Penulis Erna, S.Pd, guru SMA Negeri 1 Jeumpa
Detikacehnews.id | Artikel - Budaya Positif memiliki urgensi dalam pembentukan karakter peserta didik. Sekolah sebagai institusi pembentukan karakter memiliki peran penting dalam mewujudkan penerapan budaya positif dilingkungannya dengan membangun komonitas serta menyiapkan murid menjadi manusia seutuhnya demi mencapai keselamatan dan kebahagiaan.Budaya positif merupakan perwujudan nilai-nilai kebajikan universal yang diterapkan disekolah diawali dengan perubahan paradikma pembelajaran.disiplin positif, keyakinan kelas dan penerapan segi tiga restitusi.
Menurut Ki Hadjar Dewantara (KHD), makna pendidikan sebagai sebuah tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, artinya pendidikan bertujuan menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Untuk menuntun kodrat anak perlu adanya pembiasaan karakter yang baik dalam proses pengajaran yang dilakukan oleh pendidik. Membangun karakter murid dapat dilakukan dengan pembiasaan Disiplin Positif. Hukuman ataupun penghargaan sebagai bentuk pembelajaran disiplin bagi murid. Mungkin pada saat murid mendapatkan hukuman atau penghargaan, murid akan bertindak atau bersikap seperti yang kita harapakan tapi itu hanya bersipat sementara karena motivasinya dari luar atau motivasi eksternal.
Salah satu cara untuk mewujudkan disiplin positif disekolah adalah dengan adanya kesepakatan kelas yang dikuatkan dengan keyakinan kelas dan perapan segitiga restitusi pada murid yang melakukan pelanggaran, sehingga mereka dapat menyadari kesalahannya dan mencari solusi dari kesalahan yang dibuat secara mandiri sehingga murid dapat Kembali kepada kelompoknya dengan karakter yang lebih kuat.
Oleh sebab itu pembelajaran tentang budaya positif yang saya dapatkan melalui Pendidikan Guru Penggerak perlu disebarluaskan kepada seluruh teman sejawat,warga sekolah sehingga terimplimentasikan kepada seluruh peserta didik.
Tujuan Aksi Nyata
- Menciptakan murid yang merdeka dan disiplin diri yang kuat.
- Menumbuhkan budaya positif disekolah dengan menumbuhkan nilai-nilai kebajikan (Universal)
- Menumbuhkan Budaya Positif melalui keyakinan kelas
- Mewujudkan nilai-nilai kebajikan sesuai dengan profil pelajar Pancasila
Tolak Ukur
Tolak Ukur dari kegiatan ini yaitu murid memiliki karakter yang baik, sesuai dengan kesepakatan dan keyakinan kelas serta mampu menetukan solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi, murid juga memiliki rasa tanggung jawab dan kesadaran yang tinggi dalam melakukan kebaikan dan murid mampu menerapkan dan menjaga komitmen yang telah disepakati bersama.
Lini Masa Tindakan dan Dukungan yang Dibutuhkan.
Menyampaikan tujuan pelaksanaan kepada Kepala Sekolah, menyiapkan materi serta diseminasi budaya positif pada guru,membuat kesepakatan kelas bersama peserta didik.Dukungan dari Kepala Sekolah dan rekan guru serta alat/bahan sngat berpengaruh dalam kelancaran acara ini.
Deskripsi Aksi Nyata
Kegiatan Diseminasi budaya positif dilaksanakan pada hari kamis,26 Januari 2023 yang dihadiri oleh Kepala sekolah,Dewan guru serta Tendik SMA Negeri 1 Jeumpa.Dalam kegiatan ini CGP menyampaikan materi yang dipelajari dalam modul 1.4 Budaya positif di lingkungan sekolah mencakup Perubahan paradikma pembelajaran,Disiplin positif, 5 Posisi control guru, Kebutuhan dasar manusia, Keyakinan kelas dan segitiga restitusi.Cgp juga menyampaikan pengalaman aksi nyata yang sudah dilakukan dikelas yaitu praktik membuat kesepakatan kelas yang dilakukan oleh siswa.Kemudian dilanjudkan dengan Menyusun keyakinan kelas dan penyelesaian masalah pelanggaran siswa dengan segi tiga restitusi.Tindak lanjud dari kegiatan aksi nyata ini adalah Guru mendapat pemahaman tentang penerapan budaya positif disekolah sehingga terimplementasikan pada peseta didik dalam lingkungan sekolah dan menjadi referensi sekolah.