Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Bireuen, Abdul Hamid, SPd, MPd memantau langsung jalannya kegiatan assessment di SMAN 3 Bireuen.
Detikacehnews.id | Bireuen – Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Bireuen melaksanakan kegiatan assessment kepada 1.714 guru dari jenjang SMA, SMK, dan SLB. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu (18/12) hingga Jumat (20/12), dengan menggunakan tiga sekolah utama sebagai lokasi pelaksanaan, yaitu SMAN 1 Bireuen, SMAN 3 Bireuen, dan SMAN 2 Peusangan. Sebanyak tujuh laboratorium komputer di sekolah-sekolah tersebut digunakan untuk memastikan kelancaran kegiatan ini.
Setiap harinya, kegiatan assessment ini dilakukan dalam tiga sesi, yaitu pukul 08.00–10.00 WIB, 10.15–12.15 WIB, dan 14.00–16.00 WIB. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Bireuen, Abdul Hamid, SPd, MPd, yang turut memantau langsung jalannya kegiatan di SMAN 3 Bireuen, menjelaskan pentingnya kegiatan ini dalam memetakan kemampuan guru.
“Assessment ini bertujuan untuk memetakan kemampuan guru sehingga memudahkan Dinas Pendidikan Aceh dalam menyusun pelatihan dan pembinaan di masa depan. Hasil dari kegiatan ini akan menunjukkan kompetensi apa yang sudah dikuasai oleh para guru dan apa yang masih perlu ditingkatkan,” ujar Abdul Hamid.
Ia menambahkan bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Aceh. “Dengan mengetahui kebutuhan pelatihan berdasarkan hasil assessment, kita dapat memberikan pembinaan yang lebih tepat sasaran. Harapannya, para guru dapat meningkatkan kompetensi mereka sesuai dengan standar yang dibutuhkan untuk mencerdaskan generasi bangsa,” lanjutnya.
Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh para guru peserta assessment. Mereka melihat program ini sebagai kesempatan berharga untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah masing-masing.
“Saya menyambut baik program assessment ini. Dengan adanya kegiatan ini, kami sebagai guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuan kami saat ini dan apa yang perlu ditingkatkan. Ini sangat bermanfaat untuk pengembangan profesional kami,” kata guru di SMAN 3 Bireuen.
Salah seorang pengawas ruang sekaligus pengawas pembina, turut mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. Menurutnya, assessment ini tidak hanya membantu dalam pemetaan kemampuan guru, tetapi juga memberikan dampak positif jangka panjang terhadap kualitas pendidikan di Kabupaten Bireuen.
“Dengan pelaksanaan assessment ini, diharapkan kualitas pendidikan di Kabupaten Bireuen semakin meningkat. Guru yang telah mengetahui kelemahan dan kelebihannya diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih maksimal dalam mencerdaskan generasi bangsa,” ujarnya.
Program assessment ini menjadi salah satu program prioritas Dinas Pendidikan Aceh untuk memastikan mutu pendidikan di provinsi tersebut terus meningkat. Dengan data yang dihasilkan dari assessment ini, diharapkan Dinas Pendidikan Aceh dapat menyusun program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik para guru.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik, yang merupakan ujung tombak dalam menciptakan generasi penerus yang unggul.
Kegiatan assessment ini menunjukkan komitmen Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Bireuen dalam mendukung peningkatan kompetensi guru. Langkah ini tidak hanya penting untuk mempersiapkan guru menghadapi tantangan pendidikan di masa depan, tetapi juga untuk memastikan bahwa pendidikan di Kabupaten Bireuen mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Dengan selesainya assessment pada Jumat (20/12), para guru dan pihak terkait kini menantikan hasilnya yang akan menjadi dasar penyusunan program pembinaan di masa mendatang. Langkah ini diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam kualitas pendidikan di Kabupaten Bireuen dan Aceh secara keseluruhan.