Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Kejari Bireuen: Pilkada Bukan Ajang Saling Hujat dan Tebar Hoax

Rabu, 04 September 2024 | 21:12 WIB Last Updated 2024-09-04T14:12:09Z

Kepala Kejaksaan Negeri Bireuen, Munawal Hadi, SH., MH



Detikacehnews.id | Bireuen - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang semakin mendekat, Kepala Kejaksaan Negeri Bireuen, Munawal Hadi, SH., MH., mengingatkan seluruh pihak, baik calon, tim sukses, maupun masyarakat umum, agar tidak menggunakan Pilkada sebagai ajang untuk saling mencaci, memfitnah, atau menebar hoax. Munawal Hadi dengan tegas menyampaikan bahwa tindakan tersebut hanya akan merusak tatanan demokrasi yang seharusnya dijunjung tinggi oleh semua pihak.


Hal itu disampaikan melalui akun Facebook pribadinya. Dalam unggahan pada Rabu malam (4/9) yang mendapat banyak komentar dan respon dari kalangan warganet tersebut, Munawal Hadi mengingatkan masyarakat agar tidak menjadikan Pilkada sebagai ajang untuk saling mencaci, memfitnah, atau menebar hoax.


Dalam pesan singkat namun tegas yang ia tulis di media sosial, Munawal Hadi menyatakan, "Hana get saling ejek," yang berarti "Tidak baik saling ejek" dalam bahasa Indonesia. Unggahan ini mendapatkan banyak tanggapan positif dari masyarakat, yang merespon dengan dukungan terhadap imbauan tersebut.


Munawal Hadi menekankan bahwa Pilkada seharusnya menjadi pesta demokrasi yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran dan integritas. "Mari kita jaga suasana Pilkada yang damai dan kondusif. Jangan biarkan perbedaan pilihan membuat kita saling bermusuhan. Saling menghina dan menyebar fitnah hanya akan merusak persatuan di tengah masyarakat," ujarnya saat diminta keterangan lebih lanjut mengenai unggahan di akun facebooknya.


Unggahan ini muncul sebagai respon terhadap maraknya perilaku negatif di media sosial yang kerap kali digunakan oleh sebagian pengguna untuk saling menghujat dan memfitnah, terutama di masa-masa menjelang Pilkada. Munawal Hadi mengingatkan bahwa tindakan tersebut bukan hanya melanggar etika, tetapi juga dapat dikenai sanksi hukum.


"Saya melihat fenomena yang sangat mengkhawatirkan, di mana warganet begitu mudah saling menghina dan mengejek satu sama lain. Ini bukanlah budaya kita. Pilkada seharusnya menjadi ajang untuk mempersatukan, bukan memecah belah," tambahnya lagi.


"Perlu diingat, menyebarkan informasi yang tidak benar, apalagi dengan tujuan untuk menjatuhkan orang lain, dapat membawa konsekuensi hukum yang serius. Mari kita bersikap bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terpancing untuk menyebarkan berita yang belum tentu benar," ujar Munawal Hadi dalam pesannya.


Lebih lanjut, Munawal Hadi menegaskan pentingnya etika dalam berpolitik. Ia mengingatkan para kandidat dan tim sukses untuk mengedepankan persaingan yang sehat, dengan fokus pada program dan visi yang mereka tawarkan kepada masyarakat.


"Kompetisi dalam Pilkada harus dilakukan dengan cara-cara yang bermartabat. Jangan ada yang mencoba meraih simpati dengan cara-cara kotor seperti menyebar fitnah atau hoax. Mari kita bersaing secara sehat dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi," tegasnya.


Pesan ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga keharmonisan di tengah perbedaan pilihan politik. Munawal Hadi mengajak seluruh warganet untuk menggunakan media sosial dengan cara yang positif dan produktif, serta berperan aktif dalam menciptakan suasana Pilkada yang aman, tertib, dan damai.


Dengan pesan ini, Munawal Hadi berharap agar Pilkada di Bireuen dapat berjalan lancar tanpa adanya insiden yang merugikan, serta mengajak masyarakat untuk berpartisipasi secara sehat dan demokratis. "Pilkada bukanlah ajang permusuhan, melainkan kesempatan untuk memilih pemimpin yang terbaik bagi kita semua. Mari kita jalani Pilkada dengan penuh kedewasaan," tutupnya.