Momen H. Mukhlis, ST., Bupati Bireuen terpilih mengunjungi NA di kediamannya untuk memberikan dukungan moral dan bantuan kebutuhan bayi serta ibunya.
Detikacehnews.id | Bireuen – Kejadian memilukan terjadi di Kecamatan Peusangan Selatan, Kabupaten Bireuen, saat seorang wanita disabilitas berinisial NA (33 tahun) melahirkan bayi tanpa ayah. Kasus ini menarik perhatian masyarakat dan pemerintah setempat, termasuk Bupati Bireuen terpilih, H. Mukhlis, ST., yang secara langsung mengunjungi NA di kediamannya untuk memberikan dukungan moral dan bantuan kebutuhan bayi serta ibunya.
NA, yang diketahui memiliki keterbelakangan mental, menjadi korban pelecehan seksual oleh orang yang tidak dikenal. Tragisnya, tindakan keji ini menyebabkan NA hamil hingga akhirnya melahirkan secara prematur pada usia kandungan tujuh bulan. Bayi tersebut kini dirawat intensif di salah satu rumah sakit di Kabupaten Bireuen, mengingat kondisi kesehatannya yang membutuhkan perhatian khusus.
H. Mukhlis yang mendengar kabar ini dari Azmi Murtala, orang dekatnya, segera mengambil langkah cepat dengan mendatangi rumah NA. Kehadirannya tidak hanya untuk memberikan bantuan material, seperti kebutuhan bayi dan ibu, tetapi juga menunjukkan empati serta komitmen terhadap perlindungan kaum rentan di Kabupaten Bireuen.
“Kejadian ini sangat menyayat hati. Bagaimana mungkin seorang perempuan dengan keterbatasan mental bisa menjadi korban tindakan yang sangat tidak manusiawi? Kita tidak bisa membiarkan hal ini berlalu begitu saja. Kasus ini harus segera diusut tuntas agar tidak ada lagi korban berikutnya,” ujar H. Mukhlis dengan nada tegas.
Beliau juga mengungkapkan pentingnya memberikan efek jera kepada pelaku agar masyarakat, khususnya perempuan dan anak-anak, merasa lebih aman di lingkungan mereka. Selain itu, Bupati terpilih ini berjanji akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan kasus ini mendapatkan perhatian serius.
Saat mengunjungi NA, H. Mukhlis turut memberikan motivasi kepada keluarga dan ibu bayi tersebut. Beliau memastikan bahwa kebutuhan bayi, termasuk susu formula, pakaian, dan peralatan lainnya, terpenuhi. "Kami akan memastikan bahwa NA dan bayinya mendapat perawatan terbaik. Ini bukan hanya tentang bantuan materi, tetapi juga memastikan mereka tidak merasa sendirian dalam situasi yang sulit ini," tambahnya.
Selain itu, Mukhlis mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama kaum rentan seperti penyandang disabilitas. "Kita semua bertanggung jawab menciptakan lingkungan yang aman. Jika ada tanda-tanda kekerasan atau eksploitasi, segera laporkan kepada pihak berwajib," pesannya.
Kejadian ini memicu desakan publik untuk pengungkapan identitas pelaku. H. Mukhlis mendukung penuh langkah-langkah hukum yang akan diambil oleh aparat kepolisian. “Saya minta kepada pihak berwenang agar bekerja maksimal dalam menyelidiki kasus ini. Kita tidak ingin pelaku kejahatan seperti ini bebas berkeliaran dan mengulangi perbuatannya,” tegasnya.
Selain proses hukum, Mukhlis juga mengusulkan perlunya edukasi masyarakat tentang pentingnya melindungi kelompok rentan, termasuk perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas. Pemerintah Kabupaten Bireuen akan mendorong program-program sosial yang meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak-hak mereka.
Langkah cepat H. Mukhlis mendapat apresiasi luas dari masyarakat. "Kami sangat menghargai perhatian Bupati terpilih kepada NA dan bayinya. Ini menunjukkan bahwa beliau benar-benar peduli terhadap rakyat kecil dan kaum lemah," ujar salah satu warga setempat.
Dengan perhatian dan tindakan nyata dari H. Mukhlis, harapan besar muncul di tengah masyarakat Bireuen agar kasus ini segera terungkap dan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih menjaga kaum rentan. Perjuangan untuk keadilan dan kemanusiaan terus berlanjut, dan Kabupaten Bireuen kini menantikan langkah-langkah strategis dari pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi tantangan seperti ini di masa depan.