Detikacehnews.id | Bireuen - Dalam upaya meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (tendik) di era Kurikulum Merdeka, SMA Negeri 3 Bireuen mengadakan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru yang berfokus pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Acara berlangsung selama tiga hari, mulai 13 hingga 15 November 2024, bertempat di Ruang Guru sekolah setempat.
Workshop ini dihadiri oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan SMA N 3 Bireuen, dengan Mauliana, S.Pd., yang menjabat sebagai Wakil Bidang Kurikulum, bertindak sebagai koordinator kegiatan. Dalam sambutannya, Kepala SMA N 3 Bireuen, Abdullah, S.Pd., M.M., menyampaikan pentingnya pengembangan kompetensi pendidik, terutama untuk menghadapi tantangan implementasi Kurikulum Merdeka yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang Profil Pelajar Pancasila.
“Sebagai institusi pendidikan, kami harus mampu memberikan bekal terbaik bagi siswa. Dengan adanya Kurikulum Merdeka dan fokus pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, diharapkan seluruh tenaga pengajar bisa lebih siap dan kreatif dalam membangun karakter siswa yang mandiri, gotong-royong, kritis, dan adaptif terhadap perubahan zaman,” ungkap Abdullah, S.Pd., M.M.
Hadir sebagai narasumber, Ihsan Armia, S.Pd.I., Gr., seorang praktisi pendidikan dengan pengalaman luas dalam penerapan kurikulum dan peningkatan kualitas pendidikan di berbagai sekolah di Aceh. Dalam pemaparannya, Ihsan menekankan pentingnya pendekatan kontekstual dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila. Ia juga berbagi strategi pembelajaran yang relevan dan praktis untuk diterapkan dalam kegiatan proyek berbasis tema, yang merupakan esensi dari P5.
Workshop ini tidak hanya berisi teori, tetapi juga diselingi sesi diskusi interaktif dan praktik langsung. Ihsan mengajak para peserta untuk membedah studi kasus dan merancang model pembelajaran kolaboratif yang dapat diterapkan dalam proyek P5, seperti proyek bertema lingkungan hidup, budaya lokal, atau kewirausahaan sederhana. Tujuannya, agar siswa SMA N 3 Bireuen tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga berkarakter kuat dan mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Menurut Mauliana, kegiatan ini diharapkan dapat membuka wawasan dan memperkaya kemampuan para guru serta tendik dalam melaksanakan P5. “Dalam konteks pendidikan karakter, guru memiliki peran strategis. Workshop ini diharapkan membantu guru memahami betul esensi P5 sehingga mereka bisa menjadi teladan sekaligus motivator bagi siswa,” jelas Mauliana.
Seluruh peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi. Tidak sedikit guru yang terlibat aktif dalam diskusi dan berbagi pengalaman tentang tantangan mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kegiatan belajar-mengajar. Salah seorang peserta, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat membantunya dalam merancang kegiatan pembelajaran yang lebih interaktif dan berorientasi pada pengembangan karakter siswa.
Kegiatan ini menjadi bukti komitmen SMA N 3 Bireuen dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dengan adanya workshop ini, sekolah berharap dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki kepribadian yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.