, bukan pula ingin pamer kesalehan, memperoleh status sosial yang tinggi di tengah masyarakat. Berhaji juga bukan ajang gaya dan wisata, apalagi untuk sekedar shopping. Namun menunaikan haji semata mata memenuhi panggilan Allah swt. Apabila ke tanah suci dengan niat yang ikhlas maka akan mendapatkan kemudahan dari Allah swt. Semoga jamaah haji tahun ini mendapatkan titel haji mabrur dan dapat kembali ke tanah air dengan selamat. Amin ya Rabbal 'Alamin
Penulis : Zahrul Fuadi Anwar, S.Fil.I., M.Ag.
Penyuluh Agama Islam Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireuen