Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Aceh Wilayah Kabupaten Bireuen, Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd., (kiri) yang tampil gagah dengan balutan baju adat Linto Baro
Detikacehnews.id | Bireuen - Dalam peringatan Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Aceh ke-65, suasana di SMA Negeri 1 Bireuen tampak berbeda dari biasanya. Upacara yang biasanya diwarnai dengan seragam sekolah kini dipenuhi dengan keindahan budaya Aceh. Kemeriahan ini semakin terpancar dengan penampilan Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Aceh Wilayah Kabupaten Bireuen, Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd., yang tampil gagah dengan balutan baju adat Linto Baro, mengundang decak kagum dari para peserta upacara, Senin, (2/9/2024).
Upacara yang berlangsung khidmat ini tidak hanya menjadi momen refleksi atas kemajuan pendidikan di Aceh, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya yang telah diwariskan oleh leluhur. Abdul Hamid, yang memimpin upacara sebagai inspektur, menyampaikan amanat dari Penjabat (Pj) Gubernur Aceh dengan penuh wibawa. Mengenakan baju adat berwarna hitam dengan sulaman benang emas, lengkap dengan songket yang terselip di pinggang, ia menjadi simbol semangat dan dedikasi untuk memajukan pendidikan di Bireuen dan Aceh secara keseluruhan.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari dunia pendidikan di Bireuen, termasuk Pengawas SMA, SMK, dan SLB, para Kepala Sekolah dari seluruh jenjang pendidikan di bawah wilayah Cabdin Bireuen, serta staf dan jajaran cabang dinas. Tidak hanya itu, para Pengajar Praktik dan Guru Penggerak dari berbagai sekolah di Bireuen turut hadir, bersama dengan guru, staf, dan siswa-siswi dari SMA N 1 Bireuen yang menjadi peserta upacara.
Dalam pidatonya, Abdul Hamid menyampaikan pesan penting dari Pj Gubernur Aceh yang menekankan pentingnya pendidikan sebagai pondasi untuk membangun karakter bangsa. Dengan mengusung tema "Membangun Karakter Siswa Melalui Pendidikan Olahraga" dan slogan "Karakter Kuat, Prestasi Hebat," ia menjelaskan bahwa tema ini sangat relevan, terutama dengan berlangsungnya Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh.
"Olahraga bukan hanya soal fisik, tetapi juga soal membangun karakter. Melalui pendidikan olahraga, kita bisa menanamkan nilai-nilai seperti disiplin, kerja sama, dan semangat juang, yang semuanya sangat penting dalam kehidupan sehari-hari," ujar Abdul Hamid. Ia juga menambahkan bahwa PON XXI di Aceh memberikan inspirasi bagi seluruh masyarakat Aceh untuk lebih memprioritaskan pendidikan olahraga dalam kurikulum sekolah, agar siswa tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik tetapi juga dalam bidang non-akademik.
Kepala SMA N 1 Bireuen, Zulfikri, S.Ag., M.M., turut memberikan sambutan, menyatakan kebanggaannya karena sekolah yang dipimpinnya menjadi tuan rumah untuk peringatan Hardikda yang istimewa ini. "Ini adalah momen yang sangat membanggakan bagi kami. Bukan hanya karena kami menjadi tuan rumah, tetapi juga karena kami dapat berpartisipasi dalam merayakan warisan budaya Aceh melalui upacara ini," ujar Zulfikri.
Salah satu hal yang paling mencuri perhatian dalam upacara ini adalah penampilan seluruh undangan yang mengenakan pakaian adat Aceh. Para pria, termasuk Abdul Hamid, terlihat gagah dengan pakaian adat Linto Baro, sementara para wanita tampak anggun dalam balutan baju adat Inong Balee. Pakaian adat ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi simbol kekayaan budaya Aceh yang terus dilestarikan di tengah kemajuan zaman.
Dengan semangat yang terpancar dalam peringatan Hardikda Aceh 2024 ini, Kabupaten Bireuen menunjukkan komitmen kuat untuk terus memajukan pendidikan sambil tetap menjaga nilai-nilai budaya yang telah diwariskan. Penampilan Abdul Hamid dengan balutan baju adat Linto Baro tidak hanya menjadi simbol semangat dalam memajukan pendidikan, tetapi juga sebagai cerminan betapa pentingnya menjaga identitas budaya di tengah perubahan zaman. Semoga semangat ini terus menginspirasi seluruh masyarakat Aceh untuk meraih prestasi yang lebih gemilang di masa depan.