Suasana haru dan bahagia saat Kacabdin Bireuen menyerahkan sepeda untuk Rialna Salsa
Detikacehnews.id | Bireuen - Sebuah kisah inspiratif terukir di Kabupaten Bireuen ketika janji yang diucapkan pada bulan Ramadhan akhirnya ditepati. Rialna Salsa, siswi kelas X dari SMA Negeri 1 Juli, kini telah menerima sepeda yang dijanjikan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Bireuen, Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd. Sepeda ini bukan hanya sekadar alat transportasi, melainkan simbol harapan dan dukungan bagi Rialna untuk meraih cita-citanya menjadi seorang Kowat.
Kisah ini bermula pada bulan Ramadhan lalu, ketika Abdul Hamid mengunjungi rumah Rialna di Desa Seunebok Dalam, Kecamatan Juli, dalam rangka acara buka puasa bersama. Dalam pertemuan tersebut, Hamid bertemu dengan Rialna yang baru saja lulus dari SMP. Meskipun berasal dari keluarga yang hidup dalam keterbatasan, semangat dan tekad Rialna untuk melanjutkan pendidikan tak pernah pudar. Saat ditanya mengenai cita-citanya, Rialna dengan penuh keyakinan mengatakan, "Saya ingin menjadi Kowat," yang merupakan impian sejak lama.
Tergerak oleh semangat Rialna, Abdul Hamid langsung merespon dengan janji bahwa ia akan berusaha menyediakan sepeda untuk membantu Rialna bersekolah di SMA Negeri 1 Juli. Dalam kesempatan itu pula, Hamid memperkenalkan Rialna kepada Rahmawati, S.Pd., M.Pd., Kepala Sekolah SMAN 1 Juli, sebagai bentuk komitmen untuk mendukung pendidikan Rialna ke jenjang yang lebih tinggi.
Rialna, putri dari pasangan Mahlizar, seorang tukang, dan Yanti, seorang ibu rumah tangga, tumbuh dalam keluarga sederhana di pedalaman Teupin Mane, Kecamatan Juli. Meskipun kondisi ekonomi keluarganya terbatas, hal ini tidak menyurutkan tekad Rialna untuk terus mengejar mimpinya. Setiap hari, ia harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dan sulit untuk bisa bersekolah. Namun, impian besarnya menjadi seorang Kowat tetap menjadi penyemangat utama dalam perjalanan panjangnya.
Setelah empat bulan menunggu, Abdul Hamid berhasil mewujudkan janjinya berkat bantuan Haji Mukhlis Takabeya, seorang pengusaha terkemuka di Bireuen yang juga dikenal dermawan. Sepeda tersebut akhirnya diserahkan kepada Rialna pada Senin, 26 Agustus 2024, dalam sebuah acara Pramuka bertajuk "Temu Tokoh." Acara ini tidak hanya dihadiri oleh Abdul Hamid, tetapi juga oleh Dr. Muzakkar A. Gani, mantan Bupati Bireuen dan Ketua Kwarcab Pramuka Bireuen, serta Mukhlis Takabeya sendiri.
Penyerahan sepeda ini dilakukan dengan penuh haru dan semangat. Sepeda yang diberikan kepada Rialna diharapkan dapat meringankan beban transportasinya menuju sekolah, serta menjadi motivasi tambahan bagi Rialna untuk terus belajar dan mengejar cita-citanya. Abdul Hamid dalam sambutannya menyampaikan bahwa pendidikan adalah hak setiap anak, tanpa memandang latar belakang ekonomi. Ia juga menegaskan bahwa dukungan terhadap pendidikan, terutama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, akan terus menjadi prioritas dalam kepemimpinannya.
Mukhlis Takabeya, yang turut hadir dan berperan dalam pemberian sepeda ini, juga memberikan motivasi kepada Rialna dan para siswa yang hadir. Ia menyatakan bahwa semangat dan kerja keras adalah kunci untuk meraih sukses, dan apa yang telah diraih Rialna hingga saat ini merupakan bukti nyata bahwa dengan tekad yang kuat, impian dapat diwujudkan.
Rialna menyambut sepeda tersebut dengan penuh rasa syukur. Ia berjanji akan menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin dan berusaha keras untuk mewujudkan cita-citanya. "Sepeda ini bukan hanya alat transportasi bagi saya, tapi juga simbol bahwa tidak ada yang mustahil jika kita berusaha dan berdoa," ucap Rialna dengan penuh semangat.
Sepeda yang kini dimilikinya bukan hanya sarana untuk memudahkan perjalanan ke sekolah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi Rialna untuk terus berjuang. Bagi Rialna, sepeda ini adalah tanda bahwa meskipun tantangan dan rintangan ada, mimpi besar tetap bisa diwujudkan dengan semangat juang yang tak pernah padam. Dukungan yang diterimanya dari berbagai pihak menjadi pendorong bagi Rialna untuk melangkah lebih jauh dan mencapai cita-citanya menjadi seorang Kowat, demi masa depan yang lebih cerah.
Rialna menyambut sepeda tersebut dengan penuh rasa syukur. Ia berjanji akan menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin dan berusaha keras untuk mewujudkan cita-citanya. "Sepeda ini bukan hanya alat transportasi bagi saya, tapi juga simbol bahwa tidak ada yang mustahil jika kita berusaha dan berdoa," ucap Rialna dengan penuh semangat.
Sepeda yang kini dimilikinya bukan hanya sarana untuk memudahkan perjalanan ke sekolah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi Rialna untuk terus berjuang. Bagi Rialna, sepeda ini adalah tanda bahwa meskipun tantangan dan rintangan ada, mimpi besar tetap bisa diwujudkan dengan semangat juang yang tak pernah padam. Dukungan yang diterimanya dari berbagai pihak menjadi pendorong bagi Rialna untuk melangkah lebih jauh dan mencapai cita-citanya menjadi seorang Kowat, demi masa depan yang lebih cerah.