Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Politik Geusuk vs Geutuk: Analisis Pilkada Bireuen 2024 oleh Tgk Akthaillah Daud

Kamis, 28 November 2024 | 07:11 WIB Last Updated 2024-11-28T00:11:49Z

Foto: Tgk. Akthaillah Daud, Pimpinan Dayah Madinatuddiniyah Al Ikhlas Peusangan.



Detikacehnews.id | Bireuen - Pemungutan suara dalam Pilkada Kabupaten Bireuen tahun 2024 telah selesai dilaksanakan dengan sukses. Tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati bersaing ketat dalam proses demokrasi ini. Berdasarkan hasil rekap internal, pasangan nomor urut 3, yaitu H. Mukhlis, ST, dan Ir. H. Razuardi, MT, berhasil meraih kemenangan dengan perolehan suara hampir 55% dari total 316.000 pemilih yang terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT). Pasangan ini mendapatkan dukungan signifikan di 823 TPS yang tersebar di 609 desa.


Tgk. Akthaillah Daud, Pimpinan Dayah Madinatuddiniyah Al Ikhlas Peusangan, mengulas dinamika politik Pilkada Bireuen 2024 dalam sebuah tulisan mendalam. Ia menyoroti dua metode utama yang digunakan dalam strategi politik para kandidat, yakni metode geusuk dan geutuk. Kedua metode ini menjadi kunci yang membedakan pendekatan masing-masing pasangan calon dalam meraih simpati masyarakat.


Menurut Tgk. Akthaillah, metode geusuk yang diterapkan oleh pasangan H. Mukhlis dan H. Razuardi mengedepankan pendekatan sopan dan menyentuh hati masyarakat. Dalam setiap kampanye, tim sukses pasangan nomor 3 mengutamakan dialog interaktif dengan warga, mendengarkan keluhan masyarakat, serta mencatat kritik dan saran secara serius. Mereka menunjukkan rasa hormat kepada masyarakat dengan menyediakan fasilitas sederhana seperti tempat duduk, minuman, dan makanan ringan di setiap pertemuan.


Pasangan ini selalu mengakui kekurangan mereka saat menerima kritik. Tidak ada pembelaan diri berlebihan, hanya janji untuk memperbaiki di masa depan,” tulis Tgk. Akthaillah.


Selain itu, program kampanye pasangan nomor 3 disampaikan secara realistis, sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Mereka tidak menawarkan janji-janji kosong atau program cét langét (angan-angan tinggi) yang sulit diwujudkan. Sebaliknya, H. Mukhlis dan H. Razuardi memaparkan alokasi anggaran secara rinci untuk bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan belanja pegawai. Kendala keuangan daerah dijelaskan secara transparan tanpa menyalahkan pihak lain.


Pembuktian nyata juga menjadi andalan pasangan ini. Tgk. Akthaillah mencontohkan momen ketika H. Mukhlis menyumbangkan dana pribadi sebesar Rp1 miliar untuk pembangunan Masjid Jamik Peusangan. Sementara itu, Ir. H. Razuardi memaparkan prestasi dalam pengelolaan keuangan daerah selama masa jabatannya sebagai Kepala Dinas dan Sekda Kabupaten Bireuen. Upaya ini, menurut Tgk. Akthaillah, berhasil membangun rasa kagum dan kepercayaan masyarakat.


Di sisi lain, metode geutuk diidentifikasi sebagai strategi yang mengandalkan doktrin ideologi dan teror psikologis untuk meraih dukungan. Pendekatan ini, menurut Tgk. Akthaillah, sering dilandasi oleh fanatisme berlebihan dan kecenderungan untuk menekan masyarakat melalui intimidasi.


Tgk. Akthaillah mengkritik keras metode ini, yang dianggap tidak lagi relevan di era masyarakat yang semakin cerdas. Ia menegaskan bahwa masyarakat yang muak dengan praktek kekuasaan tidak akan lagi terpengaruh oleh doktrin kosong atau intimidasi. Sebaliknya, mereka akan meluapkan kekesalan dengan memilih secara bijak di bilik suara.


Paku yang ditancapkan di bilik TPS adalah simbol perlawanan masyarakat. Itu adalah cara terhormat dari masyarakat yang merdeka dan bermartabat,” tegasnya.


Tgk. Akthaillah juga menyinggung adanya pesan-pesan negatif yang tersebar melalui media sosial, termasuk grup WhatsApp, yang mencerminkan sikap tidak dewasa dari pihak tertentu. Salah satu pesan yang ditujukan kepadanya bahkan menyebut istilah "alumni murtad" untuk mencela pihak lain. Meski demikian, Tgk. Akthaillah memilih untuk memaafkan pelaku dan menutup analisisnya dengan kutipan ayat suci: “Takdir Allah itu di atas kehendak manusia.”


Kesuksesan pasangan H. Mukhlis dan H. Razuardi dalam Pilkada Bireuen 2024 adalah bukti bahwa pendekatan politik yang sopan, realistis, dan menghargai masyarakat lebih efektif daripada strategi yang mengedepankan teror dan fanatisme. Tgk. Akthaillah berharap bahwa kepemimpinan baru ini mampu memenuhi harapan masyarakat Bireuen dan membawa perubahan nyata bagi kabupaten tercinta ini.


Pilkada ini adalah pelajaran penting bahwa masyarakat semakin bijak dalam menentukan pilihannya. Kemenangan ini adalah cerminan kepercayaan rakyat terhadap pasangan yang benar-benar peduli dan bekerja nyata untuk kemajuan daerah,” tutupnya.