Juru bicara Partai Golkar Bireuen, Mahyani Muhammad
Detikacehnews.id | Bireuen - Suasana perayaan HUT ke-60 Partai Golkar di Bireuen semakin semarak ketika para kader dan masyarakat mengikuti kegiatan Fun Walk di jantung kota pada Minggu (10/11). Di sela-sela kegiatan yang penuh antusias ini, juru bicara Partai Golkar Bireuen, Mahyani Muhammad, menyampaikan orasi yang mengobarkan semangat perjuangan dan kekaryaan. Dalam kesempatan tersebut, Mahyani mengajak seluruh kader Golkar untuk menguatkan persatuan dan terus berperan aktif dalam membangun Bireuen sebagai daerah yang maju dan sejahtera.
Mahyani Muhammad membuka orasinya dengan mengingat kembali sejarah kelahiran Partai Golkar yang didirikan pada 20 Oktober 1964 sebagai Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar). "Golkar hadir untuk menjaga tegaknya Pancasila dan UUD 1945," ucap Mahyani dengan penuh semangat, sambil menekankan pentingnya keberadaan Golkar yang lahir di tengah situasi politik Indonesia saat itu guna membendung pengaruh komunis.
Mengurai sejarah panjang Golkar, Mahyani mengungkapkan bahwa sejak awal, Golkar bukan hanya organisasi politik, melainkan wadah bagi kaum fungsional dari berbagai bidang. Dengan berkembangnya Golkar, ia menekankan bahwa Golkar telah berhasil bertransformasi menjadi kekuatan politik yang besar, terbukti dengan raihan suara mayoritas selama masa Orde Baru, dan tetap bertahan sebagai kekuatan politik nasional hingga era Reformasi.
"Di Kabupaten Bireuen, perjalanan Partai Golkar telah melahirkan banyak prestasi. Pada pemilu 2024, kami meraih 9 kursi DPRK, hasil yang sangat membanggakan sepanjang sejarah Golkar di Bireuen," ungkap Mahyani, yang kemudian menambahkan bahwa Golkar berhasil untuk pertama kalinya menempatkan kadernya sebagai Ketua DPRK Bireuen. Capaian ini, menurut Mahyani, adalah bukti nyata bahwa Partai Golkar tetap relevan dan terus dipercaya oleh masyarakat.
Mahyani menyoroti bahwa Golkar Bireuen tak hanya mengejar posisi dan kekuasaan, melainkan menjadikan kekaryaan sebagai ruh perjuangan partai. "Di era globalisasi dan pasar bebas dunia, kami sebagai kader Golkar harus bergerak secara modern dan dinamis. Partai Golkar Bireuen harus tetap berdiri kokoh dalam semangat karya kekaryaan untuk terus membangun daerah," tegas Mahyani.
Dalam orasinya, Mahyani mengajak kader Golkar Bireuen untuk terus mengayomi masyarakat dan menjadi pelindung di bawah “pohon beringin” Golkar yang rindang. Ia menegaskan pentingnya bagi kader untuk memiliki karakter yang solider dan realistis, serta mampu berpikir secara profesional demi kepentingan bersama.
"Sebagai kader Golkar, kita harus tampil dengan sikap solider yang tinggi, mampu merangkul dan bersimpati antar sesama. Kita harus berjiwa realistis dalam mengkaji berbagai isu secara kolektif, dengan mengedepankan profesionalisme dan keterampilan," ujar Mahyani yang terlihat sangat bersemangat.
Di akhir orasinya, Mahyani mengutip pandangan dari bukunya, H. Abubakar bin Ibrahim bin Salem Bey, yang diluncurkan pada peresmian Museum Kota Juang Bireuen pada 30 Maret 2021. "Sebuah peradaban kehidupan dibangun oleh mereka yang berkarakter siddiq, amanah, tabligh, dan fathanah. Kunci bagi kita sebagai kader Golkar adalah selalu melangkah dalam kerangka keridhaan-Nya, dengan semangat untuk terus bermimpi, menginspirasi, berani, dan hidup harmonis antar sesama," ucap Mahyani, mengutip kata-kata penuh makna dari bukunya.
Mahyani juga mengajak kader Golkar untuk belajar dari tokoh-tokoh besar Bireuen yang telah mengharumkan nama daerah, seperti Syahrianshah Salman dan Teungku Abdurrahman Meunasah Meucap. "Sejarah Bireuen adalah bukti bahwa kita adalah bangsa yang kuat dengan pemikiran dan kajian mendalam. Kini, giliran kita sebagai kader Golkar untuk melanjutkan perjuangan dan mengisi pembangunan dengan penuh keikhlasan."
Acara Fun Walk yang diikuti ratusan masyarakat ini ditutup dengan kesan positif dan semangat tinggi dari para kader Golkar Bireuen. Partai berlambang pohon beringin itu berjanji akan terus hadir dan berjuang bersama rakyat Bireuen, menjadikan wilayah ini sebagai bumi yang makmur, aman, dan berkeadilan.