Foto mahasiswa Prodi Bahasa Inggris saat mengikuti pelatihan jurnalistik dasar
Detikacehnews.id | Bireuen - Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Almuslim mengadakan Pelatihan Jurnalistik Dasar untuk mahasiswa yang berlangsung di Laboratorium Micro Teaching, Kampus Timur, Senin, (1/7/2024).
Acara ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa yang antusias untuk mempelajari seluk-beluk dunia jurnalistik dari seorang praktisi media yang berpengalaman. Pelatihan ini menghadirkan Elga Safitri, S.Pd.,M.Pd., seorang jurnalis media online yang berbasis di Bireun, sebagai narasumber utama.
Dengan pengalamannya yang luas di bidang jurnalistik, Elga Safitri diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan praktis kepada para peserta tentang dunia jurnalistik modern.
Acara ini mendapat dukungan penuh dari Ketua Program Studi Bahasa Inggris, Dr. Silvi Listia Dewi, M.Pd., yang melihat pentingnya keterampilan jurnalistik bagi mahasiswa di era digital ini. Kaprodi menekankan bahwa kemampuan menulis, menganalisis informasi, dan berkomunikasi efektif yang diajarkan dalam jurnalistik sangat relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini.
Pelatihan dimulai dengan sambutan dari Kaprodi Bahasa Inggris yang menyampaikan harapannya agar para mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Beliau juga menekankan pentingnya memahami etika jurnalistik dan tanggung jawab sosial seorang jurnalis di tengah maraknya penyebaran informasi di era digital.
Elga Safitri, sebagai narasumber utama, memulai sesinya dengan pengenalan tentang dasar-dasar jurnalistik. Ia menjelaskan konsep 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, dan How) yang menjadi pondasi dalam penulisan berita. Para mahasiswa terlihat antusias mencatat setiap detail yang disampaikan, menunjukkan ketertarikan mereka terhadap materi yang disajikan.
Selanjutnya, Elga membahas tentang struktur penulisan berita, mulai dari pembuatan judul yang menarik, lead yang informatif, hingga body berita yang komprehensif. Ia menekankan pentingnya keakuratan data dan objektivitas dalam penyampaian informasi, serta memberikan tips praktis untuk melakukan verifikasi fakta.
Pada sesi berikutnya, narasumber membahas tentang perkembangan jurnalisme di era digital. Elga menjelaskan bagaimana media online telah mengubah lanskap jurnalistik, termasuk kecepatan penyebaran informasi dan interaksi dengan pembaca. Ia juga membahas tantangan yang dihadapi jurnalis di era ini, seperti kompetisi dengan media sosial dan kebutuhan untuk terus-menerus memperbarui informasi.Para peserta kemudian diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi.
Beberapa mahasiswa mengajukan pertanyaan seputar teknik wawancara, cara membangun jaringan sumber berita, hingga strategi untuk memulai karir di dunia jurnalistik. Elga menjawab setiap pertanyaan dengan detail dan memberikan contoh-contoh dari pengalaman pribadinya sebagai jurnalis.
Setelah sesi tanya jawab, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan simulasi penulisan berita. Mereka diberi tugas untuk menulis berita pendek berdasarkan skenario yang diberikan. Elga dan beberapa asisten dari kalangan mahasiswa senior berkeliling untuk memberikan bimbingan dan masukan kepada setiap kelompok.Sesi praktik ini berlangsung selama kurang lebih dua jam, di mana peserta berusaha menerapkan teori yang telah mereka pelajari. Mereka terlihat serius mendiskusikan angle berita, memilih kata-kata yang tepat, dan menyusun struktur berita yang baik. Beberapa kelompok bahkan melakukan simulasi wawancara untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam.
Setelah waktu yang diberikan habis, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka. Elga memberikan feedback langsung, menunjukkan kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan dari setiap tulisan. Ia juga memberikan apresiasi atas kreativitas dan usaha yang ditunjukkan oleh para peserta.Menjelang akhir acara, Elga memberikan motivasi kepada para mahasiswa. Ia menekankan bahwa dunia jurnalistik membutuhkan individu-individu yang memiliki integritas, ketekunan, dan semangat untuk terus belajar. Ia juga mendorong para peserta untuk mulai menulis dan mempublikasikan karya mereka, baik melalui media kampus maupun platform digital lainnya.
Kaprodi Bahasa Inggris kemudian kembali naik ke podium untuk memberikan kata penutup. Beliau mengucapkan terima kasih kepada Elga Safitri atas kesediaannya berbagi ilmu dan pengalaman. Kaprodi juga menyampaikan harapannya agar pelatihan semacam ini dapat diadakan secara berkala untuk meningkatkan kualitas dan daya saing mahasiswa Bahasa Inggris di dunia kerja.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan networking informal antara peserta, narasumber, dan pihak jurusan. Para mahasiswa terlihat antusias berbincang dengan Elga Safitri, menanyakan lebih lanjut tentang peluang magang dan tips untuk memulai karir di bidang jurnalistik.Pelatihan jurnalistik dasar ini merupakan langkah positif dari Jurusan Bahasa Inggris dalam membekali mahasiswanya dengan keterampilan praktis yang relevan dengan tuntutan dunia kerja. Dengan pengalaman ini, diharapkan para mahasiswa tidak hanya mahir dalam bahasa Inggris, tetapi juga memiliki kompetensi tambahan yang dapat menjadi nilai plus dalam persaingan di dunia profesional.
Reporter: Muhammad Rizkan