Rahmat Saputra, guru SD Negeri 102122 Bartong di Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Detikacehnews.id | Jakarta - Dedikasi dan komitmen luar biasa terhadap dunia pendidikan kembali mendapat penghargaan di ajang bergengsi tingkat nasional. Rahmat Saputra, seorang guru SD Negeri 102122 Bartong di Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, berhasil meraih Ki Hajar Dewantara Award. Penghargaan ini diserahkan dalam acara Puncak Temu Pendidik Nusantara 2024 yang diadakan di Posbloc, Jakarta Pusat.
Ki Hajar Dewantara Award adalah penghargaan yang didedikasikan bagi individu-individu yang telah memilih profesi guru dengan sepenuh hati serta konsisten mengedepankan metode pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. Penghargaan ini diharapkan dapat menginspirasi para pendidik di seluruh Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran dan berinovasi dalam mengembangkan potensi siswa.
Rahmat, yang juga tampil sebagai salah satu pembicara dalam kegiatan tersebut, menyampaikan rasa syukurnya. "Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan apresiasi ini, dan ini merupakan penghargaan pertama saya. Saya merasa terhormat sekaligus termotivasi untuk terus memberikan yang terbaik dalam mengajar," ucapnya penuh haru.
Sebagai pembicara, Rahmat berbagi praktik baik dalam refleksi pembelajaran yang selama ini ia terapkan di kelas. Dalam sesi itu, Rahmat menekankan pentingnya refleksi bagi guru dalam memahami kebutuhan siswa secara lebih mendalam. Ia membagikan pengalaman tentang cara-cara refleksi yang telah membantu murid-muridnya belajar dengan lebih efektif, mulai dari menyesuaikan metode mengajar hingga mengevaluasi pemahaman siswa. "Dengan refleksi, kita bisa terus memperbaiki pendekatan yang kita lakukan agar siswa lebih mudah menyerap pelajaran," ujarnya dalam sesi tersebut.
Selain Rahmat Saputra, ada sejumlah guru inspiratif lainnya yang turut menerima penghargaan Ki Hajar Dewantara Award. Mereka adalah:
- I Gusti Ayu Susantini dari SMP Negeri 2 Nubatukan, seorang pendidik yang dikenal dengan metode belajar kreatif dan kolaboratif yang melibatkan komunitas lokal.
- Juliawati dari SD Negeri 02 Sanggau, yang kerap menggunakan pendekatan berbasis lingkungan dan budaya lokal dalam pengajaran.
- Nur Laely Purnamawati dari MA Al Anwar, yang banyak menciptakan materi pembelajaran berbasis literasi kritis.
- Nurul Hidayah dari MI Abu Hurairah, dengan inovasinya dalam pembelajaran inklusif untuk siswa berkebutuhan khusus.
- Ridwan dari SMA Negeri 13 Wajo, yang memperkenalkan siswa pada sains terapan dan penelitian ilmiah sederhana di lingkungan sekolah.
Momen penghargaan ini memberikan motivasi tersendiri bagi Rahmat. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan harapan untuk terus mengharumkan nama sekolah tempatnya mengabdi. "Semoga ke depannya saya bisa memberikan yang terbaik bagi sekolah dan turut serta membangun generasi masa depan yang berkualitas," ucap Rahmat optimis.
Temu Pendidik Nusantara 2024 menjadi ruang apresiasi dan inspirasi bagi para pendidik di seluruh Indonesia. Acara ini tidak hanya mengangkat dedikasi dan kreativitas mereka dalam mengajar, tetapi juga membuka kesempatan berbagi pengalaman dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa. Rahmat dan para penerima penghargaan lainnya menjadi bukti bahwa peran guru tak sekadar mentransfer ilmu, melainkan juga membangun karakter dan menginspirasi generasi penerus bangsa.
Dengan penghargaan ini, Rahmat Saputra dan para guru penerima Ki Hajar Dewantara Award lainnya menjadi teladan bagi dunia pendidikan Indonesia. Mereka adalah sosok-sosok yang terus berjuang dan berinovasi di tengah tantangan, demi terciptanya pendidikan yang lebih baik dan berkeadilan bagi seluruh anak bangsa.