Foto : Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMA Negeri 3 Bireuen, Mauliana, S.Pd saat memberikan arahan dan persiapan dalam menjalankan P5
Detikacehnews.id | Bireuen - SMA Negeri 3 Bireuen perdana menerapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5) yang merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka
Hal ini dikatakan Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMA Negeri 3 Bireuen, Mauliana, S.Pd kepada awak media detikacehnews.id saat diwawancarai di ruang kerjanya, Sabtu, (13/8/2022)
"Alhamdulillah kami dari SMA Negeri 3 Bireuen pelan-pelan mulai menerapkan P-5 yang merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka," ujarnya
Ia menjelaskan bahwa P5 dalam Kurikulum Merdeka merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila serta disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan P5 dilakukan secara fleksibel dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
"Intinya P5 ini merupakan pembelajaran secara langsung yang disesuaikan dengan karakteristik lingkungan sekolah namun tidak terlepas dari nilai Pancasila," ungkap Mauliana
Mauliana yang juga Guru Fisika di SMA Negeri 3 Bireuen menambahkan bahwa tujuan dari P5 yaitu untuk mencetak lulusan di setiap jenjang satuan pendidikan yang berkompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
"Untuk menguatkan pencapaian P5 maka dikembangkanlah berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran," tutur Mauliana
"Intinya P5 ini merupakan pembelajaran secara langsung yang disesuaikan dengan karakteristik lingkungan sekolah namun tidak terlepas dari nilai Pancasila," ungkap Mauliana
Mauliana yang juga Guru Fisika di SMA Negeri 3 Bireuen menambahkan bahwa tujuan dari P5 yaitu untuk mencetak lulusan di setiap jenjang satuan pendidikan yang berkompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
"Untuk menguatkan pencapaian P5 maka dikembangkanlah berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran," tutur Mauliana
Foto : Kelas Menjahit
SMA Negeri 3 Bireuen mengambil dua tema dari P5 untuk semester ganjil ini, diantaranya suara demokrasi dan kewirausahaan. Wujud dari tema suara demokrasi adalah pemilihan ketua osis. Sedangkan wujud dari tema kewirausahaan yaitu bazaar (memasak, menjahit, dan merajut) dan video inovasi.
Mauliana menerangkan bahwa yang menjadi fasilitator P5 di SMA Negeri 3 Bireuen diantaranya Kepala Sekolah, Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Pengajaran, dan Guru Penggerak. Sedangkan koordinator masing-masing projek yang dijalankan seperti Pemilihan Ketua OSIS (Nurlaila, S.Pd), Bazar (Ratna, S.Pd), dan Video Inovasi (Dra. Roslaili)
"Alhamdulillah minggu ini penerapan P5 di SMA Negeri 3 Bireuen berjalan sukses, siswa sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut seperti kelas memasak, menjahit, merajut, pengenalan tahap awal tentang pemilihan Ketua OSIS dan video inovasi," ungkapnya
Foto : Kelas Merajut
Foto : Kelas Demokrasi
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 3 Bireuen, Abdullah, S.Pd mengaku sangat senang kegiatan P5 dapat berjalan lancar karena kekompakan guru dan keaktifan siswa. Ia mengatakan dengan adanya P5 ini siswa menjadi lebih kreatif dan inovatif. Dan diharapakan setelah lulus dari sekolah, para siswa memiliki keterampilan/skill yang baik sesuai nilai-nilai Pancasila
"Saya sangat senang kegiatan P5 dapat berjalan dengan lancar berkat kekompakan guru dan semangat para siswa yang mengikutinya," ujarnya
Abdullah mengatakan kegiatan akan terus berlanjut setiap minggunya dengan durasi waktu 10 jam per minggu. Hal ini tentu bisa efektif dalam mengasah keterampilan siswa, seperti halnya Sabtu tadi SMA Negeri 3 Bireuen sudah menjalankan projek memasak kuah kari jantong pisang, menjahit, merajut, dan pengenalan awal tentang demokrasi serta video inovasi
"Kita harapkan kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar karena setiap akhir kegiatan ini akan ada penilaian laporan P5 sehingga menjadi tolak ukur bagi guru sejauh mana siswa dapat mengasah keterampilannya," tutup Abdullah