Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Mengenang 20 Tahun Tsunami Aceh, Bupati Terpilih Ajak Masyarakat Bireuen Refleksi dan Perkuat Solidaritas

Kamis, 26 Desember 2024 | 19:56 WIB Last Updated 2024-12-26T12:56:46Z

Bupati Bireuen terpilih, H. Mukhlis, ST



Detikacehnews.id | Bireuen - Memperingati dua dekade tragedi tsunami yang mengguncang Aceh pada 26 Desember 2004, Bupati Bireuen terpilih, H. Mukhlis, ST, menyampaikan pesan refleksi dalam sebuah wawancara eksklusif dengan awak media detikacehnews.id. Tragedi yang menelan ratusan ribu jiwa tersebut, menurutnya, harus menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya persatuan, solidaritas, dan kesiapsiagaan masyarakat.


Dalam wawancara tersebut, H. Mukhlis, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Bireuen, mengingatkan bahwa peristiwa tsunami bukan hanya duka mendalam bagi Aceh, tetapi juga menjadi pengingat tentang nilai kemanusiaan yang universal. “Tsunami Aceh adalah sejarah kelam, tetapi juga menjadi momen yang menunjukkan betapa kuatnya solidaritas masyarakat. Kita tidak hanya menerima bantuan dari berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga dari dunia internasional. Ini adalah bukti bahwa nilai kebersamaan adalah fondasi yang sangat penting dalam menghadapi krisis,” ujarnya.


H. Mukhlis mengajak masyarakat Bireuen untuk menjadikan peringatan 20 tahun tsunami ini sebagai momentum refleksi. Ia menegaskan bahwa bencana alam adalah peringatan bagi manusia untuk lebih menghargai alam dan hidup berdampingan dengan harmoni.


Sebagai umat yang beriman, kita perlu memahami bahwa bencana ini adalah ujian dari Allah. Kita harus mengambil hikmah untuk lebih menjaga lingkungan, memperkuat hubungan sosial, dan meningkatkan kesiapsiagaan. Refleksi ini juga harus diikuti dengan langkah nyata agar masyarakat kita lebih tangguh menghadapi berbagai tantangan,” katanya.


Ia menambahkan bahwa pendidikan kebencanaan perlu menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah agar generasi muda memahami pentingnya mitigasi bencana. “Anak-anak kita harus tahu apa yang harus dilakukan jika bencana datang. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan,” tambahnya.


Solidaritas, menurut H. Mukhlis, adalah salah satu pelajaran terbesar yang bisa diambil dari tragedi tsunami. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat Bireuen untuk terus memperkuat semangat kebersamaan dan tolong-menolong, baik dalam menghadapi bencana maupun dalam kehidupan sehari-hari.


Di masa itu, kita melihat bagaimana semua pihak, tanpa memandang latar belakang, bergandengan tangan untuk membantu sesama. Semangat ini harus terus hidup di tengah-tengah kita. Dalam kehidupan modern yang sering membuat kita terpecah, tsunami mengingatkan kita betapa pentingnya kebersamaan,” ujarnya.


Mengakhiri wawancaranya, H. Mukhlis menyampaikan harapannya agar tragedi tsunami terus menjadi pengingat bagi generasi mendatang tentang arti penting kebersamaan dan kesiapsiagaan. “Tsunami adalah bagian dari sejarah kita. Tugas kita adalah memastikan bahwa generasi berikutnya tidak hanya mengingat peristiwa ini, tetapi juga mengambil pelajaran berharga darinya. Mari kita bersama-sama membangun Bireuen yang lebih tangguh, lebih bersatu, dan lebih siap menghadapi masa depan,” pungkasnya.


Wawancara ini menegaskan komitmen H. Mukhlis untuk membawa nilai-nilai kemanusiaan ke dalam program kepemimpinannya di Bireuen. Pesan tersebut menjadi pengingat bahwa meskipun waktu terus berjalan, luka tsunami tetap mengajarkan kebijaksanaan dan kebersamaan yang tak lekang oleh waktu.