Foto: Kepala SMA Negeri 1 Kuala, Jumiati, S.Pd., M.Pd
Detikacehnews.id | Bireuen - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA Negeri 1 Kuala telah memasuki hari ke-5, dengan fokus utama pada pembinaan karakter siswa baru. Program MPLS tahun ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam kepada siswa tentang pentingnya nilai-nilai moral dan etika, serta memperkenalkan mereka pada budaya dan tata tertib sekolah. Tahun ini, SMA Negeri 1 Kuala menyambut 170 siswa baru, jumlah yang meningkat dari tahun sebelumnya.
Hal itu dikatakan oleh Kepala SMA Negeri 1 Kuala, Jumiati, S.Pd., M.Pd., saat diwawancarai awak media detikacehnews.id di ruang kerjanya, Jumat, (19/7/2024).
Jumiati dalam wawancaranya menyatakan bahwa MPLS adalah momen krusial dalam membentuk pondasi karakter siswa. “Kami tidak hanya memperkenalkan lingkungan fisik sekolah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting yang akan membentuk perilaku dan sikap mereka selama menempuh pendidikan di sini. Fokus utama kami adalah pada pembinaan karakter, karena kami percaya bahwa karakter yang baik adalah kunci kesuksesan di masa depan,” ujarnya.
Kegiatan MPLS di SMA Negeri 1 Kuala dimulai dengan sesi orientasi yang mencakup berbagai materi, mulai dari pengenalan lingkungan sekolah hingga peraturan dan etika yang harus dipatuhi. Pada hari pertama, siswa diajak untuk berkeliling sekolah, mengenal berbagai fasilitas yang ada seperti perpustakaan, laboratorium, dan ruang-ruang kelas. Ini bertujuan agar siswa merasa lebih nyaman dan familiar dengan lingkungan baru mereka. Selain itu, setiap pengenalan diselipkan dengan pembinaan karakter, menekankan pentingnya tanggung jawab dan disiplin.
Pada hari kedua, materi yang diberikan lebih mendalam dengan fokus pada pengenalan program intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Siswa diperkenalkan pada berbagai kegiatan akademik dan non-akademik yang bisa mereka ikuti untuk mengembangkan bakat dan minat mereka. Kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan mencakup olahraga, seni, sains, dan kegiatan sosial. Jumiati menjelaskan, “Kami ingin siswa baru memahami bahwa keberhasilan di sekolah ini tidak hanya ditentukan oleh prestasi akademik, tetapi juga oleh partisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan potensi diri mereka.” Pembinaan karakter juga diselipkan dalam setiap sesi, menekankan pentingnya integritas dan kerja sama.
Hari ketiga diisi dengan berbagai workshop dan sosialisasi yang fokus pada pengembangan minat dan bakat siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi minat mereka melalui berbagai kegiatan praktis dan interaktif. Berbagai narasumber diundang untuk berbagi pengalaman dan memberikan motivasi kepada siswa agar dapat mengidentifikasi dan mengembangkan bakat mereka. “Kami percaya setiap siswa memiliki potensi unik yang harus digali dan dikembangkan. MPLS ini adalah kesempatan bagi mereka untuk menemukan dan mengeksplorasi minat serta bakat mereka,” kata Jumiati. Pembinaan karakter tetap menjadi fokus, dengan penekanan pada semangat juang dan ketekunan.
Materi pada hari keempat difokuskan pada nilai-nilai nasionalisme dan keberagaman. Siswa diajak untuk memahami pentingnya menghargai perbedaan dan hidup dalam harmoni di tengah keberagaman. Kegiatan pramuka dan Palang Merah Remaja (PMR) juga diperkenalkan sebagai bagian dari upaya menanamkan rasa kebersamaan dan kepedulian sosial. “Kami ingin membentuk siswa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki rasa nasionalisme yang kuat dan kepedulian terhadap sesama,” jelas Jumiati. Pembinaan karakter diselipkan dengan menekankan pentingnya toleransi, rasa hormat, dan semangat gotong royong.
Pada hari kelima, MPLS semakin menarik dengan diadakannya asesmen kompetensi baca Alquran. Kegiatan ini bertujuan untuk menilai dan mengembangkan kemampuan siswa dalam membaca Alquran dengan baik dan benar. “Kemampuan membaca Alquran adalah salah satu aspek penting dalam pendidikan karakter. Kami ingin memastikan bahwa siswa kami memiliki dasar yang kuat dalam hal ini,” ungkap Jumiati. Pembinaan karakter ditekankan melalui penanaman nilai-nilai kejujuran, ketekunan, dan spiritualitas.
Pada hari keenam, MPLS di SMAN 1 Kuala akan ditutup dengan materi mengenai pengenalan inovasi sekolah. Jumiati menyampaikan bahwa inovasi di bidang pendidikan sangat penting untuk mengikuti perkembangan zaman. “Kami memperkenalkan berbagai inovasi di sekolah ini, termasuk penggunaan teknologi dalam pembelajaran, metode pengajaran yang lebih interaktif, dan program-program unggulan yang dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” ujarnya.
Siswa diajak untuk mengenal lebih dekat program-program inovatif yang sudah dan akan diterapkan di SMAN 1 Kuala. Mereka juga diberi kesempatan untuk memberikan masukan dan ide-ide kreatif mereka. “Kami percaya bahwa dengan melibatkan siswa dalam proses inovasi, mereka akan lebih termotivasi dan merasa memiliki tanggung jawab terhadap kemajuan sekolah,” tambah Jumiati.
Antusiasme siswa selama MPLS terlihat sangat tinggi. Mereka aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan dan tidak ragu untuk bertanya atau berbagi pandangan. Salah satu siswa baru menyampaikan kesannya tentang kegiatan MPLS. “Saya sangat senang mengikuti MPLS ini. Selain bisa mengenal teman-teman baru, saya juga mendapat banyak pelajaran berharga tentang bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik. Saya jadi lebih semangat untuk menjalani tahun ajaran baru ini,” tuturnya dengan semangat.
Kepala Sekolah Jumiati juga menyampaikan bahwa MPLS ini adalah awal dari perjalanan panjang para siswa di SMAN 1 Kuala. Ia berharap siswa baru dapat terus mengembangkan diri dan menerapkan nilai-nilai yang telah dipelajari selama MPLS dalam kehidupan sehari-hari. “Kami ingin melihat mereka tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berkarakter kuat dan siap menghadapi tantangan di masa depan,” tambahnya.
Dengan berakhirnya MPLS, SMAN 1 Kuala siap menyambut tahun ajaran baru dengan penuh optimisme. Jumiati berharap semangat dan antusiasme siswa baru yang terlihat selama MPLS dapat terus berlanjut dan menjadi pendorong bagi mereka untuk meraih prestasi yang gemilang di masa depan. “Kami percaya bahwa dengan pembinaan karakter yang kuat, siswa-siswa kami akan mampu menghadapi segala tantangan dan menjadi generasi penerus bangsa yang unggul dan berintegritas,” pungkasnya.
Hal itu dikatakan oleh Kepala SMA Negeri 1 Kuala, Jumiati, S.Pd., M.Pd., saat diwawancarai awak media detikacehnews.id di ruang kerjanya, Jumat, (19/7/2024).
Jumiati dalam wawancaranya menyatakan bahwa MPLS adalah momen krusial dalam membentuk pondasi karakter siswa. “Kami tidak hanya memperkenalkan lingkungan fisik sekolah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting yang akan membentuk perilaku dan sikap mereka selama menempuh pendidikan di sini. Fokus utama kami adalah pada pembinaan karakter, karena kami percaya bahwa karakter yang baik adalah kunci kesuksesan di masa depan,” ujarnya.
Kegiatan MPLS di SMA Negeri 1 Kuala dimulai dengan sesi orientasi yang mencakup berbagai materi, mulai dari pengenalan lingkungan sekolah hingga peraturan dan etika yang harus dipatuhi. Pada hari pertama, siswa diajak untuk berkeliling sekolah, mengenal berbagai fasilitas yang ada seperti perpustakaan, laboratorium, dan ruang-ruang kelas. Ini bertujuan agar siswa merasa lebih nyaman dan familiar dengan lingkungan baru mereka. Selain itu, setiap pengenalan diselipkan dengan pembinaan karakter, menekankan pentingnya tanggung jawab dan disiplin.
Pada hari kedua, materi yang diberikan lebih mendalam dengan fokus pada pengenalan program intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Siswa diperkenalkan pada berbagai kegiatan akademik dan non-akademik yang bisa mereka ikuti untuk mengembangkan bakat dan minat mereka. Kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan mencakup olahraga, seni, sains, dan kegiatan sosial. Jumiati menjelaskan, “Kami ingin siswa baru memahami bahwa keberhasilan di sekolah ini tidak hanya ditentukan oleh prestasi akademik, tetapi juga oleh partisipasi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan potensi diri mereka.” Pembinaan karakter juga diselipkan dalam setiap sesi, menekankan pentingnya integritas dan kerja sama.
Hari ketiga diisi dengan berbagai workshop dan sosialisasi yang fokus pada pengembangan minat dan bakat siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi minat mereka melalui berbagai kegiatan praktis dan interaktif. Berbagai narasumber diundang untuk berbagi pengalaman dan memberikan motivasi kepada siswa agar dapat mengidentifikasi dan mengembangkan bakat mereka. “Kami percaya setiap siswa memiliki potensi unik yang harus digali dan dikembangkan. MPLS ini adalah kesempatan bagi mereka untuk menemukan dan mengeksplorasi minat serta bakat mereka,” kata Jumiati. Pembinaan karakter tetap menjadi fokus, dengan penekanan pada semangat juang dan ketekunan.
Materi pada hari keempat difokuskan pada nilai-nilai nasionalisme dan keberagaman. Siswa diajak untuk memahami pentingnya menghargai perbedaan dan hidup dalam harmoni di tengah keberagaman. Kegiatan pramuka dan Palang Merah Remaja (PMR) juga diperkenalkan sebagai bagian dari upaya menanamkan rasa kebersamaan dan kepedulian sosial. “Kami ingin membentuk siswa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki rasa nasionalisme yang kuat dan kepedulian terhadap sesama,” jelas Jumiati. Pembinaan karakter diselipkan dengan menekankan pentingnya toleransi, rasa hormat, dan semangat gotong royong.
Pada hari kelima, MPLS semakin menarik dengan diadakannya asesmen kompetensi baca Alquran. Kegiatan ini bertujuan untuk menilai dan mengembangkan kemampuan siswa dalam membaca Alquran dengan baik dan benar. “Kemampuan membaca Alquran adalah salah satu aspek penting dalam pendidikan karakter. Kami ingin memastikan bahwa siswa kami memiliki dasar yang kuat dalam hal ini,” ungkap Jumiati. Pembinaan karakter ditekankan melalui penanaman nilai-nilai kejujuran, ketekunan, dan spiritualitas.
Pada hari keenam, MPLS di SMAN 1 Kuala akan ditutup dengan materi mengenai pengenalan inovasi sekolah. Jumiati menyampaikan bahwa inovasi di bidang pendidikan sangat penting untuk mengikuti perkembangan zaman. “Kami memperkenalkan berbagai inovasi di sekolah ini, termasuk penggunaan teknologi dalam pembelajaran, metode pengajaran yang lebih interaktif, dan program-program unggulan yang dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” ujarnya.
Siswa diajak untuk mengenal lebih dekat program-program inovatif yang sudah dan akan diterapkan di SMAN 1 Kuala. Mereka juga diberi kesempatan untuk memberikan masukan dan ide-ide kreatif mereka. “Kami percaya bahwa dengan melibatkan siswa dalam proses inovasi, mereka akan lebih termotivasi dan merasa memiliki tanggung jawab terhadap kemajuan sekolah,” tambah Jumiati.
Antusiasme siswa selama MPLS terlihat sangat tinggi. Mereka aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan dan tidak ragu untuk bertanya atau berbagi pandangan. Salah satu siswa baru menyampaikan kesannya tentang kegiatan MPLS. “Saya sangat senang mengikuti MPLS ini. Selain bisa mengenal teman-teman baru, saya juga mendapat banyak pelajaran berharga tentang bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik. Saya jadi lebih semangat untuk menjalani tahun ajaran baru ini,” tuturnya dengan semangat.
Kepala Sekolah Jumiati juga menyampaikan bahwa MPLS ini adalah awal dari perjalanan panjang para siswa di SMAN 1 Kuala. Ia berharap siswa baru dapat terus mengembangkan diri dan menerapkan nilai-nilai yang telah dipelajari selama MPLS dalam kehidupan sehari-hari. “Kami ingin melihat mereka tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berkarakter kuat dan siap menghadapi tantangan di masa depan,” tambahnya.
Dengan berakhirnya MPLS, SMAN 1 Kuala siap menyambut tahun ajaran baru dengan penuh optimisme. Jumiati berharap semangat dan antusiasme siswa baru yang terlihat selama MPLS dapat terus berlanjut dan menjadi pendorong bagi mereka untuk meraih prestasi yang gemilang di masa depan. “Kami percaya bahwa dengan pembinaan karakter yang kuat, siswa-siswa kami akan mampu menghadapi segala tantangan dan menjadi generasi penerus bangsa yang unggul dan berintegritas,” pungkasnya.