Foto: Ketua Pemuda Kader Dakwah (PAKAD), Tgk. Aiman, S.Sos
Detikacehnews.id | Bireuen - Pemuda Kader Dakwah (PAKAD) Bireuen, di bawah pimpinan Tgk. Aiman, S.Sos., mengeluarkan seruan tegas untuk memerangi praktik politik uang dalam pemilihan umum di Indonesia. Sikap ini diambil sebagai bentuk kepedulian organisasi terhadap kemurnian demokrasi, dan juga sebagai bentuk tanggung jawab moral berdasarkan ajaran Islam. PAKAD, dengan jumlah anggota lebih dari 13.000 orang yang tersebar di 17 kecamatan dan 609 desa di Bireuen, siap menggalakkan gerakan sosialisasi anti-politik uang.
Dalam pesannya, Tgk. Aiman menekankan bahwa politik uang atau money politic bukan hanya ancaman bagi demokrasi, tetapi juga merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip etika, agama, dan hukum negara. Menurutnya, praktik politik uang membuka celah bagi korupsi di masa depan, serta mengakibatkan kemerosotan moral dalam dunia politik. Lebih lanjut, praktik ini merusak nilai-nilai kejujuran dan keadilan yang harus dijunjung tinggi dalam Islam.
Tgk. Aiman mengutip sabda Rasulullah SAW mengenai larangan penyuapan, dengan jelas menyatakan bahwa Islam mengutuk segala bentuk suap. “Rasulullah saw. telah melaknat orang-orang yang melakukan penyuapan dan yang menerima suap” (H.R. Tirmidzi dan Abu Dawud), ujarnya, menggarisbawahi bahwa praktik politik uang dalam Islam digolongkan sebagai tindakan penyuapan yang sangat tercela. Hal ini memperkuat landasan moral bagi umat Islam untuk tidak terlibat dalam politik uang dalam bentuk apa pun.
Tindakan PAKAD ini juga sejalan dengan regulasi negara. Tgk. Aiman menjelaskan bahwa Indonesia telah mengatur sanksi tegas untuk pelanggaran politik uang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), khususnya dalam Pasal 523 ayat 1, 2, dan 3 serta Pasal 515. Ketentuan ini mengatur sanksi bagi siapa pun yang terbukti memberikan imbalan dalam bentuk apa pun untuk memengaruhi pilihan pemilih. Tgk. Aiman mengajak seluruh anggota PAKAD, serta masyarakat umum, untuk bersama-sama mematuhi hukum dan menghindari praktik-praktik yang melanggar peraturan negara.
Tgk. Aiman juga menyampaikan kekhawatirannya tentang dampak buruk politik uang terhadap generasi muda. Menurutnya, jika praktik ini dibiarkan, generasi muda akan terbiasa dengan budaya politik yang korup, yang bertentangan dengan nilai-nilai kejujuran dan integritas yang diajarkan Islam. “Setiap keputusan politik yang kita buat hari ini akan menjadi warisan bagi generasi mendatang. Jangan biarkan politik uang menjadi kebiasaan yang buruk dalam budaya politik kita,” tegasnya.
Lebih lanjut, Tgk. Aiman berharap agar generasi muda dapat menjadi garda terdepan dalam memerangi praktik politik uang. Sebagai bagian dari gerakan anti-politik uang, seluruh anggota PAKAD akan turun ke masyarakat untuk melakukan sosialisasi, memberikan pendidikan politik yang jujur, santun, dan penuh tanggung jawab. PAKAD akan berfokus pada penyampaian edukasi mengenai pentingnya kejujuran dan keadilan dalam memilih pemimpin.
Dalam menghadapi berbagai tantangan ini, Tgk. Aiman mengingatkan agar setiap politisi dan pemilih menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan dalam kepemimpinan yang penuh integritas dan tanggung jawab. “Sebagai umat Muslim, kita patut meneladani Rasulullah SAW yang selalu mengedepankan kejujuran, keadilan, dan transparansi dalam segala aspek kehidupan,” jelasnya. Beliau juga mengingatkan pentingnya pendidikan politik yang tidak memecah belah, tetapi justru mempererat persatuan dan kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama untuk kebaikan bersama.
Sebagai langkah nyata, PAKAD Bireuen akan menyosialisasikan nilai-nilai anti-politik uang di setiap desa dan kecamatan di Bireuen, bekerja sama dengan komunitas masyarakat dan tokoh agama setempat. Tgk. Aiman menginstruksikan seluruh anggota PAKAD untuk bersatu melawan segala bentuk politik uang demi menciptakan generasi muda berintegritas tinggi dan menjaga peradaban yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Melalui upaya ini, PAKAD berharap mampu mengubah pola pikir masyarakat agar tidak mudah tergoda dengan imbalan uang atau janji-janji materi dalam pemilihan. Tgk. Aiman mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin berdasarkan visi, misi, dan komitmen yang nyata demi kemajuan bangsa.
Tgk. Aiman percaya bahwa gerakan ini adalah langkah awal menuju perubahan besar bagi masyarakat Bireuen dan Aceh pada umumnya. Dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran dan anti-politik uang, PAKAD berharap bisa membentuk generasi masa depan yang lebih baik dan berintegritas tinggi, yang akan membawa Indonesia menuju peradaban yang lebih adil dan bermartabat, sesuai dengan ajaran Islam.
Ini adalah panggilan bagi seluruh umat Islam dan bangsa Indonesia untuk menjaga kemurnian demokrasi dan menjadikan nilai-nilai agama sebagai landasan utama dalam memilih pemimpin.
Detikacehnews.id | Bireuen - Pemuda Kader Dakwah (PAKAD) Bireuen, di bawah pimpinan Tgk. Aiman, S.Sos., mengeluarkan seruan tegas untuk memerangi praktik politik uang dalam pemilihan umum di Indonesia. Sikap ini diambil sebagai bentuk kepedulian organisasi terhadap kemurnian demokrasi, dan juga sebagai bentuk tanggung jawab moral berdasarkan ajaran Islam. PAKAD, dengan jumlah anggota lebih dari 13.000 orang yang tersebar di 17 kecamatan dan 609 desa di Bireuen, siap menggalakkan gerakan sosialisasi anti-politik uang.
Dalam pesannya, Tgk. Aiman menekankan bahwa politik uang atau money politic bukan hanya ancaman bagi demokrasi, tetapi juga merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip etika, agama, dan hukum negara. Menurutnya, praktik politik uang membuka celah bagi korupsi di masa depan, serta mengakibatkan kemerosotan moral dalam dunia politik. Lebih lanjut, praktik ini merusak nilai-nilai kejujuran dan keadilan yang harus dijunjung tinggi dalam Islam.
Tgk. Aiman mengutip sabda Rasulullah SAW mengenai larangan penyuapan, dengan jelas menyatakan bahwa Islam mengutuk segala bentuk suap. “Rasulullah saw. telah melaknat orang-orang yang melakukan penyuapan dan yang menerima suap” (H.R. Tirmidzi dan Abu Dawud), ujarnya, menggarisbawahi bahwa praktik politik uang dalam Islam digolongkan sebagai tindakan penyuapan yang sangat tercela. Hal ini memperkuat landasan moral bagi umat Islam untuk tidak terlibat dalam politik uang dalam bentuk apa pun.
Tindakan PAKAD ini juga sejalan dengan regulasi negara. Tgk. Aiman menjelaskan bahwa Indonesia telah mengatur sanksi tegas untuk pelanggaran politik uang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), khususnya dalam Pasal 523 ayat 1, 2, dan 3 serta Pasal 515. Ketentuan ini mengatur sanksi bagi siapa pun yang terbukti memberikan imbalan dalam bentuk apa pun untuk memengaruhi pilihan pemilih. Tgk. Aiman mengajak seluruh anggota PAKAD, serta masyarakat umum, untuk bersama-sama mematuhi hukum dan menghindari praktik-praktik yang melanggar peraturan negara.
Tgk. Aiman juga menyampaikan kekhawatirannya tentang dampak buruk politik uang terhadap generasi muda. Menurutnya, jika praktik ini dibiarkan, generasi muda akan terbiasa dengan budaya politik yang korup, yang bertentangan dengan nilai-nilai kejujuran dan integritas yang diajarkan Islam. “Setiap keputusan politik yang kita buat hari ini akan menjadi warisan bagi generasi mendatang. Jangan biarkan politik uang menjadi kebiasaan yang buruk dalam budaya politik kita,” tegasnya.
Lebih lanjut, Tgk. Aiman berharap agar generasi muda dapat menjadi garda terdepan dalam memerangi praktik politik uang. Sebagai bagian dari gerakan anti-politik uang, seluruh anggota PAKAD akan turun ke masyarakat untuk melakukan sosialisasi, memberikan pendidikan politik yang jujur, santun, dan penuh tanggung jawab. PAKAD akan berfokus pada penyampaian edukasi mengenai pentingnya kejujuran dan keadilan dalam memilih pemimpin.
Dalam menghadapi berbagai tantangan ini, Tgk. Aiman mengingatkan agar setiap politisi dan pemilih menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan dalam kepemimpinan yang penuh integritas dan tanggung jawab. “Sebagai umat Muslim, kita patut meneladani Rasulullah SAW yang selalu mengedepankan kejujuran, keadilan, dan transparansi dalam segala aspek kehidupan,” jelasnya. Beliau juga mengingatkan pentingnya pendidikan politik yang tidak memecah belah, tetapi justru mempererat persatuan dan kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama untuk kebaikan bersama.
Sebagai langkah nyata, PAKAD Bireuen akan menyosialisasikan nilai-nilai anti-politik uang di setiap desa dan kecamatan di Bireuen, bekerja sama dengan komunitas masyarakat dan tokoh agama setempat. Tgk. Aiman menginstruksikan seluruh anggota PAKAD untuk bersatu melawan segala bentuk politik uang demi menciptakan generasi muda berintegritas tinggi dan menjaga peradaban yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Melalui upaya ini, PAKAD berharap mampu mengubah pola pikir masyarakat agar tidak mudah tergoda dengan imbalan uang atau janji-janji materi dalam pemilihan. Tgk. Aiman mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin berdasarkan visi, misi, dan komitmen yang nyata demi kemajuan bangsa.
Tgk. Aiman percaya bahwa gerakan ini adalah langkah awal menuju perubahan besar bagi masyarakat Bireuen dan Aceh pada umumnya. Dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran dan anti-politik uang, PAKAD berharap bisa membentuk generasi masa depan yang lebih baik dan berintegritas tinggi, yang akan membawa Indonesia menuju peradaban yang lebih adil dan bermartabat, sesuai dengan ajaran Islam.
Ini adalah panggilan bagi seluruh umat Islam dan bangsa Indonesia untuk menjaga kemurnian demokrasi dan menjadikan nilai-nilai agama sebagai landasan utama dalam memilih pemimpin.