Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Gelar Maulid Akbar, Warga Aceh Jabodetabek Sambut Haji Mukhlis dengan Adat Peusijuk

Senin, 16 Desember 2024 | 00:18 WIB Last Updated 2024-12-15T17:19:36Z

Momen H. Mukhlis, ST foto bersama dengan IKSS pada acara Maulid Akbar di Jakarta Timur



Detikacehnews.id | Jakarta - Ribuan warga Aceh yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Samalanga Se-Jabodetabek (IKSS) dan sekitarnya menggelar acara syukuran sekaligus peringatan Maulid Akbar di Museum Purna Bakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (15/12). Momentum ini menjadi ajang silaturahmi akbar sekaligus penghormatan kepada sejumlah tokoh Aceh, termasuk H. Mukhlis, ST, yang baru saja terpilih sebagai Bupati Bireuen.


Dalam prosesi adat yang penuh makna, H. Mukhlis dipeusijuk (diberikan doa dan restu adat) sebagai simbol rasa syukur atas amanah yang diterimanya dari rakyat Bireuen. Prosesi sakral tersebut dipimpin oleh ulama kharismatik Aceh, Tgk. H. Nurruzahri Yahya atau yang dikenal dengan Waled Nu, didampingi Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Jakarta, Dr. Surya Darma, dan Ketua Taman Iskandar Muda (TIM), Ir. H. Muslim Armas.


Selain H. Mukhlis, beberapa tokoh Aceh lainnya yang juga sukses di tahun politik ini turut mendapat peusijuk, seperti Wakil Ketua DPRA, Ir. H. Saifuddin Muhammad (Ayah Fud), dan Walikota Lhokseumawe, Sayuti Abu Bakar. Namun, beberapa pejabat penting asal Aceh, seperti anggota DPR RI dan Menteri Kabinet Merah Putih Teuku Riefky Harsya, dikabarkan tidak dapat hadir karena sedang berada di luar Jakarta.


Dalam tausiyahnya, Waled Nu mengingatkan ribuan warga Aceh yang hadir akan pentingnya menjaga tradisi Islami dan dakwah di mana pun mereka berada. Menurutnya, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan hanya sebuah ritual seremonial, tetapi juga momentum untuk memperkuat iman dan silaturahmi.


Alhamdulillah, kami sangat bangga melihat kekompakan warga Samalanga di Jakarta. Acara Maulid ini adalah wujud nyata kecintaan kita terhadap Rasulullah SAW dan upaya untuk terus mensyiarkan dakwah Islam di tanah rantau,” ungkap Waled Nu dengan penuh semangat.


Ketua Umum IKSS, dr. Taufiq A. Bakar, MARS, dalam sambutannya menuturkan bahwa Maulid Akbar ini merupakan agenda tahunan yang selalu dinantikan warga Aceh di Jabodetabek. Ia menegaskan bahwa acara ini tidak hanya sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga sarat hikmah dalam memperkuat rasa persaudaraan.


Atas nama seluruh keluarga besar IKSS, kami mengucapkan terima kasih kepada para donatur dan semua pihak yang telah berpartisipasi dalam mensukseskan acara ini. Tanpa dukungan tersebut, Maulid Akbar yang dipersiapkan selama beberapa bulan terakhir tidak mungkin dapat berjalan dengan lancar,” ujar dr. Taufiq.


Lebih dari seribu warga Aceh hadir pada acara ini, termasuk anak-anak hingga orang tua. Kehadiran mereka mencerminkan solidaritas yang kuat di antara masyarakat Aceh yang tinggal jauh dari kampung halaman.


H. Mukhlis, dalam sambutannya, menyampaikan rasa haru dan bangga atas sambutan hangat dari masyarakat Aceh di Jakarta. Ia berharap kekompakan yang sudah terjalin dengan baik ini dapat terus dijaga dan menjadi teladan bagi generasi muda Aceh di masa mendatang.


Insya Allah, amanah dan kepercayaan yang diberikan oleh rakyat Bireuen akan kami jaga sebaik-baiknya. Kami berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat luas,” tegas H. Mukhlis.


Acara ini menjadi momen istimewa, tidak hanya bagi H. Mukhlis, tetapi juga bagi seluruh warga Aceh di perantauan. Kegiatan yang dikemas dengan nuansa adat dan agama ini mencerminkan kuatnya identitas budaya Aceh yang terus dilestarikan meski berada jauh dari tanah kelahiran.


Acara ini diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Waled Nu, dilanjutkan dengan makan siang bersama berupa hidangan khas Aceh yang menambah suasana keakraban. Maulid Akbar ini sekali lagi menjadi bukti bahwa masyarakat Aceh, di mana pun mereka berada, senantiasa menjaga tradisi, persatuan, dan nilai-nilai keislaman.


Warga Aceh yang hadir berharap kegiatan seperti ini dapat terus digalakkan sebagai sarana mempererat silaturahmi dan memupuk semangat kebersamaan, baik di dalam maupun di luar Aceh.