Foto bersama Dekan FKIP UNIKI, Wakil Dekan FKIP UNIKI, Dosen dan seluruh mahasiswa dengan Kacabdin Bireuen usai acara berlangsung.
Detikacehnews.id | Bireuen - Suasana semangat dan antusiasme tampak memenuhi ruang Aula Lantai 3 Kampus Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) pada Selasa, 24 Desember 2024. Ratusan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dari berbagai program studi mengikuti kuliah umum bertemakan "Membangun Karakter Guru dalam Membentuk Karakter Siswa," yang dibawakan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Wilayah Kabupaten Bireuen, Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd.
Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Dekan FKIP UNIKI, Dra. Zahara, M.Pd., yang memberikan motivasi kepada mahasiswa tentang pentingnya peran guru dalam dunia pendidikan. Dalam sambutannya, Zahara menekankan bahwa seorang guru tidak hanya bertugas untuk menyampaikan ilmu, tetapi juga bertanggung jawab mencetak generasi penerus bangsa yang berkarakter kuat.
“Guru adalah agen perubahan. Dalam dunia pendidikan, guru memiliki tugas berat, yaitu membentuk manusia yang berintegritas, memiliki etika, dan dapat menjadi motor penggerak kemajuan bangsa. Oleh karena itu, mahasiswa FKIP harus mempersiapkan diri menjadi pendidik yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki karakter yang kuat,” ujar Zahara.
Zahara juga menyoroti pentingnya membangun hubungan baik antara mahasiswa, dosen, dan dunia kerja di bidang pendidikan agar lulusan FKIP UNIKI mampu berkontribusi secara nyata di masyarakat.
Dalam penyampaian materinya, Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd., menguraikan berbagai poin penting tentang peran guru dalam membentuk karakter siswa. Ia memulai dengan menjelaskan bahwa tantangan dunia pendidikan saat ini semakin kompleks, terutama di era digital.
“Guru adalah tokoh sentral dalam proses pembelajaran. Bukan hanya materi akademik yang penting, tetapi juga bagaimana guru bisa menjadi panutan bagi siswa. Guru harus memiliki integritas, kedisiplinan, empati, dan keteladanan,” jelas Abdul Hamid.
Ia mengungkapkan bahwa karakter siswa tidak hanya terbentuk di dalam kelas, tetapi juga dari interaksi sehari-hari dengan gurunya. Oleh karena itu, seorang guru harus mampu menjadi inspirasi bagi siswa melalui sikap, perkataan, dan perbuatannya.
Selain itu, Abdul Hamid juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara guru, orang tua, dan masyarakat dalam membangun generasi muda yang berkualitas. “Tugas membentuk karakter siswa tidak bisa dilakukan sendiri oleh guru. Dibutuhkan kerja sama dengan orang tua dan lingkungan agar nilai-nilai yang diajarkan di sekolah dapat diperkuat di rumah dan masyarakat,” tambahnya.
Abdul Hamid juga memberikan tips praktis kepada mahasiswa FKIP UNIKI untuk menjadi guru yang efektif, seperti seorang guru harus menjadi contoh dalam hal ketepatan waktu dan tanggung jawab atau disiplin, guru harus terus belajar dan mengikuti perkembangan teknologi pendidikan, guru perlu membangun hubungan yang baik dengan siswa sehingga siswa merasa dihargai dan didukung, dan pembelajaran karakter dapat disisipkan melalui cerita, diskusi, atau aktivitas kreatif.
Abdul Hamid juga mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan masa kuliah dengan memperbanyak pengalaman dan keterlibatan dalam kegiatan yang membangun keterampilan mengajar.
Sesi ini dipandu oleh moderator Ahmad, M.Pd., yang dengan lugas mengarahkan diskusi agar berjalan dinamis. Diskusi berlangsung menarik, terutama ketika mahasiswa diberikan kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan pandangan mereka. Beberapa mahasiswa memanfaatkan momen ini untuk menggali lebih dalam tentang tantangan guru di era digital dan strategi membangun karakter siswa di tengah perubahan zaman. Salah satunya terkait bagaimana menghadapi siswa yang sulit diatur tanpa harus menggunakan pendekatan yang keras. Abdul Hamid menjawab dengan bijak, “Keteladanan adalah kunci. Jika kita menunjukkan sikap yang sabar dan konsisten, siswa lambat laun akan mengikuti.”
Acara ditutup dengan sesi foto bersama yang melibatkan dekan FKIP, Kacabdin Bireuen, Wakil Dekan FKIP, ketua program studi, dosen, dan seluruh mahasiswa. Kuliah umum ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa FKIP UNIKI untuk menjadi pendidik yang berkarakter dan mampu membentuk generasi masa depan yang lebih baik.