Detikacehnews.id | Banda Aceh - Lomba Menulis Milenial Merdeka Bersama Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil telah ditutup penerimaan naskah/tulisan peserta mulai Rabu, 17 Agustus 2022 pukul 00:00 WIB. Tim penilai (dewan juri) masih dalam proses memilih nama-nama pemenang hingga pengumuman nantinya pada Sabtu, 20 Agustus 2022 (besok). Adakah karya tulis Anda yang jadi pemenang?
Sebelumnya, pendaftaran lomba menulis ini dibuka sejak 1-17 Agustus 2022. Lomba yang ditujukan bagi milenial khusus Aceh jenjang usia maksimal 35 tahun yang berdomisili dan/atau memiliki KTP Aceh.
Dengan mengambil tema terkait peran dan tantangan milenial dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dibagi beberapa sub-tema yaitu: disrupsi digital dan literasi digital kaum milenial, pengaruh kaum milenial terhadap pembuatan kebijakan-kebijakan publik, bonus demografi antara “berkah” atau “musibah”? dan politik milenial ditengah demokrasi prosedural.
Dalam perlombaan ini yang menjadi tim penilai (dewan juri) adalah Linda Christanty, seorang penulis dan jurnalis yang tidak asing namanya di level nasional yang karya-karyanya telah mendapat banyak penghargaan, termasuk SEA Write Award dari Thailand. Nama lainnya adalah Maimun Saleh wartawan asal Aceh yang aktif bergabung di komunitas pers Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh, saat ini menjadi Pemimpin Redaksi di salah satu media.
Tim penilai akan memilih pemenang lomba untuk Juara I, II, dan III serta Harapan I, II, dan III. Setiap peserta yang mengirimkan tulisan akan diberikan penghargaan berupa sertifikat ke masing-masing peserta.
Sebagai pihak penyelenggara kegiatan lomba, Nasir Djamil sangat mengapresiasi peserta yang telah berpartisipasi, menaruh minat, dan mengirimkan tulisan terbaiknya. Atensi yang besar dan antusias peserta dilihat dari banyaknya peserta yang mendaftar, melebihi 200 peserta.
Namun, sayangnya karena durasi waktu yang terbatas tidak semua peserta dapat menyelesaikan tulisan mereka, pihak panitia hanya menerima sebanyak 108 naskah/tulisan dari 200 yang mendaftar.
“Saya menghimbau kepada Pemerintah Aceh baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota di Aceh untuk lebih peduli dan memfasilitasi milenial Aceh, khususnya dalam bidang menulis” Kata Nasir.
Menurutnya, milenial Aceh membutuhkan dorongan positif dari Pemerintah setempat agar karya yang lahir menjadi sejarah yang dicatat rapi melalui tulisan yang akan dibaca oleh generasi mendatang.