Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Presiden Mahasiswa IAI Almuslim: Demo Harus Damai, Aksi Anarkis Bukan Jalan Keluar

Rabu, 25 Desember 2024 | 16:05 WIB Last Updated 2024-12-25T09:05:45Z

Presiden Mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) Almuslim, Zaki Rifka



Detikacehnews.id | Bireuen - Situasi di Bireuen memanas setelah serangkaian aksi demonstrasi yang berujung pada kerusuhan. Insiden ini menjadi perhatian banyak pihak, termasuk Presiden Mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) Almuslim, Zaki Rifka, yang mengecam keras tindakan anarkis yang terjadi. Aksi yang mulanya bertujuan menyampaikan aspirasi terkait hasil Pilkada, kini justru meninggalkan kerusakan pada fasilitas umum dan menciptakan keresahan di masyarakat.


Zaki Rifka menyatakan bahwa kekerasan bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah. “Kami, Badan Eksekutif Mahasiswa IAI Almuslim, dengan tegas mengecam aksi anarkis yang mencoreng demokrasi. Kebebasan berpendapat memang dijamin undang-undang, tetapi bukan berarti kebebasan ini bisa digunakan untuk merusak tatanan sosial dan fasilitas umum,” ungkap Zaki.


Aksi demonstrasi yang berlangsung pada 24 Desember 2024 berakhir dengan kerusuhan, yang mengakibatkan kerusakan pada gedung pemerintahan dan ruang publik. Pihak kepolisian telah menangkap beberapa pelaku kerusuhan dan menegaskan akan memproses mereka sesuai hukum yang berlaku. Hal ini mendapat perhatian dari berbagai elemen mahasiswa, termasuk Zaki Rifka.


Dalam konteks ini, Zaki Rifka menekankan pentingnya menjaga kedamaian selama demonstrasi. Menurutnya, aksi yang berujung pada kekerasan dan perusakan hanya akan mencoreng tujuan mulia yang ingin dicapai.


Kami mendukung hak berdemonstrasi, tetapi harus dengan cara yang damai dan bermartabat. Aksi anarkis tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga mengalihkan perhatian dari isu utama yang sebenarnya ingin diperjuangkan. Jangan sampai perjuangan berubah menjadi perusakan,” tegas Zaki.


Zaki juga menggarisbawahi pentingnya menjaga ketertiban selama aksi protes. Ia menegaskan bahwa kekerasan tidak pernah menjadi solusi dan hanya akan memperburuk situasi. Zaki menyerukan kepada mahasiswa dan masyarakat untuk mengedepankan dialog sebagai cara menyampaikan aspirasi.


Kita harus belajar menggunakan ruang-ruang dialog dan musyawarah. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan melalui komunikasi yang baik,” lanjut Zaki.


Sebagai pemimpin mahasiswa, Zaki juga menyoroti tanggung jawab moral mahasiswa dalam menjaga demokrasi dan tatanan sosial. Menurutnya, mahasiswa harus menjadi contoh dalam menunjukkan cara berdemokrasi yang sehat dan konstruktif.


Mahasiswa adalah agen perubahan. Kami memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga nilai-nilai demokrasi. Jangan sampai aksi-aksi seperti ini mencoreng nama baik kita sebagai generasi muda yang berpendidikan,” tambahnya.


Zaki mengajak semua elemen masyarakat, terutama mahasiswa, untuk memanfaatkan hak berdemonstrasi dengan bijak. “Demonstrasi adalah salah satu bentuk demokrasi. Namun, kita harus memastikan bahwa pelaksanaannya tetap dalam koridor hukum dan etika,” katanya.


Zaki juga mendukung langkah aparat keamanan dalam menindak para pelaku kerusuhan, tetapi mengingatkan agar tindakan tersebut dilakukan dengan bijaksana dan sesuai prosedur hukum.


Kami menghargai langkah tegas dari aparat keamanan, tetapi kami juga berharap bahwa proses penegakan hukum dilakukan secara adil dan transparan. Ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat,” ujarnya.


Insiden kerusuhan ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak tentang bagaimana menyampaikan aspirasi secara damai tanpa merugikan orang lain. Dengan seruan bersama dari Zaki Rifka diharapkan masyarakat Bireuen dapat lebih bijak dalam menggunakan hak berdemonstrasi, sehingga demokrasi yang sehat dapat terwujud tanpa mengorbankan stabilitas dan keamanan.


Semoga ini menjadi momentum bagi kita semua untuk introspeksi. Mari bersama-sama menjaga kedamaian dan menyampaikan aspirasi dengan cara yang terhormat. Perjuangan kita harus menjadi solusi, bukan masalah,” tutup Zaki.