Foto bersama Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Pembina OSIS, dan Pengurus OSIS SMA Negeri 3 Bireuen
Detikacehnews.id | Bireuen - SMA Negeri 3 Bireuen menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari bullying. Sekolah ini telah menerapkan berbagai program dan langkah-langkah untuk mencegah dan menangani kasus bullying di kalangan siswanya.
Hal itu dikatakan oleh Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMA Negeri 3 Bireuen, Muhammad, S.Pd saat dikonfirmasi awak media detikacehnews.id, Sabtu, (1/6/2024).
Salah satu upaya pencegahan bullying yang dilakukan oleh SMA N 3 Bireuen adalah dengan mengadakan sosialisasi kepada seluruh siswa dan orang tua tentang bullying. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang apa itu bullying, dampak negatifnya, dan bagaimana cara mencegah dan menanganinya.
"Sekolah ini juga telah membentuk tim anti bullying yang terdiri dari guru, staf sekolah, dan siswa. Tim ini bertugas untuk memantau situasi di sekolah dan menindaklanjuti laporan kasus bullying yang terjadi," ungkap Muhammad.
Jika terjadi kasus bullying, SMA Negeri 3 Bireuen memiliki prosedur yang jelas untuk menanganinya. Pertama, korban bullying harus melaporkan kejadian tersebut kepada guru atau anggota tim anti bullying. Kemudian, tim anti bullying akan melakukan investigasi untuk mengetahui kronologi kejadian dan pihak-pihak yang terlibat.
Setelah investigasi selesai, tim anti bullying akan mengambil tindakan yang sesuai dengan tingkat keparahan kasus. Tindakan yang dapat diambil antara lain berupa teguran lisan, teguran tertulis, pemindahan kelas, atau bahkan skorsing.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 3 Bireuen, Abdullah, S.Pd., M.M menegaskan bahwa sekolah ini berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan bullying di sekolah. Sekolah ini akan terus melakukan sosialisasi, pelatihan, dan monitoring untuk memastikan bahwa semua siswa merasa aman dan nyaman di sekolah.
Menurutnya, penerapan sekolah anti bullying memiliki banyak manfaat, antara lain: Meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi semua siswa, Meningkatkan fokus belajar siswa, Mencegah terjadinya tindakan kekerasan,Meningkatkan kualitas pendidikan, dan Membangun karakter siswa yang positif.
"Diharapkan dengan penerapan sekolah anti bullying di SMA Negeri 3 Bireuen dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Aceh khususnya di Bireuen dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari bullying," tutup Abdullah.