Detikacehnews.id | Bireuen - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen melalui Dinas Syariat Islam melaksanakan kegiatan lokakarya dalam rangka penyusunan Road Map Kabupaten Bireuen sebagai Kota Santri di Aula Sekdakab lama Bireuen, Rabu, (14/12/2022).
Hal ini sesuai pantauan awak media detikacehnews.id yang meliput langsung kegiatan tersebut.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut dibuka oleh Pj. Bupati Bireuen yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Bireuen, Ir. Ibrahim Ahmad, M.Si., dan dihadiri oleh ratusan peserta.
Pj. Bupati Bireuen dalam sambutannya yang dibacakan oleh Ir. Ibrahim Ahmad, M.Si mengatakan bahwa lokakarya penyusunan Road Map Kabupaten Bireuen sebagai Kota Santri merupakan lanjutan dari pelaksanaan Keputusan Bupati Bireuen Nomor 553 Tahun 2020 Tentang Penetapan Kabupaten Bireuen Sebagai Kota Santri.
Bireuen Kota Santri telah dideklarasikan oleh Plt. Gubernur Aceh pada saat Peringatan Hari Santri ke-VI di Halaman Kantor Pemerintahan Kabupaten Bireuen pada 22 Oktober 2020. Penetapan Bireuen sebagai Kota Santri memiliki sejarah penting bagi Aceh dan Pemerintah Kabupaten Bireuen.
Perjuangan ini sudah nyaris lama dirintis oleh para ulama dan pemimpin, demi menciptakan santri di berbagai dayah menjadi generasi yang berkualitas dan harus eksis berupaya dalam memperkuat pelaksanaan Syariat Islam yang sempurna di Kabupaten Bireuen sehingga dapat berkontribusi bagi pembangunan pendidikan Islam dan pembangunan sosial kemasyarakatan di Aceh.
Upaya penyusunan Road Map Bireuen sebagai Kota Santri antara lain melalui pengembangan pembangunan infrastruktur wilayah Kabupaten Bireuen menuju kota santri, pemberdayaan ekonomi dan sumber daya alam berwawasan syariat dan pengembangan bidang sosial budaya dan sumber daya manusia sesuai syariat Islam, sehingga dapat membentuk karakter masyarakat madani yang berakhlak mulia dan terbinanya santri yang modern dan berwawasan luas.
Pj. Bupati Bireuen berharap kepada peserta agar dapat mengikuti acara ini dengan serius sehingga dengan kehadiran dan keaktifan para peserta pada kegiatan ini, mudah-mudahan dapat ikut berkontribusi menyusun Road Map Kabupaten Bireuen sebagai Kota Santri.
Sementara itu, Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Bireuen, Anwar, S.Ag, M.A.P dalam laporannya menyampaikan Jumlah peserta lokakarya 100 orang terdiri dari unsur pemerintahan, Pimpinan Dayah, Perguruan Tinggi, Tokoh Masyarakat dan ulama, ormas kepemudaan, ormas islam serta media massa.
"Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari berbagai elemen. Kita harapkan dapat melahirkan ide atau gagasan yang mampu menyusun Road Map Bireuen sebagai Kota Santri," ujar Anwar.
Adapun tujuan pelaksanaan lokakarya yaitu sebagai bahan kajian dalam rangka penyusunan Road Map Kabupaten Bireuen sebagai Kota Santri. Diharapkan dapat melahirkan format ideal arah pembangunan Kabupaten Bireuen sebagai Kota Santri dalam bentuk produk hukum peraturan Bupati Bireuen atau Qanun Kabupaten Bireuen nantinya.
Anwar menambahkan bahwa kegiatan dilaksanakan selama dua hari penuh. Hari pertama terdiri dari panelis 3 orang narasumber. Peserta diharapkan mampu merumuskan program atau kegiatan inovasi sesuai tugas pokok dan fungsi unit kerja atau unsur peserta yang mewakilinya.
"Peserta lokakrya diharapkan aktif sesuai session merumuskan program/kegiatan, fokusnya pada tiga hal saja yaitu Pengembangan Infrastruktur, Pembinaan Sosial Budaya dan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pemberdayaan Ekonomi dan sumber Daya Alam. Ketiga hal dimaksud bernuansa Syariat Islam," tuturnya.
Anwar menerangkan materi pertama, Pengembangan Infratruktur dan Wilayah Kabupaten Bireuen Menuju Kota Santri disampaikan oleh narasumber Ir. Ibrahim Ahmad, M.Si selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Bireuen juga mantan Asisten II dan mantan Kepala Bappeda Kabupaten Bireuen.
Materi kedua, Pengembangan Bidang Sosisal Budaya dan Sumber Daya Manusia Sesuai Syariat Islam disampaikan oleg narasumber Dr. Muhammad Ilyas, SE, MM selaku dosen S2 UNIKI dan Umuslim Bireuen dan juga mantan Kepala Dinas Pendidikan Aceh.
Materi ketiga, Pemberdayaan Ekonomi dan Sumber Daya Alam Berwawasan Syariah disampaikan oleh narasumber Dr. Dammanhur Abbas selaku dosen senior Fakultas Ekonomi Syariah Universitas Malikussaleh Lhokseumawe.
Sebagai informasi, Dayah dan Balai Pengajian terus berkembang pesat di 17 Kecamatan dalam Kabupaten Bireuen yang banyak melahirkan dan mengorbitkan ulama dan santri yang terkemuka di Aceh. Menurut Data terakhir tahun 2021 yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Dayah, di Kabupaten Bireuen terdapat 1.376 Balai Pengajian dengan jumlah santri 77.768 orang dan jumlah guru Balai Pengajian 5.223 orang.
Terdapat juga 160 Dayah dengan jumlah santri 43.344 orang serta jumlah guru 7.075 orang. Inilah potensi sumberdaya yang membutuhkan perhatian, pembinaan dan pengembangan yang akan dituangkan dalam Road Map Kabupaten Bireuen sebagai Kota Santri.