Detikacehnews.id | Bireuen - Ketua Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Provinsi Aceh, Fadhilah, S.Pd resmi melantik Pengurus JSIT Kabupaten Bireuen periode 2022-2026 pada Minggu pagi, 3 September 2023 di Aula Hotel Fajar, Pulo Ara, Kota Juang, Bireuen.
Acara Pelantikan Pengurus JSIT Bireuen yang dirangkai dengan kegiatan Seminar bertajuk "Transformasi Sekolah Islam Terpadu Mewujudkan Merdeka Belajar di Kabupaten Bireuen" tersebut berjalan dengan lancar dan sukses.
Ketua JSIT Kabupaten Bireuen yang terpilih, Fauziah, S.Pd usai dilantik mengatakan dalam sambutannya bahwa saat ini sudah ada ratusan kader JSIT yang tersebar di beberapa sekolah swasta, diantaranya SD IT Azkiya, SMP IT Azkiya, TK IT Peusijuk Hate, TK IT Bintang, TK IT Alqahera Kuta Blang, SD IT Al-Fatih Peusangan, SD IT Khairul Ummah, dan TK IT Khairul Ummah. Menurut laporannya, siswa yang bernaung dibawah JSIT Kabupaten Bireuen sudah mencapai 2.000 orang.
"Alhamdulillah tentunya pergerakan JSIT di Kabupaten Bireuen mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam rangka melahirkan generasi Aceh kedepan yang berkarakter islami dan mumpuni di bidangnya masing-masing," ujarnya.
Fauziah yang sebelumnya juga pernah mengemban amanah sebagai Kepala SD IT Al-Fatih Peusangan menuturkan bahwa JSIT terus berupaya mewujudkan pendidikan berkarakter islami dan berkemajuan sesuai perkembangan zamannya dengan harapan generasi yang lahir kedepannya siap menghadapi berbagai tantangan dengan tetap mengedepan akhlak terbaik.
Selama ini, program JSIT terus diberdayakan dengan pendekatan Islami melalui pengintegrasian antara pendidikan Islam dan pendidikan umum antar sekolah, orang tua, dan masyarakat guna mengoptimalkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik.
Semua itu, diintegrasikan dalam pembelajaran di sekolah yang dinaungi oleh JSIT. Adapun praktek pelaksanaannya didukung oleh program pembiasaan yang didasarkan pada nilai-nilai Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman yang shahih.
Para peserta didik kemudian diajarkan adab-adab islami, baik dalam hal pergaulan dengan sesama siswa maupun dengan guru, orang tua, serta masyarakat.
Para peserta didik akan dibiasakan mengenakan pakaian yang sopan dan sesuai dengan tuntutan syariat.
"Tentu semua ini tidak akan berjalan sebagaimana yang diharapkan jika tanpa kerjasama yang baik dengan orangtua, masyarakat, dan pemerintah. Untuk itu, mari berjalan sejajar dan penuh semangat dalam rangka mewujudkan pendidikan yang melahirkan sumber daya berkualitas di masa yang akan datang," harapnya.
Sementara itu, Ketua JSIT Provinsi Aceh, Fadhilah, S.Pd dalam sambutannya menyebutkan saat ini ada sebanyak 85 sekolah dibawah naungan JSIT Aceh mulai dari jenjang TK, SD, SMP, dan SMA berbasis IT. Menurut laporannya juga bahwa dari 38 Provinsi di Indonesia, sudah berdiri sekolah berbasis IT dibawah naungan JSIT di 34 Provinsi.
"Ini sangat luar biasa dan kehadiran JSIT memang membawa perubahan terbaik dalam dunia pendidikan dalam rangka melahirkan generasi seperti harapan bangsa ini," ucapnya.
Fadhilah menyebutkan bahwa Aceh merupakan daerah yang memiliki kekhususan dalam penerapan syariat islam. Ia berharap keberadaan JSIT Indonesia di wilayah Aceh khususnya di Kabupaten Bireuen menjadi motor penggerak dan pemberdaya sekolah Islam terbaik.
"Saya mengucapkan selamat atas dilantiknya Pengurus JSIT Kabupaten Bireuen Periode 222-2026. Semoga dapat terus menjadi wadah organisasi yang berkomitmen mendidik dan membimbing anak bangsa menjadi cerdas berkarakter menuju peningkatan mutu pendidikan Indonesia," tutur Fadhilah.
Adapun yang hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Pj. Bupati Bireuen yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bireuen, Ketua Komisi V DPRK Bireuen, Ketua Dewan Kesenian Aceh (DKA) Bireuen, Kabid. Pendidikan Bireuen, Pengawas TK, Pengawas SD, Pengawas SMP, dan Ketua PGRI Bireuen.