Foto bersama Pengurus DPD PPNI Bireuen dengan Komisi III DPRK Bireuen
Detikacehnews.id | Bireuen - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Bireuen menggelar audiensi bersama Komisi III DPRK Bireuen pada Senin pagi, 03 Oktober 2022 pukul 10.00 WIB di ruang Bamus Gedung DPRK Bireuen.
Hal ini dikatakan Sekretaris PPNI Bireuen, Ns. Muhammad Hidayat, M.Kep., saat dikonfirmasi awak media detikacehnews.id via WhatsApp, Selasa, (4/10/2022).
"Benar, pada Senin kemarin kami menggelar audiensi dengan Komisi III DPRK Bireuen guna membahas beberapa agenda," ujar Ns. Muhammad Hidayat.
Ia menuturkan bahwa kehadiran Pengurus DPD PPNI Bireuen diterima langsung dengan baik oleh Ketua Komisi III DPRK Bireuen, Zulkarnaini atau dikenal dengan Zoel Sopan, Wakil Ketua M. Jafar, anggota Ismail Adam, Aida Fitria, dan Abdullah Amin yang membidangi Kesehatan dan Keuangan.
Sementara dari pihak PPNI Bireuen hadir Sekretaris Ns. Muhammad Hidayat, M.Kep., Wakil Sekretaris Nurul Husna, Bendahara Fauzi Mahmud, Wakil Ketua Nurhidayat, Rizaldi Popeye dan Didi Suryadi.
Lanjutnya, audiensi tersebut digelar dengan tujuan sebagai bentuk silaturahmi dan menyampaikan aspirasi perawat kepada wakil rakyat yang menangani bidang kesehatan sekaligus permasalahan lainnya yang dianggap perlu ada solusi.
"Kami membahas aspirasi perawat dan juga permasalahan lainnya di bidang kesehatan yang dianggap perlu ada pembenahan," ungkap Ns. Muhammad Hidayat.
Disamping itu, Didi Suryadi menyampaikan ada beberapa hal-hal penting yang disoroti PPNI Bireuen yang menjadi isu utama perawat yang disampaikan sebagai aspirasi perawat.
"Selain memperkenalkan organisasi PPNI kepada komisi III, pengurus PPNI Bireuen menyampaikan permasalahan P3K, agar pihak DPRK bisa mencari celah solusi agar tenaga kontrak bisa diusulkan semuanya." ujar Didi
Selanjutnya, hal lain yang dibahas adalah terkait kesejahteraan perawat, dimana gaji perawat sesuai UMP Aceh, lalu pengurus PPNI Bireuen juga ikut membahas gerakan nursepreneur, antara lain terkait Perawat Gampong.
"Karena keterbatasan tenaga perawat menjadi PNS dan P3K yg terbatas, PPNI Bireuen meminta dukungan untuk Program Satu Gampong Satu Perawat, tentunya juga sebagai upaya mewujudkan Bireuen Sehat 2025," tambahnya.
Menyikapi usulan dan aspirasi pengurus PPNI Bireuen, Ketua Komisi III dan anggotanya silih berganti memberikan pandangan dan pendapatnya yang secara umum mendukung perawat.
Merangkum kesimpulan audiensi, Ketua Komisi III DPRK Bireuen Zulkarnaini yang dikenal dengan panggilan Zoel Sopan mengapresiasi inisiasi silaturrahmi yang digagas oleh PPNI Bireuen. Menurutnya, kehadiran penggurus PPNI Bireuen merupakan momentum berharga bagi pihaknya menjaring aspirasi dari teman-teman perawat di Bireuen.
“Ini diskusi yang sangat berharga, kami sangat mengapresiasinya, sehingga kami tahu aspirasi teman-teman perawat dan kondisi perawat di lapangan bisa menjadi referensi bagi kami dalam menjalankan fungsi sebagai wakil rakyat pada saat melaksanakan Rapat Kerja dan Rapat Dengan Pendapat dengan Mitra Kerja terkait," imbuhnya.
Lanjut Zoel Sopan, terkait ide Perawat Gampong, satu desa satu perawat sangat menarik untuk digagas, dan diminta PPNI untuk siapkan proposalnya untuk paparkan.
Selanjutnya, menyepakati diskusi lebih lanjut secara intens antara PPNI Bireuen dan Komisi III DPRK Bireuen bersama lintas sektor lainnya untuk mendapatkan solusi terbaik atas permasalahan yang dihadapi perawat sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan.