Detikacehnews.id | Bireuen - Fakultas Sains Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen menggelar sosialisasi Penyakit Mulut Kuku (PMK) dan Pembuatan Mineral Block untuk ternak di SMK Negeri PP Bireuen pada 11 Juli 2022
Hal ini dibenarkan oleh Dekan Fakultas Sains Pertanian dan Peternakan UNIKI, Ir. Suryani, M.Pt saat diwawancarai awak media detikacehnews.id via WhatsApp, Sabtu, (13/8/2022)
"Alhamdulillah benar, kami sudah menggelar sosialisasi cegah PMK dan pembuatan Mineral Block untuk ternak di SMK Negeri PP Bireuen pada bulan Juli lalu," ujarnya
Suryani menjelaskan bahwa acara dimulai oleh pemateri drh. Ahmad Syakir, M.Si yang mengupas tentang penyakit mulut dan kuku yang sedang mewabah di Indonesia khususunya Provinsi Aceh serta kondisi terakhir kejadian penyakit mulut dan kuku.
Dalam ulasannya disampaikan bahwa penyakit mulut dan kuku merupakan salah satu penyakit hewan menular strategis dikarenakan penyakit ini sangat berdampak secara ekonomi, menyebar dengan sangat cepat sehingga sangat meresahkan para peternak.
Selanjutnya dalam pemaparannya dikatakan bahwa penyakit mulut dan kuku ditandai dengan adanya lesi (luka) di mulut, gusi, lidah dan kuku, serta adanya hipersalivasi dimulut. Akan tetapi penyakit PMK bukanlah penyakit yang zoonosis.
Ia menerangkan bahan yang digunakan untuk pembuatan Mineral Block yaitu ultra mineral, garam dapur, air secukupnya, dan semen sebagai bahan perekat untuk pembuatan Mineral Block. Ia menambahkan tujuan pembuatan tersebut untuk pakan suplemen bagi ternak
Dalam pembuatan Mineral Block bahannya sangat mudah didapatkan di lingkungan sekitar. Mineral Block juga bisa sebagai suplemen bagi ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba). Bahan-bahan yang sudah disediakan diolah sedemikian rupa kemudian disimpan sehingga berbentuk padat dan keras.
Dalam keterangannya, ia menyebutkan bahwa siswa dan siswi SMK Negeri PP Bireuen sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Dan itu terlihat dari keaktifan para siswa yang ingin tahu lebih lanjut tentang pencegahan PMK dan Pembuatan Mineral Block
Harapanya, Suryani berharap siswa dapat menerapkan ilmu tersebut di daerahnya masing-masing sehingga dapat mengantisipasi bilamana terjadi wabah PMK lagi
