Ketua Umum PII Aceh, Amsal Alfian foto bersama tokoh penting dari seluruh penjuru Aceh hingga tingkat nasional
Detikacehnews.id | Bireuen - Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Aceh sukses menyelenggarakan Konferensi Wilayah (KONWIL) ke-XXXI di Kabupaten Bireuen, Minggu, 29 Desember 2024. Acara akbar ini berlangsung megah di halaman Gedung Pendopo Bupati Bireuen dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari seluruh penjuru Aceh hingga tingkat nasional.
Momentum besar ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial Aceh, Dr. Mualem Yakob, M.Si., yang mewakili Penjabat Gubernur Aceh; Penjabat Bupati Bireuen, Jalaluddin, S.H., M.H.; Staf Ahli Gubernur Aceh, Munawar Khalir; tokoh nasional Malek Raden; Ketua PB PII Abdul Qohar Ruslan; serta Ketua Keluarga Besar PII Aceh dan Keluarga Besar PII Bireuen. Kehadiran para tokoh ini menjadi bukti nyata betapa strategisnya peran PII Aceh dalam membangun generasi pelajar yang unggul dan berdaya saing.
Ketua Umum PII Aceh, Amsal Alfian, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Konwil kali ini adalah momen penting bagi seluruh pengurus daerah dari berbagai kabupaten/kota di Aceh untuk bermusyawarah menentukan arah baru organisasi.
"Ayo kita berkonferensi bersama untuk menentukan arah baru PII selama satu periode ke depan. Dalam konferensi ini juga, para pengurus daerah akan mereview apa yang telah kita lakukan selama satu periode yang lalu," ujar Amsal dengan penuh semangat.
Ia menekankan bahwa PII merupakan organisasi kader yang menjadi mitra strategis pemerintah sekaligus pengkritik yang konstruktif. "Kami akan terus berpihak pada masyarakat pelajar. Terima kasih kepada pemerintah Aceh, pemerintah kabupaten se-Aceh, dan Keluarga Besar PII yang selalu mendukung kegiatan kami," tambahnya.
Ketua Umum PB PII, Abdul Qohar Ruslan, dalam sambutannya memberikan apresiasi besar kepada PII Aceh yang ia sebut sebagai pengurus wilayah paling mandiri dan laboratorium kader terbesar di Indonesia.
"PII Aceh hari ini adalah model terbaik untuk PII se-Indonesia. Kami bangga dengan apa yang telah dicapai dan berharap kemandirian ini terus berlanjut ke depan," ujar Abdul Qohar.
Ia juga menambahkan bahwa Bireuen, sebagai "Kota Juang" yang sarat dengan sejarah, diharapkan dapat melahirkan sejarah-sejarah baru melalui tangan-tangan generasi PII. "Aceh adalah ladang pengkaderan terbaik PII di Indonesia. Semoga ke depannya, PII Aceh semakin jaya di masanya," tutupnya.
Konferensi Wilayah ke-XXXI ini tidak hanya menjadi ajang konsolidasi organisasi, tetapi juga sebuah langkah besar menuju kemandirian PII Aceh. Dengan dukungan pemerintah dan Keluarga Besar PII, diharapkan PII Aceh mampu terus menjadi role model dalam membangun kader yang tangguh, cerdas, dan berintegritas.
Melalui konferensi ini, sejarah baru sedang ditulis di tanah Aceh, membawa harapan besar untuk generasi pelajar Indonesia yang lebih baik. Semoga PII Aceh terus menjadi cahaya yang menerangi jalan pelajar dalam meniti masa depan gemilang.