Detikacehnews.id | Bireuen – Mukhlis Takabeya, yang telah mengumumkan kesiapannya untuk maju sebagai calon Bupati Bireuen pada Pilkada 2024, mendapatkan perhatian khusus dari kalangan milenial Bireuen. Dalam sebuah acara yang bertajuk "Desak Mukhlis Takabeya," ratusan pemuda dan pemudi Bireuen berkumpul untuk mendesak Mukhlis mengenai visi dan rencana pembangunan yang akan dilakukannya jika terpilih. Acara ini digagas oleh Forum Milenial Mukhlis Takabeya (FORMIL) Bireuen dan berlangsung di kediaman Mukhlis di Pulo Ara Geudong Teungoh.
Acara ini bukan hanya sekedar pertemuan biasa, tetapi sebuah ajang yang dirancang khusus untuk memberikan ruang bagi para milenial Bireuen agar bisa langsung berdialog dan menyampaikan aspirasinya kepada Mukhlis Takabeya. Fakhrurrazi ZA, selaku koordinator FORMIL, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membuka jalur komunikasi antara calon pemimpin daerah dengan generasi muda yang selama ini sering kali merasa suaranya kurang didengar dalam proses politik.
"Acara ini bukan sekedar seremoni, tetapi kesempatan bagi kita semua, para milenial, untuk mendengar langsung dari Pak Mukhlis tentang apa yang beliau rencanakan untuk masa depan Bireuen. Kami juga berkesempatan menyampaikan harapan dan kegelisahan kami terkait kondisi pemuda saat ini," ungkap Fakhrurrazi ZA.
Dalam acara yang berlangsung dengan penuh antusiasme tersebut, Mukhlis Takabeya menghadapi berbagai pertanyaan kritis dari para milenial. Mereka mendesak Mukhlis untuk memaparkan dengan jelas visi dan rencana pembangunan yang akan ia usung jika terpilih menjadi Bupati Bireuen. Para peserta yang memenuhi kediaman Mukhlis Takabeya tidak segan-segan mengemukakan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh kaum muda di Bireuen, mulai dari sulitnya mendapatkan pekerjaan, kurangnya fasilitas yang mendukung kreativitas, hingga tantangan dalam mengembangkan usaha di tengah persaingan yang ketat.
Mukhlis menyambut baik desakan tersebut dan dengan tenang memaparkan visi besarnya untuk Bireuen. Ia menekankan pentingnya pemberdayaan pemuda dalam setiap rencana pembangunan yang ia susun. Menurut Mukhlis, kaum muda adalah aset terbesar yang dimiliki Bireuen, dan oleh karena itu mereka harus diberi ruang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan di tingkat daerah.
"Saya memahami betul betapa pentingnya peran pemuda dalam pembangunan. Bireuen membutuhkan darah muda, ide-ide segar, dan semangat juang yang tinggi. Itulah sebabnya saya sangat berkomitmen untuk melibatkan milenial dalam setiap langkah pembangunan yang akan kita jalani bersama," ujar Mukhlis di hadapan para peserta.
Mukhlis juga menyoroti beberapa program yang akan ia prioritaskan jika terpilih, seperti peningkatan kualitas pendidikan, penciptaan lapangan kerja melalui pengembangan sektor usaha kreatif dan digital, serta penyediaan fasilitas umum yang lebih memadai bagi pemuda untuk berkreasi.
Suasana dialog yang berlangsung hangat dan terbuka ini juga menjadi ajang tukar pendapat antara Mukhlis dan para milenial. Para peserta dengan lantang menyuarakan ide-ide mereka, yang menurut mereka dapat
menjadi solusi bagi berbagai permasalahan yang dihadapi pemuda di Bireuen saat ini. Dari diskusi tersebut, muncul berbagai gagasan, mulai dari pelatihan kewirausahaan, pembukaan pusat-pusat komunitas kreatif, hingga inisiatif untuk memperbaiki sistem pendidikan agar lebih relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini.
Mukhlis menyambut semua ide tersebut dengan antusias dan berjanji akan mempertimbangkan semuanya dalam penyusunan kebijakan jika ia terpilih. Ia juga meminta dukungan dari para milenial untuk mewujudkan visi besar ini. "Saya harap dukungan dari Milenial untuk bantu capai tujuan kita bersama ini. Kita tidak bisa bekerja sendiri, kita membutuhkan kolaborasi dan partisipasi aktif dari semua pihak, terutama dari generasi muda yang memiliki energi dan inovasi tanpa batas," ungkap Mukhlis.
Setelah sesi tanya jawab yang interaktif, acara diakhiri dengan kesepakatan bersama untuk terus menjaga komunikasi antara Mukhlis Takabeya dan para milenial Bireuen. Jamaluddin, penanggung jawab kegiatan, menyampaikan rasa puasnya atas jalannya acara ini. "Kami sangat terkesan dengan keberanian dan keterbukaan Pak Mukhlis untuk langsung berhadapan dengan para milenial. Ini baru pertama kali terjadi di Bireuen, di mana seorang calon Bupati bersedia di-'geruduk' oleh kaum muda dalam sebuah diskusi yang begitu transparan," ujar Jamaluddin.
Dengan acara "Desak Mukhlis Takabeya," FORMIL berharap dapat terus menjadi jembatan penghubung antara generasi muda dan calon pemimpin daerah. Harapannya, melalui dialog yang intensif seperti ini, Bireuen dapat berkembang menjadi daerah yang lebih maju dan ramah bagi generasi muda, dengan Mukhlis Takabeya sebagai pemimpin yang mendengarkan dan mengakomodasi aspirasi pemuda.