Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Peringatan HSN 2024, Aleg PKS Bireuen Ajak Santri Sebarkan Islam Rahmatan Lil’alamin

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:49 WIB Last Updated 2024-10-22T06:49:30Z

Syahrizal, S.P., anggota DPRK Bireuen dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPD PKS Bireuen.
 

Detikacehnews.id | Bireuen - Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 di Kabupaten Bireuen berlangsung meriah dan penuh makna. Acara yang diperingati setiap tahun ini menjadi momentum penting bagi seluruh elemen masyarakat, khususnya para santri, untuk merenungkan peran mereka dalam menjaga nilai-nilai Islam. Salah satu tokoh yang turut memberikan pesan berharga pada kesempatan tersebut adalah Syahrizal, S.P., anggota DPRK Bireuen dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPD PKS Bireuen.


Dalam wawancara eksklusif dengan media detikacehnews.id pada Selasa (22/10), Syahrizal menyampaikan pesan yang penuh semangat dan inspiratif kepada para santri. Ia mengajak seluruh santri di Bireuen, dan di seluruh Aceh pada umumnya, untuk menjadi duta Islam yang membawa rahmat bagi semua orang, atau dikenal dengan konsep rahmatan lil’alamin.


"Santri memiliki peran besar dalam menjaga akhlak bangsa ini. Islam yang kita pegang teguh adalah Islam yang penuh cinta dan damai. Kita harus menjadi agen perubahan dan teladan bagi lingkungan sekitar, dengan selalu menyebarkan pesan kedamaian dan toleransi," ujar Syahrizal dalam wawancara tersebut.


Syahrizal, yang baru saja dilantik sebagai anggota DPRK Bireuen pada 2 September 2024, telah dikenal luas di masyarakat sebagai sosok muda yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pendidikan. Lulusan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) ini telah lama terlibat dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, terutama di pesantren-pesantren yang ada di Bireuen.


Dalam wawancaranya, Syahrizal juga menekankan pentingnya pendidikan pesantren dalam membentuk generasi yang unggul dan berakhlak mulia. Menurutnya, pesantren adalah lembaga yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga nilai-nilai universal yang relevan dengan kehidupan modern. "Pondok pesantren adalah tempat yang tidak hanya mencetak generasi yang taat beragama, tetapi juga generasi yang mampu bersaing di kancah global. Santri-santri kita harus terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan identitas mereka sebagai Muslim," ujarnya.


Syahrizal juga mengapresiasi deklarasi Bireuen sebagai Kota Santri yang dilakukan pada Hari Santri Nasional 2020, sebuah momentum bersejarah yang menegaskan peran penting Bireuen sebagai pusat pendidikan Islam di Aceh. Dalam pernyataannya, Syahrizal menegaskan bahwa dengan jumlah pondok pesantren yang mencapai lebih dari 150 dan ribuan santri yang menimba ilmu di sana, Bireuen memiliki potensi besar untuk terus menjadi teladan dalam pengembangan pendidikan Islam.


"Bireuen memiliki tradisi panjang dalam pendidikan Islam. Deklarasi Kota Santri empat tahun lalu adalah pengakuan atas peran penting para ulama dan santri di sini. Saya berharap, ke depannya, kita bisa terus memperkuat posisi Bireuen sebagai pusat pendidikan Islam yang unggul, baik di tingkat nasional maupun internasional," kata Syahrizal dengan penuh semangat.


Ia juga menyebutkan bahwa beberapa pesantren di Bireuen kini telah mendapatkan akreditasi tingkat internasional, dan menjadi tujuan belajar bagi santri dari berbagai negara. "Ini adalah bukti bahwa pendidikan pesantren kita semakin maju dan diakui dunia. Santri-santri Bireuen tidak hanya belajar untuk menjadi pemimpin di komunitas lokal, tetapi juga siap berkontribusi di tingkat global," tambahnya.


Dalam wawancara tersebut, Syahrizal juga banyak membahas tentang konsep Islam rahmatan lil’alamin, yang menjadi fondasi dalam setiap dakwah yang ia sampaikan. "Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Sebagai santri, kita harus menyebarkan nilai-nilai kedamaian, cinta kasih, dan toleransi. Jangan biarkan Islam disalahartikan oleh kelompok-kelompok yang ingin menebar kebencian," tegasnya.


Syahrizal mengajak para santri untuk menjadi contoh dalam menyelesaikan masalah dengan hikmah dan kebijaksanaan. Menurutnya, santri harus mampu menjadi jembatan bagi perdamaian dan kerukunan antarumat beragama. "Peran santri sangat vital, terutama di tengah situasi global yang semakin kompleks. Kalian harus menjadi garda terdepan dalam menjaga perdamaian, baik di lingkungan masyarakat, maupun di tingkat nasional," ujarnya.


Sebagai kader PKS, Syahrizal juga menyampaikan komitmen partainya dalam mendukung pendidikan pesantren di Aceh, khususnya di Bireuen. Ia mengatakan bahwa PKS selalu berjuang untuk kebijakan-kebijakan yang berpihak pada pesantren, baik dalam peningkatan fasilitas, kesejahteraan para santri, maupun dukungan finansial yang diperlukan.


"PKS memiliki visi yang jelas tentang pentingnya pendidikan pesantren. Kami akan terus memperjuangkan hak-hak pesantren agar dapat berkembang dan memberikan yang terbaik bagi santri-santri kita. Tidak hanya dari segi infrastruktur, tetapi juga peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan pengajar," jelas Syahrizal.


Menurutnya, pendidikan pesantren adalah salah satu benteng utama dalam menjaga moralitas bangsa di tengah arus globalisasi. Oleh karena itu, ia menegaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat untuk terus mendukung keberlanjutan pesantren sebagai lembaga pendidikan yang berperan penting dalam membangun karakter generasi bangsa.



Di akhir wawancaranya, Syahrizal memberikan pesan khusus kepada para santri untuk terus berinovasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam menyebarkan dakwah Islam yang damai. Menurutnya, santri harus mampu memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk berdakwah dan menyebarkan nilai-nilai Islam ke seluruh dunia.


"Kita hidup di era digital, dan para santri harus mampu mengikuti perkembangan ini. Gunakan media sosial dan teknologi untuk menyebarkan pesan-pesan kedamaian. Jadikan dunia maya sebagai sarana untuk berdakwah, untuk menyebarkan Islam yang ramah, bukan Islam yang marah," pesan Syahrizal.


Ia menutup wawancaranya dengan harapan besar agar santri-santri di Bireuen terus berkembang dan menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman. "Masa depan bangsa ini ada di tangan kalian. Jadilah santri yang tidak hanya paham ilmu agama, tetapi juga berwawasan luas, memiliki keterampilan, dan mampu berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan agama," tutupnya.


Peringatan HSN 2024 ini menjadi momen refleksi yang mendalam, terutama bagi para santri yang hadir. Pesan-pesan Syahrizal yang disampaikan melalui wawancara ini memberikan semangat baru bagi mereka untuk terus menjaga nilai-nilai Islam rahmatan lil’alamin dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus menjadi agen perubahan yang membawa kebaikan bagi seluruh umat manusia.