Foto : Ketua Ormas, Dr. Marwan, M.Pd
Ia juga menerangkan bahwa struktur pelaksanaan program ini diantaranya Dr. Najmuddin, MA sebagai Ketua Pelaksana Harian, Misnar, MA dan Fauziatul Halim, M.Pd sebagai Pendamping Sekolah, dan Junaidi, S.Pd sebagai Pendamping di lapangan.
Detikacehnews.id | Bireuen - Lembaga Peningkatan Kapasitas Aparatur Negara Indonesia (LEPENKAPI) Universitas Almuslim merealisasikan Program Ormas Penggerak (POP) di beberapa PAUD yang ada di Kabupaten Bireuen.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Ormas Penggerak kegiatan ini, Dr. Marwan, M.Pd saat dikonfirmasi awak media detikacehnews.id via WhatsApp, Rabu, (14/6/2023).
"Sudah berjalan dua tahun lebih POP ini kami jalankan di beberapa PAUD yang ada di Kabupaten Bireuen dan saat ini sudah memasuki tahun ketiga," ujarnya.
Dr. Marwan yang juga Rektor Universitas Almuslim ini menjelaskan bahwa POP merupakan salah satu program hibah yang didanai oleh Kemendikbudristek kepada LEPENKAPI selama tiga tahun berturut-turut, yaitu sejak 2021 lalu hingga sekarang ini. Dalam pelaksanaannya, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bireuen turut menyambut baik program Hibah ini.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Ormas Penggerak kegiatan ini, Dr. Marwan, M.Pd saat dikonfirmasi awak media detikacehnews.id via WhatsApp, Rabu, (14/6/2023).
"Sudah berjalan dua tahun lebih POP ini kami jalankan di beberapa PAUD yang ada di Kabupaten Bireuen dan saat ini sudah memasuki tahun ketiga," ujarnya.
Dr. Marwan yang juga Rektor Universitas Almuslim ini menjelaskan bahwa POP merupakan salah satu program hibah yang didanai oleh Kemendikbudristek kepada LEPENKAPI selama tiga tahun berturut-turut, yaitu sejak 2021 lalu hingga sekarang ini. Dalam pelaksanaannya, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Bireuen turut menyambut baik program Hibah ini.
Ia juga menerangkan bahwa struktur pelaksanaan program ini diantaranya Dr. Najmuddin, MA sebagai Ketua Pelaksana Harian, Misnar, MA dan Fauziatul Halim, M.Pd sebagai Pendamping Sekolah, dan Junaidi, S.Pd sebagai Pendamping di lapangan.
Selain itu, ada juga Pendamping Lapangan Provinsi Bapak Mulyadi, M.Pd yang turut memberikan motivasi dan masukan yang membangun pada saat proses pelaksanaan pendampingan sekolah.
Adapun peserta yang terlibat pada POP ini, yaitu 10 sekolah PAUD di Kabupaten Bireuen yang terdiri dari 10 orang kepala sekolah dan 40 orang guru.
Peserta juga dilatih mendesain pembelajaran RPPH secara kolaborasi yang berkaitan dengan peningkatan literasi dengan memanfaatkan APE yang telah diberikan oleh LEPENKAPI.
RPPH yang telah didesain harus berpusat pada siswa dengan menganalisis kebutuhan siswa yang kemudian dituangkan kedalam RPPH.
Selanjutnya, tahun ketiga dilakukan pendampingan praktik buka kelas oleh setiap sekolah yang terlibat. Para guru diarahkan untuk menjadikan kelasnya miliki publik agar dapat diobservasi oleh berbagai pihak karena pada pelaksanaan pendampingan juga turut dilibatkan para pengawas sekolah.
Hal yang menarik dari praktik Open Class ini begitu banyak informasi unik yang diperoleh oleh para guru pada saat proses pembelajaran karena banyak mata yang memantau ada hal-hal penting yang luput dipantau oleh guru kelasnya.
Selain itu juga, melalui progam POP ini telah menunjukkan adanya peningkatan kompetensi guru PAUD terutama pada kompetensi Pedagogik. Para guru bisa saling berkunjung ke sekolah lain yang sedang melakukan praktik buka kelas sehingga informasi dapat disampaikan ke sekolah asal. Melalui POP ini juga telah terbentuknya komunitas belajar guru PAUD di Kabupaten Bireuen dan POP telah memberikan dampak yang sangat positif terhadap pendidikan, baik guru dan anak usia dini di Kabupaten Bireuen.
Dr. Marwan juga menambahkan bahwa yang paling utama pada POP ini adalah adanya peningkatakan sosio emosional siswa dalam belajar. Mereka sudah terlihat saling menghargai dan saling membatu dalam proses belajar. Dengan demikian, para guru telah mendidik siswa dengan rasa dan logika batin yang sangat luar biasa.
Adapun peserta yang terlibat pada POP ini, yaitu 10 sekolah PAUD di Kabupaten Bireuen yang terdiri dari 10 orang kepala sekolah dan 40 orang guru.
Foto pelaksanaan POP oleh pendamping di beberapa PAUD yang ada di Kabupaten Bireuen
Rincian penyelenggaraan kegiatan POP tahun pertama dan kedua langsung dikoordinasi oleh Bapak Al Muttaqin, M.Pd. Sedangkan pada tahun ketiga pelaksanaan kegiatan ini dikoordinasikan oleh Kepala Dinas Pendidikan baru yaitu bapak Muslim, M.Si.
"Tentunya, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang sudah mendukung kegiatan ini, terutama pihak Dinas Pendidikan Bireuen yang sudah menyambut baik kegiatan POP ini. Kemudian Kabid PAUD juga yang turut mendukung dan bangga dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan oleh LEPENKAPI sehingga ikut andil untuk menjadi narasumber untuk pengelolaan APE pimpinan PAUD," terang Dr. Marwan.
Tahun pertama, pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara daring karena masih dalam masa pandemi covid 19. Peserta dibekali dengan teori tentang literasi untuk anak usia dini dengan menggunakan APE. Durasi kegiatan tahun pertama dilaksanakan selama satu bulan penuh.
Pada tahun kedua, kegiatan POP digelar secara luring dalam bentuk workshop untuk penguatan dan perluasan literasi dengan menggunakan APE yang dikolaborasikan dengan sistem pembelajaran Lesson Study.
Tahapan ini, peserta diwajibkan untuk melakukan praktik Peer Teaching mengenai teori yang telah didapatkan selama pelatihan. Peserta terlihat sangat antusias mengikuti pelatihan, hal itu terbukti dari cara mereka mempresentasikan hasil yang telah didesain secara bersama dengan guru yang lain.
Pada tahun kedua, kegiatan POP digelar secara luring dalam bentuk workshop untuk penguatan dan perluasan literasi dengan menggunakan APE yang dikolaborasikan dengan sistem pembelajaran Lesson Study.
Tahapan ini, peserta diwajibkan untuk melakukan praktik Peer Teaching mengenai teori yang telah didapatkan selama pelatihan. Peserta terlihat sangat antusias mengikuti pelatihan, hal itu terbukti dari cara mereka mempresentasikan hasil yang telah didesain secara bersama dengan guru yang lain.
Peserta juga dilatih mendesain pembelajaran RPPH secara kolaborasi yang berkaitan dengan peningkatan literasi dengan memanfaatkan APE yang telah diberikan oleh LEPENKAPI.
RPPH yang telah didesain harus berpusat pada siswa dengan menganalisis kebutuhan siswa yang kemudian dituangkan kedalam RPPH.
Selanjutnya, tahun ketiga dilakukan pendampingan praktik buka kelas oleh setiap sekolah yang terlibat. Para guru diarahkan untuk menjadikan kelasnya miliki publik agar dapat diobservasi oleh berbagai pihak karena pada pelaksanaan pendampingan juga turut dilibatkan para pengawas sekolah.
Hal yang menarik dari praktik Open Class ini begitu banyak informasi unik yang diperoleh oleh para guru pada saat proses pembelajaran karena banyak mata yang memantau ada hal-hal penting yang luput dipantau oleh guru kelasnya.
Selain itu juga, melalui progam POP ini telah menunjukkan adanya peningkatan kompetensi guru PAUD terutama pada kompetensi Pedagogik. Para guru bisa saling berkunjung ke sekolah lain yang sedang melakukan praktik buka kelas sehingga informasi dapat disampaikan ke sekolah asal. Melalui POP ini juga telah terbentuknya komunitas belajar guru PAUD di Kabupaten Bireuen dan POP telah memberikan dampak yang sangat positif terhadap pendidikan, baik guru dan anak usia dini di Kabupaten Bireuen.
Dr. Marwan juga menambahkan bahwa yang paling utama pada POP ini adalah adanya peningkatakan sosio emosional siswa dalam belajar. Mereka sudah terlihat saling menghargai dan saling membatu dalam proses belajar. Dengan demikian, para guru telah mendidik siswa dengan rasa dan logika batin yang sangat luar biasa.