Momen H. Mukhlis memasak mie buatannya untuk dibagikan kepada warga yang ditemuinya.
Detikacehnews.id | Bireuen - Dikenal sebagai pengusaha sukses dan calon bupati Kabupaten Bireuen, H. Mukhlis, ST, atau yang akrab disapa Mukhlis Takabeya, ternyata memiliki sisi lain yang jarang diketahui publik: ia adalah seorang yang piawai memasak. Kesibukannya di dunia politik dan bisnis tak membuatnya menjauh dari dapur, bahkan sering kali ia turun langsung memasak dalam berbagai kesempatan, terutama saat menghadiri acara-acara besar. Kegiatan ini menunjukkan kedekatan dan kerendahan hatinya, serta membuatnya semakin dikenal sebagai sosok yang peduli dan hangat terhadap masyarakat.
Hobi memasaknya sering terlihat dalam acara-acara besar seperti Maulid Nabi dan pertemuan komunitas. H. Mukhlis kerap kali berada di dapur, memasak hidangan favorit masyarakat Aceh, seperti rendang dan kuah beulangong, hidangan tradisional kaya rempah yang dibuat dari daging sapi atau kambing. Baru-baru ini, di tengah padatnya agenda kampanye, H. Mukhlis masih menyempatkan diri untuk memasak mi secara langsung dan membagikannya kepada warga yang ia temui, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Aksi tersebut tak hanya mencerminkan kepiawaiannya memasak tetapi juga cara uniknya untuk mendekatkan diri kepada warga.
Di setiap pertemuannya dengan warga, H. Mukhlis tak sekadar menyampaikan visi dan misi, tetapi juga kerap memberi sentuhan istimewa dengan hidangan hasil masakannya sendiri. Salah satunya adalah aksi spontan memasak mi untuk masyarakat yang menjadi sorotan. Bukan hanya sekadar membagi makanan, ia memasak sendiri dan menyajikan langsung kepada warga, menciptakan suasana penuh keakraban.
Seorang warga yang turut mencicipi masakan tersebut, Pak Usman, mengungkapkan kekagumannya. “Saya sudah lama mengenal H. Mukhlis sebagai pengusaha, tetapi tidak menyangka bahwa beliau sangat pandai memasak. Mie yang beliau masak rasanya enak sekali. Beliau begitu ramah, bahkan melayani kami dengan tangannya sendiri,” ujar Pak Usman dengan senyum bangga.
Aksi memasak mi ini ternyata sangat efektif menarik perhatian masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja. Banyak dari mereka yang dengan antusias mengerumuni H. Mukhlis, sekadar untuk menyapa atau mencicipi masakannya. Kehadiran dan kehangatan yang ia tawarkan melalui kegiatan memasak ini membuatnya lebih dekat dengan masyarakat, bukan hanya sebagai calon bupati tetapi juga sebagai figur ayah yang peduli.
Kegiatan memasak yang dilakukan H. Mukhlis juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan yang sangat ia junjung. Bagi masyarakat Bireuen, memasak bersama adalah tradisi yang telah lama ada, terutama dalam acara-acara adat atau kegiatan sosial. Dengan turun langsung memasak, H. Mukhlis memperlihatkan semangat gotong royong yang ingin ia hidupkan kembali di tengah masyarakat.
Tidak jarang, H. Mukhlis juga melibatkan warga sekitar untuk ikut membantunya saat memasak dalam skala besar, seperti ketika membuat rendang atau kuah beulangong. Ia mengajak masyarakat untuk berbaur, saling membantu dalam persiapan bahan dan memasak. Tradisi memasak bersama ini menjadi cara bagi H. Mukhlis untuk menghidupkan kembali budaya gotong royong yang mungkin sudah jarang terlihat.
“Kami merasa terhormat bisa membantu H. Mukhlis memasak untuk acara besar. Beliau tidak segan-segan turun tangan sendiri, meskipun ada banyak kesibukan. Kami melihat beliau bukan hanya sebagai pemimpin, tapi sebagai bagian dari kami,” ujar salah seorang warga yang pernah membantu H. Mukhlis dalam memasak kuah beulangong.
H. Mukhlis dikenal bukan hanya di kalangan politik atau bisnis, tetapi juga di kalangan masyarakat biasa. Keterampilannya memasak menjadi ciri khas yang membedakannya dari tokoh lain. Ia membawa kehangatan dan kesederhanaan dalam berinteraksi dengan masyarakat, membuatnya tidak hanya disegani tetapi juga dicintai. Momen-momen ketika H. Mukhlis memasak untuk warga telah menjadi cerita tersendiri, yang tersebar dari mulut ke mulut, dan semakin memperkuat citranya sebagai pemimpin yang merakyat.
Salah seorang anak muda yang ikut hadir dalam acara tersebut, Rahmat, menyatakan kekagumannya terhadap sosok H. Mukhlis. “Jarang sekali ada sosok pemimpin yang mau memasak sendiri untuk masyarakat. Ketika saya melihat H. Mukhlis turun langsung ke dapur, rasanya seperti melihat sosok pemimpin yang benar-benar peduli. Masakannya juga enak, apalagi mie yang beliau buat sendiri,” tutur Rahmat.
Tidak hanya memberi kesan mendalam, aksi-aksi H. Mukhlis juga menjadi inspirasi bagi generasi muda. Di tengah kehidupan modern yang serba cepat, keterlibatan H. Mukhlis dalam memasak menunjukkan pentingnya kesederhanaan, kebersamaan, dan perhatian tulus kepada sesama.
Melalui aksi memasak, H. Mukhlis tidak hanya mengedukasi masyarakat akan pentingnya kebersamaan tetapi juga menginspirasi. Di tengah kesibukan kampanyenya, ia mampu menyampaikan pesan bahwa seorang pemimpin harus bisa mendekatkan diri kepada rakyat dengan cara yang membumi, salah satunya dengan memasak dan berinteraksi langsung. Kebiasaan memasak ini juga memberikan contoh bahwa perhatian pada hal-hal sederhana, seperti menciptakan hidangan untuk dinikmati bersama, adalah cara untuk membangun hubungan yang tulus dan mendalam dengan masyarakat.
Tak hanya menjadi kegiatan sesaat, komitmen H. Mukhlis untuk memasak bagi warga adalah refleksi dari sikap rendah hati dan ketulusan yang selama ini ia pegang teguh. Sebagai calon bupati, H. Mukhlis menunjukkan bahwa seorang pemimpin yang baik tidak hanya dikenal dari apa yang ia janjikan, tetapi juga dari tindakan nyata yang menyentuh langsung hati rakyatnya.
Program-program yang melibatkan H. Mukhlis di dapur juga memperkuat citra Takabeya Peduli, yang tidak hanya fokus pada aspek kesehatan tetapi juga menghadirkan nilai-nilai keakraban dan kedekatan sosial. Melalui setiap piring mi yang ia sajikan, H. Mukhlis membangun harapan bagi Bireuen, memberikan teladan bahwa seorang pemimpin bisa hadir secara nyata dan hangat di tengah masyarakat, tidak sekadar sebagai figur formal tetapi sebagai saudara yang selalu siap membantu.
Dengan ketulusan dan kecintaan yang ia tunjukkan, H. Mukhlis berhasil menorehkan jejak yang tak terlupakan di hati warga Bireuen. Momen-momen kebersamaan yang terjalin melalui aktivitas memasak ini menjadi bukti nyata bahwa H. Mukhlis adalah sosok pemimpin yang tidak hanya mendengarkan dari jauh, tetapi juga hadir dan terlibat langsung dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya.