Foto : SMA Negeri 1 Jeunieb saat ini yang masih tergenang air.
Detikacehnews.id | Bireuen - Project Green School di SMA Negeri 1 Jeunieb mengalami gagal panen usai banjir yang melanda sejak Sabtu, 21 Januari 2023 lalu hingga saat ini.
Hal ini dikatakan oleh Kepala SMA Negeri 1 Jeunieb, Nurul Aini, S.Pd., M.A.P saat ditanyai awak media detikacehnews.id di ruang kerjanya, Selasa, (24/1/2023).
"Sungguh disayangkan, project Green School yang sudah setengah jalan kami jalankan harus gagal panen akibat banjir yang melanda," ujarnya.
Nurul Aini mengatakan sebagai salah satu sekolah yang dilanda banjir dalam wilayah Kabupaten Bireuen tentu ini hal yang sangat menyedihkan. Memang air tidak sampai mengalir kedalam ruangan akan tetapi menenggelamkan lahan tanaman seluas ± 2000 m2 dengan 2.350 batang cabe siap panen didalamnya yang merupakan project Green School di SMA Negeri 1 Jeunieb.
Foto : Project Green School SMA Negeri 1 Jeunieb sebelum terkena banjir.
Ia menerangkan bahwa ini sebagai penjabaran dari tema kearifan lokal bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Pasca banjir yang melanda sekolah ini pada hari Sabtu, 21 Januari 2023 menghanyutkan harapan dari keluarga besar SMA Negeri 1 Jeunieb yang sedang menanti waktu panen.
"Seketika senyuman berganti dengan titik air mata para peserta didik. Sedih memang, tapi apa hendak dikata, kewajiban kita sebagai makhluk hanya berusaha dan berdoa, selebihnya hanya Allah yang berkuasa. Apapun yang kita alami saat ini, jadikan pengalaman yang berharga untuk pelaksanaan project green school ke depannya. Termasuk pemilihan waktu tanam harus benar-benar diperhatikan musim yang tepat," tutur Nurul Aini menyemangati siswanya.
Selaku Kepala Sekolah, ia hanya bisa menyampaikan ini kepada semuanya, semoga bisa memotivasi semua anggota tim green school sekolah.
Menurut keterangan dari Bapak Irwan Efendi, S.Pd.I selaku Koordinator Project Green School dan Bapak Bahtiar, S.Sos selaku Pengawas Lapangan, kerugian yang diperkirakan sesuai dengan modal yang dikeluarkan dari pertama mengolah lahan sampai perawatan sekitar ± Rp.7.000.000.
Dana ini berasal dari swadaya guru dan Tendik SMA Negeri 1 Jeunieb. Semoga semua kejadian ini menjadi semangat baru untuk pelaksanaan project green school kedepannya.