Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Demisioner PEMA UNIKI Kecam Keras Aksi Demo Anarkis di DPRK Bireuen

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:42 WIB Last Updated 2024-12-25T04:42:15Z

Demisioner Presiden Mahasiswa (PEMA) Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI), Muhammad Muttaqin.



Detikacehnews.id | Bireuen – Aksi demonstrasi yang digelar kelompok yang mengatasnamakan Gerakan Aliansi Masyarakat Bireuen (GAMB) di halaman Kantor DPRK Bireuen, Selasa (24/12), menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk Demisioner Presiden Mahasiswa (PEMA) Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI), Muhammad Muttaqin. Demonstrasi yang ditengarai didorong oleh kepentingan politik tertentu tersebut berakhir ricuh dan merusak fasilitas negara, sehingga menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.


Dalam pernyataan resmi yang diterima oleh media, Selasa malam, Muttaqin mengungkapkan bahwa aksi tersebut telah mencederai semangat demokrasi. “Kami melihat bahwa aksi ini tidak lagi murni sebagai penyampaian aspirasi, tetapi sudah dimanfaatkan oleh aktor-aktor politik tertentu untuk kepentingan mereka sendiri. Ini sangat disayangkan,” ujar Muttaqin.


Demonstrasi yang berlangsung untuk ketiga kalinya ini, menurut Muttaqin, membawa tuntutan yang sama terkait pilkada dan isu politik lainnya. Namun, aksi terakhir ini justru mencoreng citra gerakan massa setelah berujung pada kerusuhan. “Ironisnya, unjuk rasa yang seharusnya menjadi wadah penyampaian pendapat secara damai, malah berubah menjadi aksi anarkis yang merusak fasilitas publik,” tegasnya.


Muttaqin menyoroti adanya provokasi dari para demonstran yang nyaris menyebabkan benturan fisik dengan pihak kepolisian. Ia menilai tindakan tersebut menciptakan preseden buruk, baik bagi masyarakat maupun para aktivis yang ingin menyampaikan aspirasi secara konstruktif.


Pengrusakan fasilitas negara hanya akan merugikan masyarakat luas. Selain itu, tindakan ini menciptakan citra negatif terhadap aksi demonstrasi di Kabupaten Bireuen,” tambahnya.


Muttaqin mengajak mahasiswa dan elemen masyarakat sipil lainnya untuk mengedepankan sikap arif dan bijaksana dalam menyampaikan aspirasi. Ia menegaskan bahwa cara-cara anarkis hanya akan memperburuk situasi dan menambah persoalan baru.


Kami meminta seluruh elemen masyarakat, khususnya mahasiswa, agar lebih bijak dalam menyampaikan tuntutan. Penyampaian aspirasi harus dilakukan dengan cara yang damai, konstruktif, dan tidak merusak fasilitas publik,” ujar Muttaqin.


Ia juga meminta aparat kepolisian Polres Bireuen untuk bertindak tegas terhadap pelaku aksi anarkis. “Kami berharap pihak kepolisian memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini dan tidak segan-segan menindak para pelaku yang terbukti merusak fasilitas negara dan mengganggu kenyamanan masyarakat,” tegasnya.


Sebagai mantan Presiden Mahasiswa, Muttaqin menilai bahwa aksi unjuk rasa merupakan bagian penting dari demokrasi. Namun, tindakan tersebut harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan menghormati hak-hak masyarakat lainnya.


Demokrasi yang sehat hanya dapat terwujud jika setiap elemen masyarakat memahami batas-batas dalam menyampaikan aspirasi. Jangan sampai aksi-aksi seperti ini justru merusak nilai-nilai demokrasi itu sendiri,” pungkasnya.


Aksi demonstrasi yang berujung ricuh ini menjadi perhatian publik di Bireuen. Banyak pihak berharap agar ke depannya, unjuk rasa dilakukan dengan lebih damai dan mengedepankan dialog. Kerusuhan dan pengrusakan hanya akan menciptakan kebuntuan serta kerugian bagi semua pihak.