Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Asrita, Guru Kreatif di SMP N 4 Bireuen Dorong Siswa Berani Berbahasa Inggris Melalui Program BIMBANG

Kamis, 14 November 2024 | 19:31 WIB Last Updated 2024-11-14T14:21:48Z

Asrita, S.Ag., Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 11 dan guru Bahasa Inggris di UPTD SMP Negeri 4 Bireuen



Detikacehnews.id | Bireuen – Asrita, S.Ag., seorang guru Bahasa Inggris di UPTD SMP Negeri 4 Bireuen dan juga Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 11 dikenal sebagai sosok pendidik yang inovatif dan penuh semangat. Dalam upayanya untuk mengatasi rendahnya minat siswa dalam berbahasa Inggris, ia menciptakan sebuah program khusus yang diberi nama Bimbingan Mandiri Berbahasa Inggris atau disingkat BIMBANG. Program ini berfokus pada peningkatan kemampuan berbicara Bahasa Inggris siswa kelas VII, yang sebelumnya mengalami hambatan besar karena berbagai keterbatasan.


Terletak di daerah pedalaman, sekolah ini memiliki tantangan tersendiri dalam mengajarkan Bahasa Inggris. Keterbatasan paparan bahasa serta kosakata yang minim membuat siswa-siswa sering merasa canggung, takut membuat kesalahan, dan akhirnya kehilangan kepercayaan diri untuk berbicara dalam Bahasa Inggris. Asrita memahami kondisi ini dan merasa terdorong untuk membantu para siswanya mengatasi rasa takut tersebut.


"Anak-anak di sini sebenarnya memiliki semangat yang tinggi untuk belajar, tapi mereka sering merasa minder karena takut salah. Saya ingin membuat mereka sadar bahwa belajar Bahasa Inggris itu menyenangkan dan tidak perlu takut salah," ujar Asrita saat ditemui di sekolahnya.


Asrita merancang BIMBANG sebagai program sederhana yang bertujuan untuk meningkatkan keberanian siswa dalam berbicara Bahasa Inggris. Ia menggunakan pendekatan praktis, di mana siswa didorong untuk terlibat dalam dialog-dialog singkat dalam Bahasa Inggris di lingkungan sekolah. Tujuannya bukan hanya menghafal kosakata, melainkan membiasakan siswa menggunakan bahasa tersebut dalam percakapan sehari-hari tanpa tekanan.


BIMBANG tidak menggunakan metode pembelajaran konvensional yang berfokus pada tata bahasa yang rumit. Sebaliknya, Asrita mengadopsi pendekatan berbasis praktik langsung, di mana siswa diajak berbicara Bahasa Inggris secara bebas di berbagai area sekolah. Ia menyediakan sejumlah topik sederhana, seperti memperkenalkan diri, bertanya tentang hobi, hingga percakapan sehari-hari. Melalui cara ini, siswa dapat mengasah keterampilan berbahasa mereka tanpa merasa terbebani.


"Saya ingin membuat mereka merasakan suasana yang nyaman saat berbicara dalam Bahasa Inggris. Di BIMBANG, tidak ada yang akan menertawakan mereka jika salah, dan tidak ada yang akan memberi nilai buruk. Yang penting adalah keberanian untuk mencoba," kata Asrita dengan penuh keyakinan.


Tidak hanya berfokus pada kelas Bahasa Inggris, Asrita juga menggandeng guru-guru dari mata pelajaran lain untuk ikut mendukung BIMBANG. Guru Matematika, Bahasa Indonesia, hingga guru Olahraga di sekolah ini turut ambil bagian dalam program tersebut. Di kantin, perpustakaan, atau bahkan saat olahraga, para guru membantu siswa berlatih Bahasa Inggris dengan cara-cara yang menarik.


"Misalnya, saat berada di kantin, saya minta siswa untuk memesan makanan dalam Bahasa Inggris atau menyapa teman-teman mereka dengan salam dalam bahasa itu. Ini mungkin sederhana, tetapi sangat membantu anak-anak membangun kepercayaan diri mereka," jelas Asrita.


Melalui kolaborasi ini, suasana belajar di SMP Negeri 4 Bireuen menjadi lebih hidup. Para siswa kini lebih terbiasa mendengar dan menggunakan Bahasa Inggris di berbagai situasi. Bahkan, banyak siswa yang mulai berani menyapa guru dan teman-temannya dalam Bahasa Inggris, sebuah pemandangan yang jarang terjadi sebelum adanya BIMBANG.


Dalam beberapa bulan sejak peluncurannya, BIMBANG telah memberikan dampak yang signifikan. Para siswa yang sebelumnya pendiam dan enggan berbicara, kini menunjukkan kemajuan pesat. Salah satu siswa bahkan menyatakan bahwa ia kini lebih percaya diri ketika berbicara dalam Bahasa Inggris di depan teman-temannya.


"Dulu, saya selalu takut salah dan malu untuk bicara dalam Bahasa Inggris. Tapi sekarang, saya merasa lebih percaya diri dan bisa berbicara lebih lancar," ujar siswa kelas VII tersebut dengan senyum.


Kepala sekolah UPTD SMP Negeri 4 Bireuen juga memberikan apresiasi penuh kepada Asrita atas dedikasinya dalam menciptakan BIMBANG. Menurutnya, program ini telah membawa angin segar dalam sistem pembelajaran di sekolah dan menjadi motivasi bagi guru-guru lainnya untuk berinovasi.


"Kami sangat bangga dengan Asrita. Program BIMBANG ini menunjukkan bahwa inovasi tidak harus rumit, yang penting adalah bagaimana program itu bisa menjawab kebutuhan siswa. Kami berharap BIMBANG bisa terus berkembang dan menjadi contoh bagi sekolah lain," kata kepala sekolah.


Melihat keberhasilan program ini, Asrita memiliki rencana besar untuk BIMBANG di masa depan. Ia berencana memperluas cakupan program dengan menambahkan berbagai kegiatan kreatif, seperti sesi drama pendek dalam Bahasa Inggris, presentasi mingguan, serta kompetisi debat ringan antar kelas.


Asrita juga berharap bisa melibatkan komunitas luar sekolah dalam BIMBANG, seperti mengundang native speaker untuk berbicara dengan siswa atau mengadakan kunjungan virtual ke luar negeri. Semua ini ia lakukan demi memberikan pengalaman berharga kepada siswanya dan membuktikan bahwa belajar Bahasa Inggris bisa menyenangkan dan penuh inspirasi.


"Saya ingin siswa-siswa saya merasakan bahwa mereka mampu berbicara Bahasa Inggris, tidak peduli dari mana asal mereka. Mereka hanya butuh kesempatan dan dukungan yang tepat," tutup Asrita dengan semangat.


Program BIMBANG di SMP Negeri 4 Bireuen kini bukan hanya sebuah kegiatan belajar Bahasa Inggris. Lebih dari itu, BIMBANG telah menjadi simbol harapan dan semangat bagi para siswa dan guru untuk terus berinovasi demi masa depan pendidikan yang lebih baik.