Foto: Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMK N 2 Peusangan, Rina Afrina, S.Pd.I., M.M.,
Detikacehnews.id | Bireuen - Dalam upaya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman, SMK Negeri 2 Peusangan mengukuhkan komitmennya untuk menjadi sekolah yang bebas dari bullying dan ramah anak. Komitmen ini ditegaskan oleh Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Peusangan, Amri, S.Pd., M.M., yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Rina Afrina, S.Pd.I., M.M., pada acara sosialisasi anti-bullying yang digelar di aula sekolah pada hari Rabu (14/8).
Acara tersebut dihadiri oleh seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Dalam sambutannya, Rina Afrina menegaskan pentingnya peran semua pihak dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari tindakan bullying. "Kita semua, baik itu siswa, guru, maupun orang tua, harus bahu-membahu menciptakan suasana yang kondusif di sekolah. Bullying bukan hanya merusak mental korban, tetapi juga menciptakan lingkungan yang tidak sehat bagi seluruh warga sekolah," ujar Rina.
Sebagai bagian dari upaya ini, SMK Negeri 2 Peusangan telah mengimplementasikan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya bullying dan mengedukasi siswa tentang pentingnya menghargai satu sama lain. Salah satu program unggulan adalah pelatihan peer counseling, di mana siswa dilatih untuk menjadi konselor sebaya yang dapat membantu teman-teman mereka yang mengalami masalah, termasuk korban bullying.
Selain itu, sekolah juga mengadakan seminar motivasi dengan menghadirkan narasumber berpengalaman, seorang motivator muda dari Bireuen yang dikenal dengan kepeduliannya terhadap isu-isu sosial. Dalam sesi motivasinya, ia menekankan pentingnya sikap saling menghargai dan membangun kepercayaan diri di kalangan siswa. "Setiap anak memiliki potensi yang luar biasa. Tugas kita adalah menciptakan lingkungan yang mendukung untuk mengembangkan potensi tersebut, bukan malah merusaknya dengan tindakan bullying," tegas motivator tersebut di hadapan para siswa.
Tak hanya itu, SMK Negeri 2 Peusangan juga berupaya mewujudkan sekolah yang ramah anak dengan menyediakan ruang-ruang kreatif dan rekreatif yang dapat digunakan siswa untuk mengekspresikan diri. Fasilitas seperti ruang praktik siswa yang memadai, perpustakaan yang nyaman, dan area olahraga yang memadai disiapkan untuk mendukung perkembangan minat dan bakat siswa. "Kami ingin memastikan bahwa setiap siswa merasa dihargai dan diberi kesempatan yang sama untuk berkembang. Sekolah harus menjadi tempat di mana mereka merasa aman dan diterima," tambah Rina Afrina.
Sementara itu, dalam sesi tanya jawab, beberapa siswa mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas inisiatif yang diambil oleh sekolah. Mereka merasa lebih berani untuk melaporkan kasus-kasus bullying dan lebih sadar akan pentingnya menjaga sikap dan perilaku terhadap sesama teman. "Dengan adanya program ini, kami jadi lebih paham betapa pentingnya saling menghargai. Sekarang kami tahu bahwa bullying bukan hanya soal kekerasan fisik, tapi juga kata-kata yang bisa melukai perasaan teman," ungkap seorang siswa.
Di akhir acara, Rina Afrina kembali menegaskan bahwa komitmen sekolah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan ramah anak bukanlah sekadar slogan, melainkan sebuah tanggung jawab yang akan terus dijalankan. "Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Kita harus memastikan bahwa SMK Negeri 2 Peusangan menjadi tempat yang memberikan rasa aman, nyaman, dan mendukung perkembangan setiap siswa. Kami akan terus melakukan evaluasi dan memperkuat program-program yang sudah berjalan, agar komitmen ini benar-benar terwujud," tutupnya.
Dengan langkah-langkah konkret yang diambil oleh SMK Negeri 2 Peusangan, diharapkan sekolah ini bisa menjadi teladan bagi sekolah-sekolah lain dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang bebas dari bullying dan benar-benar ramah anak. Semua pihak, baik siswa, guru, maupun orang tua, diharapkan dapat berperan aktif dalam mewujudkan visi besar ini, demi masa depan generasi penerus yang lebih baik.