Pasangan Calon Gubernur Aceh dan Calon Wakil Gubernur Aceh, Bustami Hamzah dan Tgk Fadhil Rahmi
Detikacehnews.id | Banda Aceh – Koalisi partai politik pengusung Bustami Hamzah dalam Pilkada Gubernur Aceh 2024 sepakat memilih Tgk Fadhil Rahmi sebagai calon Wakil Gubernur Aceh menggantikan Tgk Muhammad Yusuf A Wahab, atau yang akrab disapa Tu Sop. Sebelumnya, Tu Sop wafat pada 7 September 2024 di Rumah Sakit Brawijaya, Jakarta.
Keputusan ini disampaikan oleh Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh, Mawardi Ali, yang juga bakal calon Bupati Aceh Besar. Dalam wawancara dengan Rakyat Aceh pada Jumat (13/9), Mawardi Ali memastikan bahwa Fadhil Rahmi telah disetujui oleh seluruh partai koalisi sebagai pendamping Bustami Hamzah dalam ajang Pilkada Aceh. Koalisi pengusung Bustami Hamzah ini terdiri dari Partai Adil Sejahtera (PAS), Partai NasDem, Partai Golkar, dan PAN.
“Benar, partai koalisi sudah setuju Tgk Fadhil Rahmi sebagai Cawagub Aceh mendampingi Bustami Hamzah,” ungkap Mawardi Ali. Keputusan ini juga mendapat dukungan penuh dari PAN Aceh, di mana mereka menilai Fadhil Rahmi, yang saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh, adalah sosok yang tepat untuk menggantikan posisi Tu Sop yang sebelumnya diusung sebagai cawagub.
Tgk Fadhil Rahmi, yang dikenal sebagai seorang ulama muda dan aktif dalam dunia politik, dipandang memiliki rekam jejak kuat dalam memperjuangkan aspirasi rakyat Aceh di tingkat nasional. Selama masa jabatannya di DPD RI, Fadhil Rahmi banyak berperan dalam berbagai isu sosial dan keagamaan yang krusial bagi masyarakat Aceh.
Pilihan koalisi partai terhadap Fadhil Rahmi dianggap strategis. Dengan latar belakangnya yang kuat sebagai tokoh agama dan politisi muda, ia diyakini dapat melanjutkan semangat Tu Sop dalam mewujudkan visi Bustami Hamzah untuk Aceh yang lebih baik. "Kami telah duduk bersama dan menyepakati bahwa Tgk Fadhil Rahmi adalah sosok yang tepat untuk mendampingi Bustami," kata Mawardi Ali, menekankan pentingnya sosok ulama dalam kepemimpinan Aceh.
Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan tersebut, pasangan Bustami Hamzah dan Tgk Fadhil Rahmi secara resmi mendaftarkan diri ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh pada Jumat (13/9) pukul 15.00 WIB. Proses pendaftaran ini dihadiri oleh para pimpinan partai pengusung, tokoh masyarakat, alim ulama, serta simpatisan dan relawan yang mendukung pasangan ini. Dalam surat resmi yang diterima awak media dari tim pemenangan, disebutkan bahwa pendaftaran ini menjadi salah satu momen penting yang akan memperkuat basis dukungan terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tersebut.
Tidak hanya partai politik, para tokoh masyarakat Aceh juga menyambut baik keputusan untuk mengusung Tgk Fadhil Rahmi sebagai Cawagub. Kharisma dan ketokohannya di kalangan ulama membuat Fadhil Rahmi dianggap mampu merepresentasikan kepentingan umat, sejalan dengan program-program yang ingin dijalankan oleh Bustami Hamzah dalam memajukan Aceh ke depan.
"Kami berharap, dengan sosok Bustami Hamzah yang memiliki pengalaman birokrasi dan Fadhil Rahmi yang dekat dengan ulama serta masyarakat, Aceh bisa mendapatkan pemimpin yang ideal," ungkap salah satu tokoh masyarakat yang hadir dalam pertemuan koalisi partai.
"Dengan wafatnya Tu Sop, Aceh kehilangan salah satu tokoh besar. Namun, kita yakin semangat beliau akan diteruskan oleh Tgk Fadhil Rahmi," kata Mawardi Ali dalam pernyataannya.
Dengan resminya pengusungan Tgk Fadhil Rahmi sebagai calon wakil gubernur, pasangan Bustami Hamzah dan Fadhil Rahmi kini bersiap menghadapi Pilkada 2024. Dukungan dari berbagai kalangan, baik partai politik, tokoh masyarakat, maupun ulama, memberikan dorongan positif bagi pasangan ini untuk dapat memenangkan hati rakyat Aceh.
Di tengah dinamika politik yang kian memanas menjelang pemilihan, pasangan ini diharapkan mampu menawarkan program-program yang nyata dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Aceh, terutama dalam bidang keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan pembangunan infrastruktur.
Dengan latar belakang Bustami Hamzah sebagai birokrat berpengalaman dan Fadhil Rahmi sebagai ulama dan politisi muda, pasangan ini diyakini dapat membawa perubahan positif bagi Aceh dalam lima tahun ke depan.