Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Presiden Mahasiswa UNIKI Kecam Keras Aksi Demo Anarkis

Rabu, 25 Desember 2024 | 20:13 WIB Last Updated 2024-12-25T13:13:03Z

Presiden Mahasiswa UNIKI, Putri Zianby Cintami



Detikacehnews.id | Bireuen - Menanggapi gelombang demonstrasi yang berujung pada aksi anarkis di Kabupaten Bireuen, Presiden Mahasiswa Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI), Putri Zianby Cintami, menyampaikan sikap tegas untuk mengecam tindakan destruktif yang terjadi dalam penyampaian aspirasi. Dalam pernyataannya, Putri menekankan bahwa kebebasan berpendapat adalah hak fundamental setiap warga negara, namun harus dilakukan secara beretika, santun, dan tidak merugikan pihak lain.


Menurut Putri, aksi anarkis yang menyebabkan kerusakan fasilitas publik dan menciptakan ketegangan sosial adalah tindakan yang mencoreng nilai-nilai luhur demokrasi. "Demo yang dilakukan dengan cara anarkis hanya merusak esensi perjuangan aspirasi itu sendiri. Nilai-nilai demokrasi mengajarkan kita untuk menyampaikan pendapat secara damai dan bermartabat. Sebagai mahasiswa, kita seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat, bukan malah menambah permasalahan dengan tindakan destruktif," ujarnya.


Putri juga menyoroti pentingnya menjaga nilai-nilai intelektual dan kebangsaan yang menjadi landasan UNIKI sebagai lembaga pendidikan tinggi. Ia menegaskan bahwa kebebasan berpendapat harus diimbangi dengan tanggung jawab moral untuk menjunjung tinggi ketertiban dan keamanan bersama. "UNIKI selalu mendukung kebebasan berpendapat. Namun, kami mengingatkan bahwa solusi dari permasalahan tidak akan pernah ditemukan melalui kekerasan atau perusakan," tegasnya.


Dalam pernyataannya, Putri mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, untuk menjadikan dialog, musyawarah, dan komunikasi sebagai jalan utama dalam menyelesaikan permasalahan. Menurutnya, aspirasi yang disampaikan secara damai akan lebih dihargai oleh pihak-pihak yang berkepentingan.


"Saya mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat untuk berhenti sejenak dan merenungkan cara yang paling bijak dalam menyampaikan pendapat. Dialog adalah kunci. Jika kita dapat duduk bersama untuk membahas permasalahan, tanpa kerusuhan dan kerusakan, maka aspirasi kita akan lebih didengar dan dihargai," tambah Putri.


Pernyataan Putri muncul setelah terjadinya demo yang berlangsung ricuh di Kabupaten Bireuen, di mana fasilitas publik mengalami kerusakan akibat ulah massa. Insiden ini memicu perhatian luas dari berbagai kalangan, termasuk para pemimpin mahasiswa, akademisi, dan masyarakat umum.


Menurut Putri, kerusuhan ini menciptakan preseden buruk bagi demokrasi lokal dan mengancam stabilitas sosial. "Tindakan destruktif seperti ini hanya meninggalkan kerugian besar bagi masyarakat, baik secara materi maupun moral. Kita harus bersama-sama menolak anarkisme dalam bentuk apa pun," katanya.


Putri menutup pernyataannya dengan harapan bahwa aksi anarkis tidak lagi menjadi bagian dari budaya demokrasi di Indonesia. Ia mengimbau masyarakat untuk mengutamakan cara-cara yang beradab dalam menyuarakan aspirasi, agar keutuhan bangsa tetap terjaga.


"Kita semua memiliki peran dalam membangun Indonesia yang lebih baik. Mari kita jadikan demokrasi sebagai alat untuk memperbaiki keadaan, bukan untuk menciptakan konflik. Dengan mengedepankan dialog dan kerja sama, kita dapat menyelesaikan permasalahan tanpa mengorbankan keamanan dan kenyamanan masyarakat," tutup Putri.


Pernyataan ini mencerminkan komitmen UNIKI sebagai institusi pendidikan tinggi untuk mendukung demokrasi yang sehat, sekaligus menolak keras segala bentuk kekerasan dan anarkisme dalam penyampaian aspirasi.