Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen, Mulyadi, SE., MM., saat memberikan sambutan dan menjawab langsung berbagai keluhan petani.
Detikacehnews.id | Bireuen - Tradisi Kenduri Blang Tahunan, yang merupakan wujud syukur masyarakat petani sebelum memulai musim tanam padi, kembali digelar oleh masyarakat Mukim Kecamatan Blang Blahdeh dan Mukim Kecamatan Jeumpa. Acara ini berlangsung meriah di kawasan bersejarah Makam Raja Jeumpa, Desa Blang Seupeung, Kecamatan Jeumpa, dengan kehadiran berbagai elemen masyarakat dan tokoh penting. Salah satu yang menjadi perhatian adalah kehadiran Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen, Mulyadi, SE., MM., yang menyempatkan diri hadir langsung untuk memberikan dukungan kepada para petani.
Kehadiran Mulyadi, SE., MM., disambut hangat oleh masyarakat tani yang merasa didampingi oleh pemimpin yang peduli terhadap tantangan mereka. Dalam sambutannya, Mulyadi menegaskan bahwa kehadirannya di acara ini bukan hanya sebagai bentuk apresiasi terhadap tradisi masyarakat, tetapi juga sebagai upaya mendengarkan langsung keluhan petani.
“Kenduri Blang bukan hanya warisan budaya yang harus dilestarikan, tetapi juga bagian dari syariat Islam yang menjadi doa bersama kepada Allah SWT agar proses bercocok tanam berjalan lancar hingga panen tiba. Kehadiran saya di sini adalah untuk memastikan bahwa para petani memiliki akses langsung kepada kami di dinas untuk menyampaikan setiap kendala yang dihadapi di lapangan,” ujar Mulyadi.
Ia menambahkan bahwa dinas pertanian telah menugaskan Badan Penyuluh Lapangan (BPL) di setiap kecamatan di Bireuen untuk mendampingi petani dalam proses tanam padi. Para penyuluh ini, kata Mulyadi, bertugas menjadi penghubung antara petani dan pemerintah, memastikan semua persoalan dapat ditangani dengan cepat dan efektif.
Dalam acara ini, Mulyadi secara langsung menerima berbagai keluhan dari masyarakat tani. Beberapa isu utama yang disampaikan adalah keterbatasan pupuk bersubsidi, sulitnya pengairan sawah, dan kendala teknis lainnya. Mulyadi memberikan penjelasan detail terkait upaya yang telah dan akan dilakukan oleh dinas untuk mengatasi masalah ini.
“Kami memahami bahwa ketersediaan pupuk dan air menjadi isu krusial bagi para petani. Oleh karena itu, dinas terus berupaya memperbaiki distribusi pupuk bersubsidi dan bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan saluran irigasi berfungsi optimal,” jelasnya.
Lebih jauh, Mulyadi juga mengungkapkan bahwa dinas pertanian saat ini tengah melakukan penelitian tentang jadwal tanam padi yang paling tepat untuk menghindari serangan hama. “Kami sedang mengkaji pola tanam yang ideal agar petani tidak mengalami kerugian akibat hama yang biasanya muncul di bulan tertentu. Hasil penelitian ini nantinya akan disosialisasikan kepada masyarakat,” katanya.
Kenduri Blang yang diawali dengan zikir dan doa bersama ini menjadi momen sakral bagi masyarakat setempat. Selain dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian, acara ini juga melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat desa, dan Majelis Adat Aceh (MAA) Bireuen. Kehadiran berbagai pihak ini mencerminkan kuatnya nilai kebersamaan dalam tradisi masyarakat Aceh.
Mulyadi mengapresiasi inisiatif masyarakat Mukim Kecamatan Blang Blahdeh dan Jeumpa dalam melestarikan tradisi ini. “Tradisi seperti ini adalah warisan yang tidak hanya mempererat hubungan antarwarga tetapi juga menjadi wujud pengabdian kepada Allah SWT. Kami di dinas pertanian sangat mendukung pelaksanaan tradisi ini,” ungkapnya.
Sebagai puncak acara, masyarakat bersama-sama menikmati hidangan khas Aceh berupa kuah beulangong yang dimasak dari dua ekor kerbau. Hidangan ini menjadi simbol kebersamaan dan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
Masyarakat menyampaikan rasa puas dan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian. Salah satu petani mengungkapkan harapannya agar pemerintah terus hadir dan membantu mereka mengatasi tantangan di lapangan.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pak Mulyadi yang mau hadir langsung di tengah-tengah kami. Kehadirannya memberikan semangat baru bagi kami para petani,” ujar seorang petani dari Kecamatan Blang Blahdeh.
Dengan berakhirnya acara ini, Mulyadi berharap agar sinergi antara pemerintah dan masyarakat tani semakin kuat. Ia berjanji untuk terus memberikan perhatian penuh demi meningkatkan kesejahteraan petani dan memajukan sektor pertanian di Bireuen.
“Kenduri Blang ini bukan hanya tradisi, tetapi juga wujud komitmen kita bersama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi pertanian di Bireuen,” tutup Mulyadi.