Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Organisasi Bukan Halangan! Muhammad Muttaqin dan Raziq Perdana Sukses Raih Gelar Sarjana Tepat Waktu

Minggu, 03 November 2024 | 19:21 WIB Last Updated 2024-11-03T12:21:35Z

Muhammad Muttaqin (Demisioner Presiden Mahasiswa UNIKI) dan Raziq Perdana Demisioner Wakil Presiden Mahasiswa UNIKI).



Detikacehnews.id |Bireuen - Kisah inspiratif datang dari dua tokoh mahasiswa Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI), Kabupaten Bireuen, yaitu Muhammad Muttaqin dan Raziq Perdana. Meskipun keduanya aktif dalam berbagai organisasi kampus dan luar kampus, mereka berhasil menyelesaikan studi mereka tepat waktu, yakni empat tahun. Ini menjadi bukti bahwa aktif berorganisasi bukanlah halangan untuk meraih gelar sarjana dengan jadwal yang sesuai. Sebaliknya, organisasi justru memperkaya pengalaman dan wawasan, serta membantu mereka mengasah kemampuan kepemimpinan.


UNIKI, yang terletak di Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, merupakan salah satu universitas besar di wilayah tersebut, dengan jumlah mahasiswa sekitar 8.000 orang. Seperti kebanyakan perguruan tinggi, UNIKI menawarkan berbagai pilihan organisasi mahasiswa, mulai dari PEMA, BEM, hingga berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Namun, tidak semua mahasiswa berani terjun ke dunia organisasi, karena khawatir akan mengganggu fokus akademik, memperlambat kelulusan, atau bahkan berujung pada putus kuliah. Pandangan ini berusaha diluruskan oleh Muhammad Muttaqin dan Raziq Perdana, yang membuktikan bahwa manajemen waktu dan komitmen bisa membuat keduanya berprestasi dalam organisasi sekaligus akademik.


Muhammad Muttaqin, seorang demisioner Presiden Mahasiswa UNIKI, memiliki rekam jejak organisasi yang luar biasa. Tidak hanya aktif sebagai Presiden Mahasiswa UNIKI, Muttaqin juga merupakan bagian dari BEM Nusantara Aceh, menjabat sebagai Ketua Ligana, dan Ketua Grapensi Aceh. Dengan padatnya aktivitas organisasi, ia tetap menjadikan kelulusan tepat waktu sebagai prioritas. “Organisasi itu bukan penghalang, justru menjadi jembatan, tergantung siapa orangnya dan siapa yang menjalankan,” ujar Muttaqin, menggambarkan betapa pentingnya kemampuan mengelola waktu dalam menjalankan banyak peran tanpa mengorbankan akademik. “Manage your time, semua orang bisa selesai kuliah tepat waktu sambil menjalankan organisasi. Jangan pandang organisasi sebagai penghalang, justru di sinilah mahasiswa belajar banyak hal, dari pengalaman, kepemimpinan, hingga kebersamaan,” tambahnya.


Sosok Raziq Perdana, Wakil Presiden Mahasiswa UNIKI, juga menguatkan pesan yang sama. Bagi Raziq, aktif di organisasi tidak hanya memberikan pengalaman, tetapi juga wawasan hidup yang tidak akan ditemukan di ruang kuliah. Baginya, organisasi adalah tempat menempa diri untuk berani mengambil risiko, mengatasi masalah, dan berkontribusi bagi masyarakat kampus. “Mari aktif di organisasi, harus berani ambil risiko, karena risiko terbesar adalah tidak berani mengambil risiko,” ujarnya, mengajak mahasiswa lain untuk memanfaatkan organisasi sebagai wadah belajar dan pengembangan diri.


Keberhasilan kedua tokoh ini tidak lepas dari semangat, tekad, dan kedisiplinan yang mereka tunjukkan selama menempuh studi. Meskipun sibuk dengan tanggung jawab di berbagai organisasi, mereka tetap menunjukkan ketangguhan dalam menghadapi tantangan akademik. Hal ini menjadikan Muttaqin dan Raziq sebagai panutan bagi mahasiswa lain di UNIKI yang ingin aktif berorganisasi tanpa khawatir tertinggal dalam studi. Mereka ingin membuktikan bahwa organisasi bukanlah hambatan, tetapi ruang belajar yang sesungguhnya, tempat mahasiswa memupuk kedewasaan, membangun karakter, dan mengasah kepekaan sosial.


Kisah mereka menjadi pesan inspiratif bagi mahasiswa UNIKI dan kampus-kampus lainnya bahwa aktif berorganisasi tidak lantas menjadi penghalang untuk sukses dalam akademik. Justru, organisasi adalah sarana untuk membangun jiwa kepemimpinan, tanggung jawab, dan kemampuan berkomunikasi yang akan berguna di masa depan.


Kesuksesan dalam akademik tidak hanya diukur dari nilai yang tercetak di transkrip, tetapi juga dari pengalaman dan pelajaran hidup yang diperoleh di luar kelas. Muhammad Muttaqin dan Raziq Perdana adalah bukti nyata bahwa seorang mahasiswa bisa berkembang lebih jauh dengan aktif di organisasi, sambil tetap lulus tepat waktu. Mereka mengajarkan kita bahwa manajemen waktu, kedisiplinan, dan keberanian menghadapi tantangan adalah kunci untuk meraih keberhasilan yang seimbang.


Jangan takut terlibat dalam organisasi hanya karena khawatir tertinggal di akademik. Organisasi adalah wadah pembelajaran yang memperkaya perspektif dan meningkatkan kemampuan yang berguna di dunia kerja nanti. Seperti kata Muhammad Muttaqin, 'Risiko terbesar adalah tidak berani mengambil risiko.' Dengan terjun di organisasi, mahasiswa berlatih mengambil keputusan, berkomunikasi, dan memimpin. Ini adalah kesempatan yang langka dan sangat berarti.


Kisah mereka menginspirasi kita untuk mematahkan batasan yang diciptakan oleh pikiran sendiri. Aktif di organisasi tidak berarti melupakan tujuan akademik, tetapi justru menambah nilai diri yang lebih besar. Mari berani bermimpi lebih besar dan menempuh jalan yang mungkin dianggap sulit, karena di situlah kita belajar menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.


Pesan ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa lain untuk memanfaatkan waktu kuliah dengan maksimal, baik dalam akademik maupun kegiatan organisasi, demi mencapai kesuksesan yang lebih holistik.