Foto bersama dosen PGSD dan Biologi Umuslim dengan mahasiswa usai kegiatan.
Detikacehnews.id | Bireuen - Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Almuslim (Umuslim) berkolaborasi dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang bertajuk “Pengembangan Kemampuan Bahasa Inggris untuk Promosi Kearifan Lokal dan Edukasi Lingkungan”. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 20 Desember 2024, di Ekoduwisata Paya Nie, Gampong Blang Me, Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen.
Dengan mengusung tema yang relevan dengan upaya konservasi lingkungan dan peningkatan sektor pariwisata lokal, kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi mahasiswa mengenai cara menjadi pemandu wisata (tour guide) bagi wisatawan asing. Selain itu, mereka juga diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga ekosistem lingkungan, khususnya kawasan rawa gambut seperti Paya Nie.
Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Pelaksana, Intan Zuhra, S.Pd., M.Pd., yang juga merupakan ahli di bidang Pendidikan Bahasa Inggris. Dalam sambutannya, Intan menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas disiplin untuk menciptakan program yang tidak hanya mendidik, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Pemateri pertama, Erlia Hanum, M.Pd., seorang akademisi dari bidang Pendidikan Biologi, menyampaikan materi bertajuk “Rawa Paya Nie: Lokasi Edukasi untuk Lingkungan Hidup”. Dalam paparannya, Erlia menekankan potensi besar Paya Nie sebagai destinasi wisata edukasi berbasis lingkungan.
“Rawa gambut ini memiliki flora dan fauna khas yang sangat bernilai. Namun, potensi ini terancam oleh kerusakan dan penyusutan lahan. Oleh karena itu, konservasi menjadi langkah penting untuk melindungi ekosistem ini,” jelas Erlia.
Ia juga menyoroti pentingnya pendidikan lingkungan hidup bagi generasi muda. Menurutnya, dengan memahami dampak tindakan mereka terhadap lingkungan, generasi muda dapat bertindak lebih bijaksana dalam menjaga kelestarian alam.
Sesi kedua diisi oleh M. Haris Mustaqim, M.Pd., ahli Pendidikan Bahasa Inggris dengan fokus pada sektor pariwisata. Dalam materi berjudul “English for Tourism: Teaching English to People in the Tourism Industry”, Haris memberikan pelatihan bahasa Inggris untuk kebutuhan komunikasi global di sektor pariwisata.
“Bahasa Inggris adalah lingua franca yang memungkinkan kita melayani wisatawan internasional dengan lebih baik, membuka peluang karier, dan memperluas jaringan pariwisata global,” ujar Haris.
Materi yang disampaikan mencakup berbagai skenario praktis, seperti percakapan di hotel, restoran, pemanduan wisata, dan perencanaan perjalanan. Para peserta juga diajarkan kosa kata esensial di bidang perhotelan, transportasi, makanan, dan atraksi wisata. Tidak hanya itu, pelatihan ini menekankan pentingnya kesadaran budaya, teknik presentasi yang efektif, dan penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
“Harapannya, peserta mampu memberikan pengalaman yang berkesan bagi wisatawan internasional sehingga dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata lokal,” tambah Haris.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang pentingnya konservasi lingkungan, tetapi juga membekali mahasiswa dengan keterampilan bahasa Inggris yang aplikatif untuk mendukung promosi pariwisata. Selain itu, kolaborasi lintas disiplin ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pelestarian lingkungan dan potensi besar Paya Nie sebagai destinasi wisata edukasi.
Dengan rangkaian kegiatan yang edukatif dan aplikatif, Program Studi PGSD dan Biologi Umuslim berhasil menunjukkan peran aktifnya dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya di bidang lingkungan dan pariwisata. Ke depan, kegiatan serupa diharapkan terus dilakukan untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.