Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Menyongsong Hari Santri Nasional 2024, Tgk. Syakbi Ajak Santri Jaga Moderasi dan Harmoni

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:08 WIB Last Updated 2024-10-22T06:08:31Z

Direktur Pesantren Mahasiswa Jami'ah Kebangsaan Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) sekaligus dosen UNIKI, Tgk. Syakbi, S.Pd.I., M.Ag.



Detikacehnews.id | Bireuen - Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional 2024, Direktur Pesantren Mahasiswa Jami'ah Kebangsaan Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) sekaligus dosen UNIKI, Tgk. Syakbi, S.Pd.I., M.Ag., mengajak para santri dan masyarakat luas untuk merefleksikan peran penting santri dalam sejarah perjuangan bangsa dan masa depan pendidikan Islam di Indonesia. Dalam wawancaranya dengan awak media detikacehnews.id Selasa (22/10) yang penuh inspirasi, Tgk. Syakbi menyampaikan sejumlah pesan mendalam mengenai nilai-nilai yang harus tetap dipegang teguh oleh santri, terutama dalam menghadapi era globalisasi dan tantangan dunia modern.


Menurut Tgk. Syakbi, Hari Santri Nasional bukan hanya sekadar peringatan, melainkan momentum untuk mengingatkan kembali betapa besar kontribusi para santri dalam menjaga keutuhan negara, baik dalam bidang keilmuan, agama, maupun perlawanan terhadap penjajahan. "Jika kita menengok ke belakang, fatwa Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh para ulama pada tahun 1945 adalah bukti nyata betapa kuatnya peran santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Tanpa santri, sejarah bangsa ini mungkin tidak akan sama," jelasnya dalam acara tersebut.


Lebih jauh, Tgk. Syakbi menyoroti tantangan yang dihadapi santri di era digital saat ini. Menurutnya, santri masa kini tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu agama, tetapi juga harus melek teknologi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. "Di masa lalu, tantangan terbesar adalah fisik melawan penjajah. Tapi kini, tantangan yang kita hadapi lebih kompleks, mulai dari disinformasi, hoaks, hingga budaya hedonis yang masuk melalui media sosial. Di sinilah santri harus mampu menjadi benteng moral, tetap berpegang pada nilai-nilai keislaman, namun tidak anti terhadap perkembangan teknologi," ujar Tgk. Syakbi dengan tegas.


Sebagai seorang akademisi yang berpengalaman, Tgk. Syakbi juga menekankan pentingnya pendidikan yang integratif antara ilmu agama dan sains. Pesantren Mahasiswa Jami'ah Kebangsaan yang ia pimpin di UNIKI, menurutnya, menjadi contoh konkret bagaimana pendidikan berbasis pesantren bisa bersinergi dengan pendidikan modern. "Di pesantren ini, kami membekali santri tidak hanya dengan kitab kuning, tetapi juga dengan keterampilan-keterampilan yang relevan di dunia kerja, seperti kewirausahaan, teknologi informasi, dan keterampilan komunikasi. Harapannya, santri lulusan pesantren ini mampu bersaing di dunia global, tanpa kehilangan identitas keislaman mereka," imbuhnya.


Menyinggung tentang peringatan Hari Santri tahun ini, Tgk. Syakbi menyatakan bahwa tema yang diangkat "Santri: Pilar Moderasi dan Perdamaian" sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana moderasi beragama dan kerukunan menjadi isu krusial di tengah meningkatnya polarisasi di masyarakat. Menurutnya, santri adalah garda terdepan dalam menjaga harmoni sosial. "Santri harus menjadi agen moderasi, tidak berpihak pada ekstremisme, baik yang liberal maupun radikal. Islam adalah agama yang rahmatan lil 'alamin, dan santri adalah wujud nyata dari ajaran itu. Dengan berpegang pada prinsip wasathiyah, santri dapat berperan sebagai penjaga perdamaian di tengah keragaman Indonesia."


Dalam kesempatan yang sama, Tgk. Syakbi juga mengajak para santri untuk mengambil pelajaran dari perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. "Rasulullah adalah pemimpin yang visioner, penuh kasih, tetapi juga tegas dalam prinsip. Kehidupan beliau adalah teladan terbaik bagi santri dalam menjalani kehidupan yang berlandaskan akhlak mulia," katanya. Ia mengingatkan bahwa seorang santri harus selalu mengedepankan akhlak dan moralitas, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam interaksi sosial di masyarakat.


Sebagai penutup, Tgk. Syakbi menekankan peran pesantren dalam menghadapi tantangan masa depan bangsa. "Pesantren harus terus bertransformasi, tetapi tetap mempertahankan ruhul ma'had atau ruh pesantren yang identik dengan pembentukan karakter dan penguatan akidah. Jika kita mampu menjaga ini, saya yakin pesantren akan tetap relevan dan bahkan menjadi garda terdepan dalam menghadapi perubahan global," tegasnya.


Ia juga berharap bahwa Hari Santri Nasional dapat menjadi pemacu semangat bagi santri dan seluruh elemen masyarakat untuk terus berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih baik. “Sebagai bangsa yang besar, kita memiliki tanggung jawab besar. Dan santri, sebagai generasi penerus ulama dan pejuang, memiliki peran penting dalam mengisi kemerdekaan ini dengan karya nyata,” pungkasnya.


Dengan semangat kebangsaan dan keagamaan yang kuat, Tgk. Syakbi optimis bahwa santri Indonesia akan terus menjadi pilar penting dalam menjaga keutuhan negara dan membangun peradaban yang lebih baik di masa depan. "Mari kita bersama-sama menyongsong masa depan dengan tekad yang kuat, akhlak yang baik, dan ilmu yang bermanfaat," tutupnya dengan penuh harap.


Hari Santri Nasional 2024 menjadi momentum penting bagi seluruh elemen bangsa, khususnya para santri, untuk merenungkan peran mereka dalam sejarah dan masa depan Indonesia. Sebagaimana disampaikan oleh Tgk. Syakbi, santri bukan hanya sekadar murid yang menuntut ilmu di pesantren, tetapi juga penjaga moralitas, moderasi, dan perdamaian di tengah dinamika dunia modern.