Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Bakal Dilantik 1 Oktober 2024, Inilah Profil Singkat Ghufran Zainal Abidin Anggota DPR RI Dapil Aceh I Fraksi PKS

Senin, 30 September 2024 | 11:41 WIB Last Updated 2024-09-30T09:37:40Z

Ghufran Zainal Abidin, Anggota DPR RI Dapil I Aceh periode 2024-2029 Fraksi PKS.


Detikacehnews.id | Jakarta – Pada tanggal 1 Oktober 2024, Ghufran Zainal Abidin akan dilantik sebagai Anggota DPR RI periode 2024-2029. Pria yang akrab disapa Ustadz Ghufran ini berhasil memenangkan kursi DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Aceh I, mewakili Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kesuksesannya melenggang ke Senayan menambah kekuatan PKS di parlemen, sekaligus menegaskan kiprahnya dalam kancah politik nasional.


Ghufran Zainal Abidin, kelahiran Darussalam, 20 Februari 1973, merupakan tokoh yang dikenal luas di Aceh dan memiliki rekam jejak panjang di dunia organisasi dan politik. Berusia 51 tahun, Ghufran telah melalui berbagai fase penting dalam kariernya yang menjadikannya sosok yang disegani di tingkat lokal dan nasional.


Pendidikan dasar Ghufran dimulai di MIN Blang Pidie, Aceh Selatan (sekarang Kabupaten Abdya), yang ia selesaikan pada tahun 1985. Ia kemudian melanjutkan ke MTsN Tungkob, Aceh Besar, hingga lulus pada tahun 1988. Setelah itu, Ghufran meneruskan pendidikannya di MAN 1 Banda Aceh dan menyelesaikan studi menengah atas pada tahun 1991.

Ghufran kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Al-Azhar, Mesir, tempat di mana ia meraih gelar S1. Pengalaman studi di luar negeri memperkuat fondasi akademiknya di bidang bahasa Arab dan studi Islam. Setelah menyelesaikan S1, Ghufran melanjutkan studi S2 di Khartoum International Institute for Arabic Language, Sudan, dan meraih gelar Master of Arts (MA). Kedua pengalaman pendidikan internasional ini memperluas wawasannya dan memberinya jaringan global yang sangat berguna dalam perjalanan karier politiknya.


Selepas menyelesaikan studinya, Ghufran sempat bekerja di Tabasheer Travel di Khartoum dari tahun 2002 hingga 2005. Selain itu, ia juga aktif dalam organisasi mahasiswa di luar negeri, seperti Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Sudan dan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Sudan, di mana ia menjadi salah satu pengurus utama.


Di tengah kesibukannya dalam dunia politik dan pendidikan, Ghufran juga merupakan sosok keluarga yang dekat dengan istri dan anak-anaknya. Ia menikah dengan Irma Suryani, dan bersama-sama mereka dikaruniai lima orang anak. Kehidupan keluarganya yang harmonis memberikan keseimbangan dan kekuatan dalam menjalani berbagai tanggung jawab yang ia emban.


Nama Ghufran mulai dikenal luas ketika ia menjadi anggota DPR Aceh periode 2009-2014. Karier politiknya semakin melesat ketika ia terpilih kembali untuk periode kedua, 2014-2019. Selama dua periode tersebut, ia aktif dalam memperjuangkan kepentingan rakyat Aceh di tingkat provinsi, termasuk isu-isu pembangunan, kesejahteraan sosial, dan pendidikan.


Di ranah politik partai, Ghufran memegang peranan penting sebagai Ketua Umum DPW PKS Aceh dari tahun 2006 hingga 2020. Kiprahnya dalam membesarkan PKS di Aceh tak dapat dipungkiri, di mana ia berhasil membawa partai tersebut menjadi salah satu kekuatan politik dominan di provinsi tersebut. Bahkan, setelah menjabat sebagai Ketua DPW, Ghufran ditugaskan sebagai Ketua Departemen Penataan dan Pengembangan Struktur DPP PKS BPW Sumbagut, sebuah posisi strategis yang diembannya sejak 2020 hingga 2025.


Pada Pilpres 2024, Ghufran memainkan peran kunci sebagai Kapten Tim Nasional Anies-Muhaimin (Timnas Amin) di Aceh. Ia berhasil mengorganisir dan memimpin tim 
pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 di Provinsi Aceh, yang akhirnya berbuah manis dengan kemenangan mereka di provinsi tersebut. Keberhasilannya memimpin tim pemenangan menjadi bukti kecakapannya dalam mengelola strategi politik di lapangan, serta kemampuannya membangun komunikasi yang efektif dengan berbagai lapisan masyarakat.



Setelah berkiprah di tingkat provinsi, Ghufran akhirnya berhasil melangkah ke kancah politik nasional. Pada Pemilu 2024, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Dapil Aceh I. Berkat kerja kerasnya dan dukungan luas dari masyarakat Aceh, ia sukses meraih kursi ketujuh atau kursi terakhir untuk PKS di Dapil tersebut. Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat representasi Aceh di Senayan, tetapi juga membawa PKS semakin kokoh dengan dua kursi dari Aceh, yang lainnya diraih oleh petahana M. Nasir Djamil dari Dapil Aceh II.



Pelantikan Ghufran Zainal Abidin sebagai anggota DPR RI dijadwalkan akan dilaksanakan pada 1 Oktober 2024 di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta. Masyarakat Aceh menaruh harapan besar pada sosok Ustadz Ghufran, agar ia dapat terus memperjuangkan aspirasi rakyat Aceh di tingkat nasional, khususnya dalam bidang pembangunan, ekonomi, serta pendidikan.



Sebagai anggota DPR RI terpilih, Ghufran diharapkan dapat membawa suara dan kepentingan Aceh ke meja parlemen, serta berperan aktif dalam merumuskan kebijakan-kebijakan strategis yang berdampak luas bagi rakyat Aceh dan Indonesia secara umum. Kiprahnya selama ini diharapkan mampu menjadi modal kuat untuk menghadapi tantangan yang lebih besar di panggung nasional.



Dengan pengalaman panjang di bidang politik, organisasi, dan manajemen, Ghufran siap menjalani tanggung jawab barunya sebagai wakil rakyat. Pelantikan pada 1 Oktober 2024 akan menjadi momentum penting tidak hanya bagi karier politiknya, tetapi juga bagi perjuangan rakyat Aceh yang diwakilinya di Senayan.



Perjalanan panjang Ghufran Zainal Abidin dari seorang aktivis mahasiswa hingga menjadi anggota DPR RI mencerminkan dedikasi dan kerja kerasnya dalam memperjuangkan kepentingan rakyat Aceh. Sebagai tokoh yang dikenal memiliki integritas dan komitmen tinggi, kehadirannya di DPR RI diharapkan dapat membawa perubahan positif dan signifikan bagi pembangunan Aceh serta Indonesia secara keseluruhan. Pelantikan pada 1 Oktober 2024 menjadi tonggak baru dalam karier politiknya, sekaligus harapan baru bagi rakyat yang telah mempercayakan suaranya kepada Ustaz Ghufran.