Detikacehnews.id | Bireuen - Nasib malang menimpa bocah kecil bernama Rahmat Aulia (11), salah satu siswa kelas 6 SD Negeri 1 Ulim, Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, harus mengantarkan ayahnya dengan becak yang sedang sakit dan terbaring lemas pada Kamis, 26 Januari 2023.
Hal itu dikatakan Humas PT Takabeya Perkasa Group, Rahmat T Geurugok saat dikonfirmasi awak media detikacehnews.id via WhatsApp, Jumat, (27/1/2023).
"Benar, kami mendapatkan informasi bahwa ayah Rahmat Aulia yang berasal dari Pidie Jaya terbaring sakit di atas becak yang dibawanya dengan tujuan menuju RSUD Cut Mutia Lhokseumawe," ujarnya.
Rahmat T Geurugok menceritakan kronologinya bahwa bocah kelas 6 SD tersebut terlihat lelah di atas becak yang dikendarainya dipinggir Jalan Banda Aceh-Medan tepatnya di Matang Sagoe, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen. Bocah tersebut termenung sambil sesekali menyemangati ayahnya yang sedang terbaring menahan sakit.
Melihat pemandangan yang malang itu, Pak Yanto asal Blangmee, Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen yang kebetulan lewat langsung menanyai maksud dan tujuan bocah tersebut. Ketika mendengar penjelasan yang sangat menyayat hati, Pak Yanto dengan cepat menelpon Azmi Murtala untuk membawa Ambulance Takabeya Peduli.
Tanpa butuh waktu lama, H. Mukhlis Takabeya pun dengan langsung memberi instruksi untuk segera merapat ke lokasi dan memberikan pertolongan kepada Rahmat Aulia.
"Saya mendapat kabar dari Azmi Murtala bahwa ada seorang anak SD asal Pidie Jaya membutuhkan pertolongan untuk membawa ayahnya yang sakit ke RSUD Cut Mutia. Saya pun segera mengerahkan tim untuk membantunya," tutur H. Mukhlis Takabeya.
Ketua DPD II Partai Golkar Bireuen ini, H. Mukhlis, A.Md., SH ini mengaku sangat menyayangkan nasib malang yang menimpa Rahmat Aulia yang harus mengantarkan ayahnya yang sedang sakit menggunakan becak. Namun, ia juga salut dengan sikap tegar Rahmat Aulia dan akhlaknya yang sangat berbakti kepada orangtuanya.
Lanjutnya, dalam wawancara singkat dengan bocah tersebut, ia setiap sepuluh hari sekali selalu membawa ayahnya dari Pidie Jaya ke Rumah Sakit Umum Daerah Cut Mutia dengan becak tua untuk disedot cairan yang ada ditubuh ayahnya. Perjalanan yang memakan waktu delapan jam lebih adalah bukan waktu yang singkat. Apalagi seorang anak kecil yang mengendarainya karena alat medis tersebut yang tersedia cuma di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin Banda Aceh dan Rumah Sakit Umum Daerah Cut Mutia Aceh Utara maka dia lebih memilih ke Rumah Sakit Umum Daerah Cut Mutia dengan alasan lebih dekat daripada Banda Aceh
Berbekal uang dari hasil upah "Tarek Pukat" yang tidak seberapa, ia selalu menyimpan untuk keperluan berobat ayahnya dan sekolah kakak satu-satunya yang masih menempuh pendidikan di bangku kelas VII SMP Ulim, Pidie Jaya.
Ibunya sudah duluan menghadap Sang Ilahi, maka sekarang ia dan kakaknya harus siap merawat bapaknya yang sakit sudah bertahun.
Dengan mata berkaca-kaca, ia mengucapkan terimakasih kepada supir Ambulance Rahmat T Geurugok dan Pak Yanto atau Al Ridha yang telah memberinya uang tunai satu juta rupiah untuk kebutuhan dirumah sakit selama perawatan dan dibantu oleh anggota Polsek setempat.
"Selama 6 thon lon ba Ayah ngoen becak, baro nyoe na ureung lake intat ngoen ambulance (Selama 6 tahun, saya bawa ayah dengan becak. Baru kali ini ada orang yang bersedia mengantarkan ayah saya dengan ambulace," ungkap Rahmat Aulia.
Semoga dengan sedikit curahan isi hati Rahmat Aulia, akan ada orang yang mau membantu kepedihan hidup yang dialaminya selama ini dan semoga Pemerintah tidak menutup mata akan nasib malang yang dirasa Rahmat Aulia.