Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Maulid Raya UNIKI 2024, Momen Menghidupkan Spiritualitas dan Tradisi Aceh

Senin, 18 November 2024 | 16:05 WIB Last Updated 2024-11-18T09:05:39Z

Momen pergelaran Maulid Raya Nabi Muhammad Saw pada Minggu, 17 November 2024. Dok. Foto: Zahrul Mubaraq



Detikacehnews.id | Bireuen - Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) menggelar acara besar Maulid Raya Nabi Muhammad SAW, yang berlangsung selama tiga hari di kampus Blang Bladeh, Bireuen. Acara ini menjadi momen istimewa yang tidak hanya merayakan hari kelahiran Rasulullah, tetapi juga memadukan berbagai kegiatan inspiratif yang menggambarkan kebersamaan, budaya islami, dan semangat gotong royong masyarakat Aceh.


Acara ini berlangsung megah dengan panggung yang indah dan suasana yang penuh makna. Dimulai dengan pembacaan dike dan dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada anak yatim, momen tersebut mengingatkan semua yang hadir tentang pesan mulia Rasulullah SAW untuk menyayangi anak-anak yatim, sebagaimana sabdanya: "Usaplah kepala anak yatim dan berilah makan orang miskin." (HR. Ahmad).


Hari pertama dimulai dengan pertemuan bersama sekitar 1.600 orang tua mahasiswa penerima beasiswa. Dr. H. Amiruddin Indris, S.E., M.Si., selaku pembina yayasan, menekankan pentingnya pendidikan sebagai jalan menuju masa depan yang cerah. "Saya berikan berbagai hak yang menyangkut dengan berkembangnya pendidikan anak-anak ke depan," ujar Dr. Amiruddin.


Pertemuan ini bukan hanya menjadi ajang untuk membahas hak-hak beasiswa, tetapi juga menunjukkan komitmen UNIKI untuk mendukung kemajuan pendidikan generasi muda Aceh.


Pada hari kedua, digelar perlombaan pidato Maulid yang diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, santri, hingga masyarakat umum. Lomba ini terbagi dalam kategori anak-anak dan remaja, berlangsung dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.


Malam harinya, diumumkan para pemenang yang berhasil menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam menyampaikan dakwah Islami. Drs. H. Jailani, M.M., selaku Wakil Rektor III UNIKI, memberikan apresiasi tinggi kepada para peserta. Ia menekankan pentingnya pembinaan para pemenang untuk menjadi dai yang lebih profesional di masa depan.


"Kalau ke depan kita tidak siapkan seperti ini, kita akan kekurangan dai pada saat Maulid nanti. Dai-dai yang mendapat kejuaraan ini akan dibina oleh pemuda provinsi agar lebih profesional di bidangnya," jelasnya.


Puncak acara berlangsung pada hari ketiga, dimulai dari pukul 09.00 WIB. Acara yang dihadiri lebih dari 8.000 tamu undangan ini diwarnai dengan suasana penuh kebersamaan dan kekhidmatan. Selain masyarakat umum, hadir pula sejumlah tokoh penting seperti H. Muzakir Manaf, H. Ilmiza Sa’aduddin Djamal, dan H. Mukhlis.


Dr. H. Amiruddin Indris dalam sambutannya menyampaikan bahwa Maulid Raya ini bukan hanya tentang khanduri, tetapi juga momen untuk memperkuat persatuan dan budaya Islami. "Pentingnya Maulid adalah kebersamaan kita mengingat kelahiran Rasulullah, sehingga teladan itu terus kita kenang untuk kebahagiaan dunia dan akhirat," ungkapnya.


Ia juga menyoroti kolaborasi luar biasa antara mahasiswa dan panitia dalam menyukseskan acara ini. "Kalau kita bekerja sama, insya Allah hasilnya seperti ini, sangat memuaskan," tambah Drs. H. Jailani, M.M.


Acara Maulid Raya UNIKI ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Dian Eriani, S.H., M.H., dosen Fakultas Hukum dan Syariah, mengapresiasi inisiatif besar ini. "Kesan saya, acara ini sangat luar biasa. Pak Amir mampu membawa pokirnya ke Bireuen untuk melaksanakan Maulid Raya, yang jarang dilakukan di daerah lain. Ini adalah tahun kedua berturut-turut, dan semoga menjadi tradisi berkelanjutan," ujarnya.


Dian juga menekankan bahwa acara ini tidak hanya mengenang kelahiran Rasulullah, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat.


Dengan rangkaian kegiatan yang terstruktur dan pelaksanaan yang lancar, Maulid Raya UNIKI telah membuktikan diri sebagai salah satu perayaan Maulid terbesar di Aceh. Acara ini bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga momen untuk memperkuat nilai-nilai Islami dan budaya lokal.


"Acara ini menjadi titik balik untuk meraih kesuksesan yang lebih besar lagi, baik bagi UNIKI maupun masyarakat Bireuen," tutup Dian Eriani.


UNIKI berkomitmen untuk menjadikan Maulid Raya sebagai tradisi tahunan yang tidak hanya menyemarakkan semangat religius, tetapi juga menjadi ajang kebersamaan seluruh elemen masyarakat. Semoga acara ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk terus menjaga tradisi Islami dan mempererat ukhuwah.


Reporter: Rahmi