Momen Abdul Hamid berdiskusi dengan TA Khalid.
Detikacehnews.id | Bireuen - Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd., Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Bireuen, mengungkapkan pengalaman berharga setelah berdiskusi selama 46 menit bersama Ir. H. Teuku Abdul Khalid, M.M., yang akrab disapa TA Khalid, anggota DPR RI Dapil Aceh II dari Fraksi Partai Gerindra. Dalam pertemuan tersebut, kedua tokoh berbincang serius mengenai berbagai isu strategis, terutama pendidikan dan pertanian sebagai fondasi pembangunan masyarakat Aceh.
Melalui unggahan di akun Facebook pribadinya pada Kamis pagi, Abdul Hamid membagikan poin-poin penting dari diskusi tersebut. Ia menyebutkan bahwa TA Khalid menekankan pentingnya pendidikan berkualitas dengan menanamkan nilai-nilai akhlak mulia sebagai dasar. "Pak TA Khalid memberikan petuah luar biasa. Beliau mencontohkan bahwa meski Ka'bah adalah bangunan paling hebat, Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW bukan untuk memperbaiki bangunan itu, melainkan untuk memperbaiki akhlak manusia. Ini mengajarkan bahwa seorang pemimpin harus lebih memprioritaskan pembangunan SDM yang berakhlak dibandingkan dengan pembangunan fisik semata," tulis Abdul Hamid.
Menurut Abdul Hamid, TA Khalid mengingatkan bahwa pendidikan harus menjadi prioritas utama dalam membangun kualitas masyarakat. Pendidikan yang menanamkan akhlak dan moral akan melahirkan generasi yang mampu menjaga pembangunan dengan nilai-nilai luhur. "Beliau sangat menekankan bahwa sektor pendidikan adalah kunci untuk membangun masyarakat yang berdaya saing, bukan hanya secara intelektual tetapi juga secara moral," jelas Abdul Hamid.
Dalam diskusi itu, Abdul Hamid juga mendukung pandangan TA Khalid terkait kebutuhan mendesak untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, khususnya di daerah-daerah pedesaan. Menurutnya, jika pendidikan diperbaiki, maka masyarakat akan lebih berdaya dan mampu menghadapi tantangan zaman.
Selain pendidikan, diskusi ini juga menyentuh sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian Aceh. TA Khalid menekankan bahwa kesejahteraan petani akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, termasuk dalam menyekolahkan anak-anak mereka.
"Pak TA Khalid menegaskan bahwa jika petani sejahtera, maka mereka akan mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi. Dengan begitu, akan lahir generasi baru yang tidak hanya berpendidikan tinggi tetapi juga memiliki kesadaran untuk menjaga pembangunan dan keutuhan bangsa," ungkap Abdul Hamid.
TA Khalid juga berbagi pandangan tentang perlunya kebijakan yang berpihak pada petani, termasuk akses terhadap teknologi pertanian, peningkatan infrastruktur irigasi, serta dukungan harga komoditas yang stabil. Menurutnya, pertanian yang maju akan menciptakan masyarakat yang mandiri dan berdaya saing di tingkat nasional.
Abdul Hamid mengapresiasi dedikasi TA Khalid dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Aceh di tingkat pusat. Ia berharap agar TA Khalid terus diberi kesehatan dan kekuatan untuk membawa perubahan positif, terutama bagi sektor pendidikan dan pertanian di Aceh.
"Semoga beliau selalu sehat dan terus memperjuangkan nasib petani di pusat. Dengan kebijakan yang berpihak pada pendidikan dan pertanian, kita yakin Aceh akan menjadi provinsi yang lebih maju dan sejahtera," tutup Abdul Hamid dalam unggahannya.
Pertemuan antara Abdul Hamid dan TA Khalid ini menjadi momen penting untuk menyatukan visi dan misi dalam membangun Aceh yang lebih baik. Dengan kolaborasi antara pemimpin daerah dan perwakilan rakyat di pusat, diharapkan langkah-langkah strategis dapat segera direalisasikan demi kesejahteraan masyarakat Aceh.
Diskusi ini juga menjadi bukti bahwa kepemimpinan yang berorientasi pada nilai-nilai moral dan kesejahteraan rakyat dapat menjadi fondasi kokoh untuk pembangunan yang berkelanjutan. Masyarakat pun menanti tindak lanjut dari diskusi ini dalam bentuk kebijakan nyata yang mampu membawa perubahan bagi sektor pendidikan dan pertanian di Aceh.