Detikacehnews.id | Bireuen - Grand Opening dan peresmian penggunaan gedung baru BPRS Rahmania di Jln. T. Hamzah Bendahara berjalan sukses, Selasa, (18/10/2022).
Hal ini ditandai dengan pemotongan pita secara simbolis oleh Pj. Bupati Bireuen yang diwakili oleh Asisten II Pemerintahan Kabupaten Bireuen, Bapak Muhammad Ja'far, M.Si saat meliput langsung kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa melalui kehadiran Kantor BPRS Rahmania Dana Sejahtera dapat menjadi lebih dekat dengan masyarakat sehingga menjadi Bank pilihan seluruh nasabah dan stakeholder yang membantu perekonomian kesejahteraan masyarakat sekitar, khususnya bagi pedagang kecil maupun pedagang menengah.
"Saya berharap dengan dorongan serta perhatian kita semua dalam membina dan mengembangkan BPRS Rahmania Dana Sejahtera, maka kedepannya BPRS Rahmania Dana Sejahtera dapat terus maju dan berkembang, mampu bersaing secara sehat dengan bank-bank lain, sehingga menjadi kebanggaan kita semua khususnya masyarakat Bireuen," ujarnya.
"Alhamdulillah hari ini BPRS Rahmania sudah pindah ke tempat yang lebih representative di Jln. T. Hamzah Bendahara dan kita harapkan dapat beroperasi lebih baik lagi dari sebelumnya," ujarnya.
Ridwan menjelaskan bahwa BPRS Rahmania mulai beroperasi sejak 28 April 2010 yang didirikan sesuai dengan surat persetujuan BI no. 12/387/DPbS, tanggal 23 Maret 2010 beralamat di Jln. Andalas atau T. Panglima Polem No. 36 dengan modal awal sebesar sebesar Rp 1 milyar dan total asset perusahaan sebesar Rp 1,3 milyar.
"Alhamdulillah dalam kurun waktu 10 tahun lebih sejak mulai beroperasi sampai dengan saat ini, BPRS Rahmania telah berkembang dengan total asset menjadi sebesar Rp 44,6 Milyar dan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 34,7 Milyar yang seluruh pembiayaannya disektor UMKM," terangnya.
Ia menyebutkan, Bireuen memiliki potensi ekonomi yang besar baik sektor pertanian, perkebunan, perdagangan, pertambangan, konstruksi, pariwisata, transportasi, dan industri pengolahan.
Untuk itu, BPRS Rahmania hadir di Kabupaten Bireuen bersama bank dan LKS lainnya guna mengembangkan potensi ekonomi yang ada di daerah, baik di sektor pertanian, industri, perdagangan dan jasa yang sudah cukup maju dan berkembang seperti saat ini.
"Kami hadir dalam rangka menjawab tantangan pengembangan potensi ekonomi yang ada di Kabupaten Bireuen karena Bireuen merupakan wilayah yang strategis dalam hal tersebut," ujarnya.
Kehadiran bank syariah di Aceh khususnya di Kabupaten Bireuen pasca pemberlakuan Qanun LKS ini sangatlah vital, terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi meskipun dampak Covid-19 dan pengaruhnya pasca pandemi sangat besar, akan tetapi geliat ekonomi sudah mulai bergerak dan berjalan dan aktivitas fisik masyarakat sudah mulai kembali normal.
"Kami dari sektor perbankan juga sangat mengharapkan adanya sinergitas dengan pemerintah Bireuen, sesuai dengan arah kebijakan pembangunan sehingga pihak perbankan dapat lebih fokus untuk membiayai sektor unggulan yang telah direncanakan, termasuk informasi UMKM yang siap untuk dibiayai pihak perbankan," ungkapnya.