Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Abdul Hamid: Pintar Akademik Penting, tapi Networking Lebih Utama

Selasa, 24 Desember 2024 | 21:30 WIB Last Updated 2024-12-24T14:30:59Z

Momen Abdul Hamid selfie dengan Dekan FKIP UNIKI dan seluruh peserta kuliah umum.



Detikacehnews.id | Bireuen - “Di era ini, pintar saja tidak cukup. Networking adalah kunci utama yang harus dibangun oleh mahasiswa,” demikian pesan Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Wilayah Kabupaten Bireuen, Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd., dalam kuliah umum bertema “Membangun Karakter Guru dalam Membentuk Karakter Siswa” di Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) pada Selasa, 24 Desember 2024.


Acara yang digelar di Aula Lantai 3 Kampus UNIKI ini diikuti ratusan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dari tiga program studi, yakni Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Pendidikan Bahasa dan Sastra Aceh, serta Pendidikan Seni dan Pertunjukan. Kuliah umum ini tidak hanya menjadi ajang transfer ilmu tetapi juga momentum inspirasi bagi mahasiswa untuk memahami pentingnya koneksi sosial dalam perjalanan karier.


Dalam paparannya, Abdul Hamid mengungkapkan bahwa kemampuan akademik memang penting, tetapi tidak menjadi satu-satunya penentu keberhasilan di dunia kerja, terutama di bidang pendidikan. Ia menekankan bahwa mahasiswa FKIP harus mulai membangun jejaring yang luas, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus, untuk memperluas wawasan dan peluang.


Seorang guru tidak hanya berperan sebagai pengajar di dalam kelas, tetapi juga sebagai fasilitator di masyarakat. Untuk menjalankan peran ini dengan baik, networking sangat diperlukan,” ujar Abdul Hamid.


Menurutnya, melalui networking, mahasiswa dapat menjalin hubungan dengan para praktisi pendidikan, alumni, dan instansi terkait, yang dapat membuka peluang kerja dan kolaborasi di masa depan. Abdul Hamid juga memberikan beberapa tips kepada mahasiswa untuk membangun networking yang efektif, di antaranya:
  • Aktif di Organisasi Mahasiswa: Bergabung dengan organisasi atau komunitas di kampus akan memperluas lingkaran sosial.
  • Menghadiri Seminar dan Workshop: Kegiatan seperti kuliah umum ini adalah salah satu cara memperluas wawasan dan bertemu dengan orang-orang berpengaruh.
  • Memanfaatkan Media Sosial Secara Positif: Platform digital dapat menjadi sarana untuk membangun personal branding dan koneksi dengan para profesional.
  • Membangun Hubungan yang Berkualitas: Networking bukan sekadar mengenal banyak orang, tetapi menjalin hubungan yang saling mendukung dan bermakna.

Dekan FKIP UNIKI, Dra. Zahara, M.Pd., dalam sambutannya mengapresiasi pandangan Abdul Hamid tentang pentingnya networking. Ia menegaskan bahwa pesan ini sejalan dengan visi FKIP UNIKI untuk mencetak pendidik yang tidak hanya unggul dalam akademik tetapi juga memiliki keterampilan sosial yang baik.


Kami selalu mendorong mahasiswa FKIP UNIKI untuk aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, baik di dalam maupun luar kampus. Networking adalah salah satu bekal penting yang akan membawa mereka sukses di dunia kerja nantinya,” ujar Zahara.


Zahara juga mengingatkan mahasiswa bahwa networking adalah proses yang harus dimulai sejak dini. “Jangan menunggu nanti saat lulus. Mulailah sekarang, kenali dosen, alumni, dan tokoh-tokoh di bidang pendidikan. Semua ini akan menjadi investasi untuk masa depan kalian,” tambahnya.


Suasana kuliah umum semakin menarik ketika Abdul Hamid membagikan pengalaman pribadinya tentang pentingnya networking dalam perjalanan kariernya. Ia mengaku bahwa banyak pencapaian yang ia raih berkat relasi yang kuat dan kolaborasi dengan berbagai pihak.


Ilmu pengetahuan itu penting, tetapi relasi yang baik akan memperkuat posisi kita di dunia kerja. Melalui networking, kita dapat saling mendukung dan berbagi pengalaman,” katanya.


Sesi tanya jawab yang berlangsung setelah materi juga menunjukkan antusiasme mahasiswa. Salah seorang mahasiswa bertanya, “Bagaimana cara memulai networking jika kita merasa kurang percaya diri?” Abdul Hamid menjawab dengan motivasi, “Mulailah dengan langkah kecil. Jangan ragu untuk memperkenalkan diri, bertanya, atau berbagi ide. Percaya diri akan tumbuh seiring waktu.”


Setelah kuliah umum, acara dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara FKIP UNIKI dengan Kacabdin Bireuen, serta MoA antara program studi di lingkup FKIP UNIKI. Momen ini menjadi simbol kerja sama yang erat untuk mendukung pengembangan pendidikan di Kabupaten Bireuen.


Acara ditutup dengan sesi foto bersama yang melibatkan seluruh mahasiswa, dosen, ketua program studi, serta Abdul Hamid. Kuliah umum ini diharapkan menjadi momentum bagi mahasiswa FKIP UNIKI untuk mulai membangun jejaring yang luas dan mempersiapkan diri menjadi pendidik yang berkarakter dan berkompeten.


Melalui pesan Abdul Hamid, mahasiswa FKIP UNIKI diingatkan bahwa kesuksesan bukan hanya tentang apa yang kita tahu, tetapi juga tentang siapa yang kita kenal dan bagaimana kita membangun hubungan yang bermakna.