Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Wow! Dinas Pertanian Bireuen Sabet Penghargaan Terbaik II Tingkat Provinsi Aceh atas Peningkatan Luas Baku Sawah

Jumat, 06 Desember 2024 | 14:03 WIB Last Updated 2024-12-06T07:11:50Z

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen, Mulyadi, SE., MM (kiri) dan Dokumentasi Piagam Penghargaan instansi terbaik II dalam mempertahankan luas baku sawah periode 2019–2024 (kanan).



Detikacehnews.id | Bireuen - Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat Provinsi Aceh. Pada acara Workshop Sasaran Indikatif Tanaman Pangan Tahun 2025 yang digelar Rabu, 16 Oktober 2024, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen berhasil meraih penghargaan sebagai instansi terbaik II dalam mempertahankan luas baku sawah periode 2019–2024.


Piagam penghargaan dengan Nomor: 102/Peng./2024 tersebut diberikan langsung oleh Penjabat (Pj.) Gubernur Aceh, Dr. Safrizal ZA., M.Si, melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari sektor pertanian, termasuk Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh dan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah.




Penghargaan bergengsi tersebut diberikan berdasarkan evaluasi kinerja dinas-dinas pertanian, perkebunan, dan peternakan dalam menjaga dan meningkatkan luas baku sawah sebagai langkah strategis menghadapi tantangan ketahanan pangan. Dengan nomor piagam 102/Peng./2024, penghargaan ini menjadi bukti nyata dedikasi Dinas Pertanian dan Perkebunan Bireuen dalam memperkuat sektor agraris yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah.


Dalam keterangannya, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen, Mulyadi, SE., MM, mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas penghargaan yang diraih. Ia menilai bahwa prestasi ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh pihak, terutama antusiasme petani di Kabupaten Bireuen.


"Alhamdulillah, penghargaan ini adalah hasil dari sinergi luar biasa antara pemerintah daerah, tim penyuluh, dan masyarakat petani. Kami sangat bersyukur atas apresiasi ini, dan tentunya penghargaan ini kami dedikasikan untuk seluruh petani Bireuen yang telah bekerja keras mencetak sawah baru dan mempertahankan lahan pertanian mereka," ujar Mulyadi.


Ia menjelaskan bahwa pada akhir Juli 2024, luas baku sawah di Kabupaten Bireuen meningkat signifikan, mencapai 15.711 hektar dari sebelumnya 14.944 hektar. Hal ini menjadi pencapaian yang sangat membanggakan, mengingat secara umum luas baku sawah di Provinsi Aceh setiap tahunnya mengalami penurunan sekitar 7% akibat alih fungsi lahan.


"Kami sangat bangga melihat antusias masyarakat yang secara mandiri mencetak sawah baru. Kami mendampingi mereka melalui tim penyuluh, memastikan bahwa seluruh proses pendataan berjalan dengan baik dan akurat. Bahkan, kami juga bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mencatat luas baku sawah yang sebelumnya belum terdaftar," tambahnya.


Tidak hanya fokus pada peningkatan luas baku sawah, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen juga berkomitmen meningkatkan kesejahteraan petani melalui berbagai inovasi. Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah mendorong para petani untuk melakukan penanaman serentak, menggunakan benih bersertifikat, serta mengurangi biaya operasional pengolahan tanah.


"Kami memahami bahwa salah satu kendala terbesar petani adalah biaya operasional yang tinggi. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan kelompok tani yang memiliki traktor agar petani dapat memanfaatkan jasa mereka dengan biaya yang jauh lebih ringan, cukup membayar biaya bahan bakar, makan, dan upah pengemudi," jelas Mulyadi.


Ia menambahkan, program ini diharapkan mampu meringankan beban petani yang selama ini terbebani oleh biaya pengolahan tanah yang cukup besar per meternya. Dengan adanya kolaborasi ini, produktivitas pertanian di Bireuen diharapkan meningkat secara signifikan.


Penghargaan yang diterima Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen tidak hanya menjadi simbol keberhasilan, tetapi juga bentuk kontribusi nyata dalam mendukung program ketahanan pangan di Aceh.


Dalam Workshop Sasaran Indikatif Tanaman Pangan Tahun 2025, penghargaan diberikan kepada dinas yang mampu merealisasikan target pengembangan lahan dan peningkatan luas baku sawah. Dinas Pertanian dan Perkebunan Bireuen dinilai sukses tidak hanya mempertahankan, tetapi juga meningkatkan luas baku sawah sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan.


Mulyadi menutup keterangannya dengan menyampaikan harapan agar penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus maju. "Kami berharap penghargaan ini menjadi momentum untuk terus berinovasi dan bekerja keras demi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan daerah. Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan, kami yakin Bireuen dapat menjadi contoh sukses pembangunan pertanian di Aceh," pungkasnya.


Ia juga menyampaikan harapan agar masyarakat petani terus semangat meningkatkan produktivitas mereka. "Kami ingin petani Bireuen semakin sejahtera melalui program-program pendampingan yang terintegrasi. Dengan kerja sama yang erat antara pemerintah dan masyarakat, tantangan ketahanan pangan dapat kita hadapi bersama," ujarnya.


Penghargaan ini bukan hanya sebuah pencapaian, tetapi juga tantangan bagi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bireuen untuk terus mempertahankan dan meningkatkan kinerja di masa mendatang. Dukungan dari seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat memperkuat posisi Bireuen sebagai lumbung pangan yang tangguh di Aceh.