Mawardy S.Pd., raih Juara I Guru SLB/PKLK Berprestasi Provinsi Aceh 2024.
Detikacehnews.id | Bireuen - Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) 2024, Dinas Pendidikan Aceh sukses menggelar ajang Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Berprestasi tingkat provinsi. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Rasamala, Banda Aceh, pada 2-5 Desember ini menjadi wadah bagi guru dan tenaga kependidikan untuk menampilkan praktik terbaik dan kontribusi mereka dalam dunia pendidikan.
Tahun ini, seleksi GTK berprestasi mencakup enam kategori utama, yaitu Kepala SMA Berprestasi, Kepala SMK Berprestasi, Kepala SLB/PKLK (Pendidikan Khusus Layanan Khusus) Berprestasi, Guru SMA Berprestasi, Guru SMK Berprestasi, dan Guru SLB/PKLK Berprestasi. Seleksi awal dilakukan secara daring melalui pengumpulan video praktik baik pembelajaran dan portofolio yang memuat berbagai dokumen pendukung seperti sertifikat keahlian, karya literasi, hingga inovasi di bidang teknologi dan seni.
Dari 23 peserta kategori Guru SLB/PKLK yang berhasil lolos ke tahap final, Mawardy S.Pd., yang akrab disapa Ardy, keluar sebagai Juara 1. Guru yang kini mengabdi di SLB Bukesra Banda Aceh ini telah menjalani perjalanan panjang sebagai pengajar bagi anak berkebutuhan khusus selama hampir satu dekade.
Ardy, yang berasal dari Gampong Blang Teumulek, Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen, dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dalam mendidik siswa dengan kebutuhan khusus. Dengan keuletannya, ia tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga seorang motivator yang terus memberikan inspirasi kepada siswa, rekan kerja, dan masyarakat sekitar.
Dalam ajang apresiasi tersebut, Ardy memukau para juri dengan praktik pembelajarannya yang inovatif dan pendekatan holistik terhadap pendidikan inklusif. Ia mengedepankan penggunaan teknologi adaptif dan metode pembelajaran yang ramah bagi peserta didik berkebutuhan khusus, menjadikannya sosok teladan bagi guru lainnya di Aceh.
Sebagai pemenang, Ardy mendapatkan penghargaan berupa paket umrah ke Tanah Suci Mekkah. Hadiah ini tidak hanya menjadi bentuk apresiasi atas kerja kerasnya, tetapi juga motivasi untuk terus berkarya di dunia pendidikan. Sementara itu, juara 2 dan juara 3 masing-masing mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 7.500.000 dan Rp 5.000.000.
Pada acara penutupan, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Martunis, ST., D.E.A., memberikan pesan yang menggugah semangat para peserta. "Apresiasi GTK berprestasi adalah bentuk penghargaan atas dedikasi luar biasa para guru dan tenaga kependidikan. Jadilah inspirator, inovator, dan teladan bagi sejawat serta siswa-siswa kita," ujar Martunis.
Ia juga menambahkan bahwa program ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, dengan kategori tambahan seperti tenaga operator dan tata usaha yang diharapkan dapat memperluas cakupan apresiasi.
Ajang Apresiasi GTK Berprestasi ini tidak hanya menjadi wadah kompetisi, tetapi juga momen refleksi atas peran besar guru dalam mencerdaskan anak bangsa. Dengan adanya penghargaan seperti ini, diharapkan para guru dapat semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi siswa-siswi mereka.
Prestasi yang diraih Mawardy juga menjadi inspirasi bagi guru-guru di seluruh Aceh untuk terus berinovasi, berkolaborasi, dan memberikan dedikasi tanpa henti. "Saya berharap pencapaian ini dapat menjadi motivasi bagi semua guru untuk terus melahirkan praktik pembelajaran terbaik, khususnya untuk peserta didik berkebutuhan khusus yang membutuhkan perhatian lebih," ungkap Ardy.
Sebagai seorang pendidik yang telah mengabdikan dirinya di bidang pendidikan khusus, Mawardy percaya bahwa setiap anak, tanpa memandang kemampuan mereka, memiliki potensi luar biasa yang perlu dikembangkan. "Mendidik anak berkebutuhan khusus adalah panggilan hati. Saya merasa bangga dapat berkontribusi dalam membantu mereka meraih mimpi," ujarnya penuh haru.
Dengan berakhirnya ajang Apresiasi GTK Berprestasi 2024, semangat perubahan dan inovasi dalam dunia pendidikan di Aceh diharapkan terus berkobar. Para pemenang diharapkan menjadi lokomotif perubahan, membawa dunia pendidikan Aceh menuju kualitas yang lebih baik.